BAB III PERDAGANGAN ELEKTRONIK DALAM JEJARING SOSIAL
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
A. Perkembangan Perdagangan Elektronik di Indonesia
Perdagangan elektronik e-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen consumers, manufaktur manufactures, services
providers dan pedagang perantara intermediateries dengan menggunakan
jaringan-jaringan komputer computer network yaitu internet. Penggunaan sarana internet merupakan suatu kemajuan teknologi yang dapat dikatakan menunjang
secara keseluruhan spektrum kegiatan komersial.
94
Hal ini disebabkan internet merupakan jaringan komputerisasi yang sifatnya sangat global, yakni dapat diakses ke seluruh dunia pada waktu yang
tidak terbatas atau dengan kata lain online 24 jam setiap hari dalam 7 hari seminggu. Segala informasi dapat diakses kapan pun, di manapun dan saat apapun.
Sehingga dengan kecanggihan jaringan komputer yang dinamakan internet ini dikreasikan oleh para usahawan dan provider dari internet untuk memanfaatkan
lahan ini menjadi ajang komersialisasi, yakni menarik keuntungan yang sebesar- besarnya.
95
Definisi perdagangan elektronik e-commerce dalam situs wikipedia adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
94
Abdul Halim Barkatullah Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi Sistem Keamanan dan Hukum di Indonesia
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, hlm.10.
95
Ibid., hlm. 10-11.
55
lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.
96
Istilah e-commerce menurut Julian Ding adalah sebagai berikut:
97
Pengertian yang dimaksud oleh Julian Ding, bahwa perdagangan elektronik e-commerce merupakan suatu transaksi komersial yang dilakukan
antara penjual dan pembeli atau dengan pihak lain dalam hubungan perjanjian yang sama untuk mengirimkan jumlah barang, pelayanan, atau peralihan hak.
Transaksi komersial ini terdapat di dalam media elektronik media digital yang secara fisik tidak memerlukan pertemuan para pihak dan keberadaan media ini
dalam public network atas sistem yang berlawanan dengan private network sistem tertutup.
“Electronic commerce or e-commerce as it is also known, is a commercial transaction between avendor and purchaser or parties in similar
contractual relationship for the supply of goods, services or acquisition of “rights”. This commercial transaction is executed or entered into
electronic medium or digital medium where the physical presence of parties is not required, and medium exist in a public network or system as
opposed to private network closed system. The public network system must considered an open system e.g the internet or world wide web. The
transaction concluded regardless of national boundaries or local requirement.”
98
Pengertian e-commerce dalam kamus Black’s Law Dictionary Seventh Edition
didefinisikan:
99
96
Perdagangan Elektronik, http:id.wikipedia.orgwikiPerdagangan_elektronik diakses pada tanggal 19 Maret 2015.
97
Abdul Halim Barkatullah Teguh Prasetyo, Op.Cit., hlm.11.
98
Ibid., hlm.11-12.
99
Ibid., hlm.12.
“e-commerce; the practice of buying and selling goods and services through online customer services on the internet. A shortened form of
electronic, has become a popular prefix for other terms associated with electronic transaction”
Definisi e-commerce menurut Black’s Law Dictionary adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan jasa konsumen online di
internet. Model transaksi seperti ini dikenal dengan istilah electronic transaction. Adapun pengertian electronic transaction dalam kamus yang sama dijelaskan pula
bahwa electronic transaction adalah:
100
Definis e-commerce menurut Electronic Commerce Expert Group ECEG- Austalia
adalah: “A transaction formed by electronic messages in which the massages of
one or both parties will not be reviewed by an individual as an expected step in forming a contract”
Terjemahan bebasnya adalah sebuah transaksi yang terbentuk dari pesan elektronik dimana pesan dari salah satu pihak ataupun kedua belah pihak tidak
akan dianggap sebagai permintaan hanya dari salah satu pihak seperti persyaratan dalam membuat kontrak.
101
100
Ibid.
101
Ibid., hlm.13.
“Electronic commerce is a broad concept that covers any commercial transaction that is affected via electronic means and would include such
means as facsimile, telex, EDI, internet and the telephone”
Pengertian yang diberikan ECEG-Australia mengemukakan bahwa e- commerce
meliputi transaksi perdagangan melalui media elektronik. Dalam arti kata tidak hanya media internet yang dimaksudkan, tetapi juga melingkupi semua
transaksi perdagangan melalui media elektronik lainnya, seperti facsimile, telex, Electronic Data Interchange
selanjutnya disebut EDI, dan telepon.
102
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat
pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web website. Menurut riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
103
Istilah perdagangan elektronik telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti
penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
104
Perdagangan elektronik berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat perdagangan
web — pembelian barang dan jasa melalui world wide web melalui server aman selanjutnya disebut HTTPS, protokol server khusus yang
menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
105
102
Ibid.
103
Perdagangan Elektronik, http:id.wikipedia.orgwikiPerdagangan_elektronik, Loc.Cit.
104
Ibid.
105
Ibid.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi
baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak
bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
106
Kehadiran internet sendiri walaupun masih merupakan industri baru dan masih dalam fase pertumbuhan, telah memperkokoh keyakinan tentang
pentingnya peranan teknologi dalam pencapaian tujuan finansial. Sebagai salah satu sarana guna melakukan transaksi perdagangan penjualan, pembelian,
promosi dan lain-lain.
107
Manfaat penggunaan internet tidak hanya sebatas itu, ada kenyataan bahwa sejumlah entrepreneur baru mulai membuat net companies setelah
terinspirasi dengan kesuksesan yang diraih oleh para digital entrepreneur di banyak negara maju. kemudian pada awal tahun 2000, peluang internet sebagai
media bisnis baru secara meluas menjadi sebuah inspirasi dan kesadaran para pelaku bisnis.
108
Munculnya teknologi internet atau cybernet dalam bidang perdagangan yang memungkinkan transaksi bisnis tidak hanya dilakukan secara langsung face
to face, direct selling , melainkan dapat menggunakan teknologi ini. Media
internet sendiri mulai banyak dimanfaatkan sebagai media aktivitas bisnis terutama karena kontribusinya terhadap efisiensi. Efisiensi merupakan salah satu
keuntungan dalam transaksi melalui media internet karena penghematan waktu,
106
Ibid.
107
Dikdik M.Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Op.Cit., hlm.147.
108
Ibid.
baik karena tidak perlunya penjual dan pembeli bertemu secara langsung, tidak adanya kendala transportasi dan juga sistem pembayaran payment yang
mudah.
109
Istilah e-commerce masih terdengar asing di sebagian besar masyarakat Indonesia. Terkesan istilah ini relatif masih jarang dipakai dan hanya dipakai oleh
golongan masyarakat tertentu saja, yaitu masyarakat dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang tinggi,
110
tetapi sebenarnya e-commerce telah muncul dengan bentuknya yang beraneka ragam sejak dua puluh tahun terakhir, seiring dengan
semakin populernya teknologi EDI dan Electronic Funds Transfer selanjutnya disebut EFT diperkenalkan pertama kalinya di akhir tahun 1970-an. Pertumbuhan
dan penggunaan Credit Cards, Automated Teller Machines, dan Telephone Banking
diperkenalkan tahun 1980-an. Dengan demikian dapat dikatakan hanya istilahnya saja yang baru dipakai, padahal sebenarnya masyarakat telah mengenal
e-commerce bahkan melakukan transaksi e-commerce itu sendiri.
111
Perkembangan e-commerce di Indonesia menurut suatu penelitian yang dilakukan oleh Forrester Research, volume pendapatan yang diperoleh dari
transaksi e-commerce kurang memadai jika dibandingkan dengan total transaksi dunia. Transaksi e-commerce di Indonesia hanya mencapai USD 100 milyar atau
hanya 0,026, sekalipun jumlah ini diprediksikan akan meningkat secara drastis.
112
109
Marcella Erwina, “Aspek Hukum Transaksi Perdagangan melalui Media Elektronik E-Commerce di Era Global : Suatu Kajian Perlindungan Hukum terhadap Konsumen,” Jurnal
Legality Universitas Muhamadiyah Malang , Volume I, No.1, hlm.2-3.
110
Edmon Makarim, Op.Cit., hlm.224.
111
Ibid., hlm.226.
112
Dikdik M.Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Op.Cit., hlm.148.
Rendahnya daya serap e-commerce di Indonesia sebenarnya bukan disebabkan oleh kurangnya peluang, tetapi lebih kepada ketidaksiapan faktor-
faktor pendukung. Sebagaimana dikemukakan oleh Budi Raharjo, seorang pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung menyatakan bahwa
perkembangan e-commerce di Indonesia dihambat antara lain oleh penguasaan teknologi yang masih kurang, infrastruktur yang belum memadai link akses
internet masih lambat, mahalnya akses ke internet, keamanan, undang-undang dan sumber daya manusianya.
113
E-Commerce dapat dibedakan dari segi definisi dan konsepnya, terbagi
menjadi traditional, pure dan partial e-commerce, dijelaskan sebagai berikut: Perkembangan internet pada tahun 1999 memang belum pesat
dibandingkan dengan tahun kini. Perkembangan internet juga telah merabah ke seluruh pelosok negeri tanah air. Penyedia fasilitas juga memberikan pelayanan
penyediaan internet dengan tarif yang terjangkau untuk masyarakat. Namun untuk fasilitas publik atau umum belum ada fasilitas internet yang memadai dari
pemerintah, adapun fasilitas internet yang disediakan secara umum adalah hanya di kalangan kampus dan hanya berlaku untuk mahasiswa. Berbeda dengan
pemakaian internet pada negara maju, seperti negara tetangga Singapura dan Malaysia, pemerintah memberikan fasilitas internet kepada masyarakat, terlebih
dalam hal edukasi.
114
1. Traditional e-commerce
113
Wawancara yang dilakukan oleh Majalah Infokomputer Special pada tahun 1999.
114
http:blogs.uajy.ac.iddebora20121119electronic-commerce, diakses pada tanggal 28 Mei 2015.
Sistem ini mencakup dimensi fisik. Hal ini berarti bahwa penjualan dan pembelian dilakukan secara nyata dengan adanya toko, sales, dan pelanggan.
Sistem ini merupakan sistem perdagangan di masa lalu, melakukan semua proses bisnis yang offline. Perdagangan yang dilakukan secara fisik dimana
transaksi tersebut membutuhkan interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Sistem ini biasanya dipakai oleh perusahaan yang sudah menjalankan bisnis
offline dan menjual produk secara fisik dengan cara agen fisik.
2. Pure e-commerce
Sistem ini mencakup semua dimensi digital. Perdagangan dilakukan melalui dunia virtual. Sistem ini merupakan cara perdagangan yang lebih modern yang
hanya menjual produk atau layanan secara online sehingga tidak ada perusahaan atau tokonya secara fisik, namun ada dalam dunia maya.
Contohnya adalah Amazon.com. Transaksi dilakukan secara murni dimana proses jual beli dilakukan di internet, dan barang akan dikirimkan melalui jasa
pengiriman barang. 3.
Partial e-commerce Sistem ini merupakan pencampuran antara cara tradisional dan murni. Dalam
partial e-commerce , pelaku usaha merupakan sebuah toko atau perusahaan di
dunia nyata yang mengiklankan barangnya di dunia maya, contohnya adalah toko alat music Melodi di Jakarta, toko Bukukita, Bhinneka.com. Perbedaan
antara sistem murni dan sistem parsial adalah berdasarkan jumlah produk, proses bisnis yang dilakukan, dan agen pengirim yang ada.
E-Commerce biasanya dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu B2B Business
to Business , B2C Business to Customer, dan C2C Customer to Customer.
B2B adalah perdagangan elektronik yang dilakukan antara dua buah perusahaan, B2C antara perusahaan kepada perseorangan, sementara C2C adalah perdagangan
elektronik yang dilakukan antara dua orang melalui sarana internet.
115
Adapun beberapa jenis kategori perdagangan elektronik lainnya yaitu C2B Customer to
Business dan C2G Customer to Government. C2B adalah transaksi yang
memungkinkan individu menjual barang pada perusahaan, dan C2G adalah transaksi dimana individu dapat melakukan transaksi dengan pihak pemerintah,
seperti membayar pajak.
116
Matthew Driver, presiden MasterCard menyatakan bahwa untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-
commerce yang terbesar di Asia-Pasifik. Di bawah ini adalah jumlah estimasi
penjualan e-commerce untuk wilayah Asia-Pasifik.
117
Gambar 1.
115
Nufransa Wira Sakti, Op.Cit., hlm.12.
116
Edmon Makarim, Op.Cit., hlm.228.
117
http:startupbisnis.comdata-statistik-mengenai-pertumbuhan-pangsa-pasar-e- commerce-di-indonesia-saat-ini, Loc.Cit.
Sedangkan gambar di bawah ini menunjukkan estimasi pada penjualan e- commerce
B2C di beberapa negara Asia. Walaupun jumlah penjualan di Indonesia masih rendah dibanding negara lainnya, namun melihat perkembangan Indonesia
yang cukup pesat, tidak menutup kemungkinan negara Indonesia akan menyaingi negara Asia lain yang sudah dulu menghasilkan penjualan e-commerce di atas
Indonesia.
118
Gambar 2. Gambar diatas memberikan keterangan bahwa perdagangan elektronik di
Indonesia berkembang pesat karena adanya banyak keuntungan yang ditawarkan e-commerce
yang sulit atau tidak dapat diperoleh dari transaksi secara konvensional. Pada dasarnya, keuntungan pengunaan e-commerce itu terbagi atas
keuntungan pihak pedagang merchant dan keuntungan pihak pembeli consumer.
119
118
Ibid.
119
Dikdik M.Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Op.Cit., hlm.149-150.
Joseph Luhukay Presiden Director, Capital Market Society menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan bagi pedagang merchant, antara lain:
120
1. Dapat digunakan sebagai lahan untuk menciptakan pendapatan revenue
generation yang sulit atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional,
seperti memasarkan langsung produk atau jasa; menjual informasi; iklan banner, membuka cybermall, dan sebagainya.
2. Menurunkan biaya konvensional. Berhubungan langsung dengan pelanggan
melalui internet dapat menghemat kertas dan biaya telepon, tidak perlu menyiapkan tempat ruang pamer outlet, staf operasional yang banyak,
gedung yang besar, dan sebagainya. 3.
Memperpendek product cycle dan management supplier. Perusahaan dapat memesan bahan baku atau produk ke supplier langsung ketika ada pemesanan
sehingga perputaran barang lebih cepat dan tidak perlu gudang besar untuk menyimpan produk-produk tersebut.
4. Melebarkan jangkauan global reach. Pelanggan dapat menghubungi
perusahaanpenjual dari manapun dari seluruh dunia. 5.
Waktu operasi tidak terbatas. Bisnis melalui internet dapat dilakukan selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu.
6. Pelayanan ke pelanggan lebih baik. Melalui internet pelanggan bisa
menyampaikan kebutuhan maupun keluhan secara langsung sehingga perusahaan dapat meningkatkan pelayanannya.
Keuntungan bagi pembeli customer, antara lain:
120
Artikel dalam Majalah Infokomputer edisi 1999.
1. Home shopping
. Pembeli dapat melakukan transaksi dari rumah sehingga dapat menghemat waktu, menghindari kemacetan, dan menjangkau toko-toko
yang jauh dari lokasi. 2.
Mudah dilakukan. Tidak perlu pelatihan khusus untuk bisa belanja atau melakukan transaksi melalui internet.
3. Pembeli memiliki pilihan yang sangat luas dan dapat membandingkan produk
maupun jasa yang ingin dibelinya. 4.
Tidak dibatasi waktu. Pembeli dapat melakukan transaksi kapan saja selama 24 jam per hari, 7 hari per minggu.
5. Pembeli dapat mencari produk yang tidak tersedia atau sulit diperoleh di
outlet-outlet pasar tradisional.
B. Pengaturan mengenai Transaksi Elektronik Menurut Undang-Undang