Klasifikasi Umum Biaya Pengertian Akuntansi Biaya

”different cost different purpose” artinya berbeda biaya berbeda tujuan. Di bawah ini adalah klasifikasi umum biaya dan jenis-jenis metode dalam akuntansi biaya menurut Garrison and Noreen 2006 dan Carter and Usry 2006.

1. Klasifikasi Umum Biaya

Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar atas data biaya untuk tujuan penyusunan laporan keuangan, untuk memprediksi perilaku biaya, untuk pembebanan biaya ke objek biaya, serta untuk pembuatan keputusan. Garrison and Noreen 2006:50, mengklasifikasikan biaya sebagai berikut: a. Biaya Produksi Manufacturing Cost 1 Bahan Langsung Direct Material 2 Tenaga Kerja Langsung Direct Labor 3 Overhead b. Biaya Non Produksi Non-manufacturing c. Biaya Variabel Variable Cost d. Biaya Tetap Fixed Cost e. Biaya Langsung Direct Cost f. Biaya Tidak Langsung Indirect Cost g. Biaya Diferensial Differential Cost h. Biaya Tertanam Sunk Cost i. Biaya Kesempatan Opportunity Cost Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Biaya Produksi Manufacturing Cost Yaitu semua biaya untuk merubah bahan mentah menjadi produk jadi. Biaya ini diklasifikasikan menjadi: 1 Bahan Langsung Bahan langsung adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan baku atan bahan metah raw material. Bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi; dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan lainnya. Bahan langsung direct material adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. 2 Tenaga Kerja Langsung Istilah tenaga kerja langsung direct labor digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga tenaga kerja manual touch labor karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi. Biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk disebut tenaga kerja tidak langsung indirect labor. 3 Overhead Pabrik Overhead pabrik manufacturing overhead mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik termasuk bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak properti, depresiasi, dan asuransi fasilitas-fasilitas produksi. Menurut Bastian dan Nurlela 2009:219, overhead pabrik adalah bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung lainnya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk selesai atau tujuan akhir biaya. Istilah lain yang digunakan untuk overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung. b. Biaya Non Produksi Non-manufacturing Umumnya, dibagi menjadi dua yaitu biaya pemasaran dan biaya administrasi. Biaya pemasaran meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Contoh biaya pemasaran adalah pengiklanan, pengiriman, komisi penjualan, dan lainnya. Biaya administrasi meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, dan klirekal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesekretariatan, humas dan lainnya. Secara singkat ringkasan terminologi biaya dapat dilihat pada gambar 2.1 Sumber: Garrison dan Noreen 2006:52 Gambar 2.1 Ringkasan Terminologi Biaya a. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas. Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk seperti unit yang diproduksi, yang dijual, jarak kilometer yang dituju, jumlah tempat tidur yang digunakan, jam kerja, dan sebagainya. Contoh yang bagus untuk menggambarkan biaya variabel adalah biaya bahan langsung. Biaya bahan langsung yang digunakan selama satu periode akan Biaya Produksi Biaya Administrasi Overhead Bahan Langsung Biaya Pemasaran atau Penjualan Tenaga Kerja Langsung Biaya Konversi Biaya Utama Biaya Non Produksi bervariasi sesuai dengan tingkat unit yang dihasilkan. Salah satu aspek yang menarik dalam biaya variabel adalah bahwa biaya variabel selalu konstan apabila dinyatakan dalam harga per unit. Menurut Bastian dan Nurlela 2009:23, biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan tetapi secara per unit tetap. b. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Menurut Bastian dan Nurlela 2009:25, biaya tetap adalah biaya yang secara totalitas bersifat tetap dalam rentang relevan tertentu, tetapi secara per unit berubah. Contoh biaya tetap adalah beban penyusutan, asuransi, pajak properti, sewa, gaji supervisor dan sebagainya. c. Biaya Langsung Biaya langsung direct cost adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. d. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung indirect cost adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan. Untuk dapat ditelusuri ke objek biaya seperti produk tertentu, biaya tersebut pasti disebabkan oleh objek biaya. Common cost adalah biaya yang bersama-sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. e. Biaya Diferensiasi Biaya diferensiasi differential cost adalah keputusan melibatkan proses pemilihan dari berbagai alternatif yang ada. Dalam keputusan bisnis, setiap alternatif memiliki konsekuensi biaya dan manfaat yang harus dibandingkan dengan biaya dan manfaat akan diperoleh dari alternatif lain yang tersedia. Biaya diferensial disebut juga biaya marginal atau biaya inkremental. f. Opportunity Cost Biaya kesempatan atau biaya peluang opportunity cost adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah alternatif yang tersedia. Biaya kesemapatan tidak selalu dicatat dalam akuntansi organisasi, tetapi merupakan biaya yang harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan. g. Sunk Cost Biaya tertanam sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini atau pun masa yang akan datang. Karena biaya tertanam tidak dapat diubah oleh keputusan apapun, biaya tertanam bukanlah biaya diferensial. Oleh karenanya biaya diferensial dapat diabaikan dalam pengambilan keputusan.

2. Jenis-jenis Metode Dalam Akuntansi Biaya

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Produksi dengan Pendekatan ABC (Activity Based Costing) di PT Guna Kemas Indah

11 125 122

Perancangan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT. Pawani

4 50 113

Usulan metode Activity Based Costing sebagai alternatif untuk menentukan besaran biaya pendidikan yang akurat : studi kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang

0 14 0

TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI.

21 241 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 0 8

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta).

0 0 7

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

PENDAHULUAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong, Sragen).

0 1 7

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TA

0 2 21