30
BAB III DESKRIPSI LIKASI PENELITIAN
3.1 Wilayah Kabupaten Karo
Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Tanah Karo dengan ibukota Kabanjahe yang terletak 77 km dari Kota Medan. Kabupaten Karo
secara administratif terdiri dari 13 Kecamatan, 14 Kelurahan dan 248 Desa. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25
��
2
yang terbentang di datran tinggi dengan ketinggian 600 - 1400
� diatas permukaan laut. Karena berada diketinggian tersebut Tanah Karo mempunyai iklim yang
sejuk dengan suhu berkisar antara 16 − 17 ℃.
Kota yang terkenal di wilayah ini adalah Berastagi dan Kabanjahe. Berastagi merupakan salah satu kota turis di Sumatera Utara yang sangat
terkenal dengan produk pertanian yang unggul. Salah satunya adalah buah jeruk dan produk minuman yang terkenal yaitu sebagai penghasil Markisa.
Didataran tunggi Tanah Karo inilah bisa kita temukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dengan ciri khas daerah buah
dan sayur. Di daerah ini juga bisa kita nikmati keindahan Gunung Sibayak dalam keadaan aktif berlokasi diatas ketinggian 2.172
� dari permukaan laut. Arti kata Sibayak adalah Raja. Berarti Gunung Sibayak adalah
Gunung Raja menurut pengertian nenek moyang suku Karo. Dilihat dari Geografi Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi
Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan daerah Hulu Sungai. Wilayah
31
Kabupaten Karo adalah 2.127,25 ��
2
atau 212.725 Ha atau 2,97 dari luas Provinsi Daerah Tinggi I Sumatera Utara, dan secara geografis
terletak diantara 2
°
50 ����� �� − 3
°
19 ����� �� ��� 97
°
55 ����� �� −
98
°
26 ����� ��.
Batas - batas wilayah Kabupaten Karo adalah : 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Tapanuli
Utara 3.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400 � diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut :
1. Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 � diatas permukaan
laut seluas 9.550 Ha 4,49 2.
Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 � diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha 5.35
3. Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 � diatas permukaan
laut seluas 79.215 Ha 37.24
32
4. Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 � diatas permukaan
laut seluas 112.587 Ha 52.92 Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut
Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku
Bangsa Karo sendiri. Penduduk Kabupaten Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembangunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3tiga hal pokok yang
disebut Tuah, Sangap dan Mejuah-Juah. Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup untuk
generasi yang akan datang. Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi
yang akan datang. Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia
dan manusia, antara manusia dan lingkungan dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat
yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.
3.2 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana