63 memahami dengan jelas informasi yang mereka terima, sehingga dapat segera
menanggapi dan melaksanakan informasi ataupun intruksi yang mereka terima. Arus komunikasi yang baik dapat meningkatkan koordinasi antar fungsi
dan antar bidang dalam organisasi. Arus komunikasi yang berjalan dengan baik di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten
Karo berhasil menciptakan koordinasi serupa didalam pelaksanaan tugas dan aktifitasnya. Koordinasi yang terbangun oleh pihak badan bahkan tidak hanya
berlangsung secara intern organisasi, tetapi dengan pihak-pihak diluar organisasi, lembaga tertentu dan masyarakat.
Komunikasi yang dibangun oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo dapat dinyatakan baik dan sangat
mendukung keberhasilan implementasi pengendalian pertumbuhan penduduk. Namun masih ada sedikit kekurangan yang terjadi. Berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan sebelumnya, masih ada masyarakat yang belum mendapat sosialisasi program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. Padahal
masyarakat merupakan salah satu yang penting mengingat tujuan BPPKB adalah meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dll.
5.3 Sumber Daya
Disamping standar pelaksanaan dan sasaran implementasi pengendalian pertumbuhan penduduk, yang perlu mendapat perhatian dalam proses
implementasi adalah masalah sumber daya. Sumber daya merupakan faktor utama dalam melaksanakan dan merealisasikan jalannya suatu program, tidak terkecuali
dengan dana yang dibutuhkan, peralatan yang akan digunakan selama proses
64 implementasi hingga sumber daya manusia yang tergolong mampu dan cakap
dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya tahapan pelaksanaan, manfaat apa yang diterima oleh masyarakat serta apa yang menjadi hambatan
pelaksanaan implementasi ini. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan untuk melihat kondisi sumber daya
organisasi, yakni staf street level bureacral, dana, dan fasilitas. Staf dapat dilihat dari jumlah data kualitas kompetensi pegawai operasional yang dimiliki
organisasi, dana dari keuangan organisasi, serta fasilitas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB memiliki staf dalam jumlah yang
terbatas. Untuk mengatasi hal itu, pihak badan menerima pegawai honorer yang mampu mendukung kegiatan operasional bersama-sama dengan staf di bawah
arahan masing-masing kepala seksi. Staf di masing-masing bidang dalam badan ini memiliki kompetensi yang cukup baik. Mereka menguasai bidang pekerjaan
mereka, dan mampu melaksanakan tugas-tugas dengan baik. Pihak badan ini juga mengadakan pelatihan untuk staf dalam bidang-bidang tertentu, supaya
pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang berbasis kesetaraan gender dan keluarga kecil berkualitas.
Selain staf, dana juga merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan sebagai sumber daya organisasi. Dana yang dimiliki oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB berdasarkan data yang telah dikumpulkan, sejalan dengan anggaran yang sebelumnya telah direncanakan.
65 Ketersediaan dana seperti ini tentu saja sangat mendukung keberlangsungan
program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana di Kabupaten Karo. Fasilitas yang dimiliki oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana BPPKB cukup memadai. Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan keluarga
berencana khususnya dapat ditemukan di ruangan dan di lingkungan badan tersebut. Gedung maupun balai digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan
program yang dibuat dan juga sebagai alat sosialisasi program-program tersebut. Adapula fasilitas transportasi seperti roda 4, roda 2 yang dapat menunjang
kelancaran untuk berjalannya program tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
kondisi sumber daya di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BPPKB Kabupaten Karo sudah cukup baik. Kekurangannya, staf
dengan kompetensi khusus berjumlah terbatas, dan hal ini bisa menjadi masalah organisasi bila staf yang dimaksud mengalami masalah secara pribadi. Selain itu,
semua aspek dikondisikan dengan baik dan sangat mendukung pencapaian terlaksananya program pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana.
5.4 Disposisi