Struktur Birokrasi Pelaksana Kebijakan

60

BAB V ANALISA DATA

Dalam bab ini akan dipaparkan tentang penganalisaan dari seluruh data yang diperoleh selama penelitian, baik melalui studi kepustakaan wawancara maupun melihat dengan langsung fenomena yang ada kaitannya dengan Implementasi Pengendalian Penduduk Pada Badan Pemberdayaan Perempuan di lapangan, maka akan dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat berdasarkan indikator penelitian implementasi kebijakan model Edward III, yakni sebagai berikut:

5.1 Struktur Birokrasi Pelaksana Kebijakan

Salah satu dari aspek struktur yang paling penting dari setiap organisasi adalah adanya rincian tugas dan fungsi pelayanan bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang telah disusun oleh badan tersebut. Rincian tugas dan fungsi pelayanan menjadi pedoman bagi implementor dalam bertindak, sehingga para implementor dapat melakukan fungsinya dengan efektif. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB telah mempersiapkan rincian-rincian tugas dan fungsi pelayanan yang dipaparkan dalam Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB periode 2011 - 2015. Rincian tugas yang disusun mencakup seluruh fungsi struktural organisasi. Dengan perincian seperti ini, aktifitas pegawai di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB dapat diarahkan dan dimonitor seluruh tugas masing-masing. Disamping itu, 61 badan tersebut pun telah menyusun tugas-tugas yang jelas yang dapat menjadi pedoman bagi aktifitas rutin pegawai. Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, keberadaan dari rincian tugas dan fungsi pelayanan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo terbukti dapat memberikan dampak positif dalam mensukseskan implementasi pengendalian pertumbuhan penduduk, walaupun tidak semuanya berjalan dengan baik mengingat adanya kendala- kendala teknis tak terduga di lapangan. Edward III mengatakan bahwa kecenderungan struktur birokrasi pelaksana kebijakan adalah lemahnya fleksibilitas organisasi dalam menghadapi hal-hal yang diluar perencanaan awal. Penetapan rincian tugas dan fungsi dimulai dari menetapkan masalah atau tujuan dasar organisasi atau badan tersebut. Hal ini menyebabkan organisasi pemerintah cenderung kaku menghadapi masalah- masalah tak terduga. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pun menghadapi masalah yang sama, dimana improvisasi dalam bekerja tetap terbatas dalam batasan rincian tugas yang ditetapkan sebelumnya.

5.2 Komunikasi