Pengendalian Kependudukan Kerangka Teori

17 2 Mengukur kinerja, dan 3 Mengambil tindakan korektif. Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari esok. Sukses selalu membawa masalah baru yang berbeda; perusahaan yang puas diri akan mengalami kegagalan. Dengan demikian, pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalaui fungsi-fungsi manajeman lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.

1.5.4 Pengendalian Kependudukan

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1992, yang dimaksud dengan penduduk adalah orang-orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Membicarakan kependudukan tidak terlepas dengan pengkajian angka- angka; dalam bentuk tabel, daftar, grafik, atau gambar. Pengkajian tersebut sangat berguna dalam perencanaan nasional suatu negara, baik dalam jangka pendek dan jangka panjang. Bahkan diluar itu setiap negara perlu mengkaji kependudukan ini, bukan hanya dalam ruang lingkup nasional namun juga harus mengkajinya secara global. 18 Pengendalian kependudukan adalah usaha mempengaruhi pola kembang biak penduduk ke arah angka pertumbuhan penduduk yang diinginkan, biasanya ditempuh melalui suatu kebijakan pemerintah di bidang kependudukan. Secara umum masalah berat yang diperkirakan para pengkaji masalah kependudukan dan lingkup dewasa ini adalah terjadinya ledakan penduduk yang dimulai dalam tahun 1950, dimana jumlah penduduk dunia baru diperkirakan 2,5 miliar orang, dan pada tahun 2000 melonjak menjadi 6,5 miliar orang Ritonga, 2001:149. Pada tahun 1798, Malthus menggambarkan dua kategori pengendalian penduduk, yaitu pengendalian positif yang ada hubungannya dengan sebab-sebab kematian dan naiknya kematian dalam hitungan tahun. Ini meliputi kemiskinan, penyakit, kelaparan dan perang. Kedua adalah pengendalian preventif terhadap tingkat kelahiran. Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya “satu anak cukup” kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib. Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana KB, meski program ini cenderung bersifat 19 persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.

1.5.5 Pertumbuhan Penduduk