61 badan tersebut pun telah menyusun tugas-tugas yang jelas yang dapat menjadi
pedoman bagi aktifitas rutin pegawai. Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya, keberadaan dari rincian tugas
dan fungsi pelayanan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo terbukti dapat memberikan dampak positif
dalam mensukseskan implementasi pengendalian pertumbuhan penduduk, walaupun tidak semuanya berjalan dengan baik mengingat adanya kendala-
kendala teknis tak terduga di lapangan. Edward III mengatakan bahwa kecenderungan struktur birokrasi pelaksana
kebijakan adalah lemahnya fleksibilitas organisasi dalam menghadapi hal-hal yang diluar perencanaan awal. Penetapan rincian tugas dan fungsi dimulai dari
menetapkan masalah atau tujuan dasar organisasi atau badan tersebut. Hal ini menyebabkan organisasi pemerintah cenderung kaku menghadapi masalah-
masalah tak terduga. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
pun menghadapi masalah yang sama, dimana improvisasi dalam bekerja tetap terbatas dalam batasan rincian tugas yang ditetapkan sebelumnya.
5.2 Komunikasi
Sebelum sebuah kebijakan diimplementasikan, pelaksana kebijakan harus menyadari bahwa suatu keputusan yang telah dibuat dan perintah untuk
melaksanakannya telah dikeluarkan, sehingga mereka bekerja dengan memiliki wewenang masing-masing. Disini peran komunikasi sangat penting untuk
mensinergikan setiap aktifitas. Komunikasi merupakan proses penyampian
62 informasi yang akurat, jelas, konsisten, menyeluruh serta koordinasi antara
instansi-instansi terkait dalam proses implementasi dan bentuk koordinasi yang dilakukan apakah koordinasi horizontal, vertikal, maupun diagonal.
Kemudian agar implementasi menjadi efektif, maka mereka yang tanggung jawab adalah untuk mengimplementasikan sebuah program mesti tahu
apa yang seharusnya mereka kerjakan. Komunikasi dalam implementasi Pengendalian Pertumbuhan Penduduk pada BPPKB meliputi bagaimana suatu
informasi ditransmisikan, bagaimana tingkat kejelasan dan konsistensi dari informasi tersebut.
Komunikasi yang berjalan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti, ditransmisikan secara formal dan non-formal dalam bentuk tulisan maupun lisan. Arah komunikasi berlangsung dua arah, yakni dari
atas ke bawah top-down dan dari bawah ke atas button-up meski arah komunkasi dari bawah ke atas masih terkesan canggung. Kondisi transmisi
komunikasi sedemikian rupa merupakan perihal yang cukup baik karena menunjukkan banyaknya pilihan dalam menyalurkan informasi di intern
organisasi. Transmisi komunikasi yang baik tidak cukup bila informasi yang
disampaikan tidak dapat dipahami dengan baik oleh si penerima informasi. Kejelasan dan konsistensinya informasi juga merupakan faktor penting dalam
menciptakan komunikasi yang baik. Hal yang serupa terjadi di lapangan, sesuai dengan data yang telah dikumpulkan bahwa para penerima informasi dapat
63 memahami dengan jelas informasi yang mereka terima, sehingga dapat segera
menanggapi dan melaksanakan informasi ataupun intruksi yang mereka terima. Arus komunikasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi antar fungsi
dan antar bidang dalam organisasi. Arus komunikasi yang berjalan dengan baik di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten
Karo berhasil menciptakan koordinasi serupa didalam pelaksanaan tugas dan aktifitasnya. Koordinasi yang terbangun oleh pihak badan bahkan tidak hanya
berlangsung secara intern organisasi, tetapi dengan pihak-pihak diluar organisasi, lembaga tertentu dan masyarakat.
Komunikasi yang dibangun oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo dapat dinyatakan baik dan sangat
mendukung keberhasilan implementasi pengendalian pertumbuhan penduduk. Namun masih ada sedikit kekurangan yang terjadi. Berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan sebelumnya, masih ada masyarakat yang belum mendapat sosialisasi program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Padahal
masyarakat merupakan salah satu yang penting mengingat tujuan BPPKB adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dll.
5.3 Sumber Daya