Ruang Rawat Inap Teratai

listrik yang ditanggung selama 1 hari adalah Rp 1.453,22. Beban listrik sejauh ini tidak diakui sebagai beban dalam perhitungan laba rugi kamar. Padahal seharusnya diakui dan dibebankan ke pasien rawat inap bisa dilihat pada lampiran 2, hal. 123

3. Ruang Rawat Inap Teratai

a. Biaya bahan medis Biaya bahan medis yang dibebankan ke pasien dalam kamar rawat inap Teratai adalah Rp 1.463,21. b. Biaya makan dan minum pasien - Makan pagi Rp 8.248,33 - Makan siang Rp 8.248,33 - Makan malam Rp 8.248,33 Rp 24.745,00 c. Gaji perawat Ada 27 orang perawat yang dipekerjakan dalam kamar Teratai. Gaji perbulan yang diterima tiap orang perawat adalah Rp 1.405.157,481. Jamsostek perbulan yang diterima tiap orang perawat adalah Rp 57.144,024. THR dan bonus yang diterima tiap orang perawat tiap tahunnya adalah Rp 1.825.900,889. Apabila THR dan bonus dialokasikan perbulan, maka THR dan bonus yang diterima oleh tiap orang perawat tiap bulan adalah Rp 152.158,407. Tabel 4.5 Gaji dan Tunjangan yang Diterima Tiap Orang Perawat Kamar Teratai Per Jam Kerja Gaji pokok Rp 1.405.157,481 720 Jam Rp 1.951,6 Jam Jamsostek Rp 57.144,024 720 Jam Rp 79,37 Jam THR dan bonus Rp 152.158,407 720 Jam Rp 211,33 Jam Total gaji dan tunjangan Rp 2.242,3 Jam Sumber: Data di olah Tabel 4.5 di atas adalah perhitungan gaji dan tunjangan yang diterima tiap orang perawat kamar Teratai per jam kerja. Gaji pokok sebesar Rp 1.951,6jam; jamsostek sebesar Rp 79,37jam; serta THR dan bonus sebesar Rp 211,33jam. Jadi total gaji dan tunjangan yang dikeluarkan untuk perawat Teratai per jam nya adalah Rp 2.242,3. Tabel 4.6 Jam Kerja Shift Perawat Kamar Teratai Shift Jam masuk Jam pulang Total jam kerja Jumlah perawat Gaji dan tunjangan Total 1 07.00 WIB 14.00 WIB 7 Jam 4 orang Rp 2.242,3 Jam Rp 62.784,4 2 14.00 WIB 21.00 WIB 7 Jam 4 orang Rp 2.242,3 Jam Rp 62.784,4 3 21.00 WIB 07.00 WIB 10 Jam 4 orang Rp 2.242,3 Jam Rp 89.692,00 12 orang Rp 215.260,8 Sumber: Data di olah Tabel 4.6 di atas mengambarkan biaya gaji perawat yang dikeluarkan oleh perusahaan per hari untuk kamar Teratai, yaitu sebesar Rp 215.260,8. Dalam 1 hari ada 12 orang perawat yang bertugas dengan pembagian waktu kerja yang terbagi menjadi 3 shift. Catatan: - Gaji pokok perawat dibayarkan setiap bulan. - Jamsosotek perawat dibayarkan setiap bulan. - THR dan bonus dibayarkan 1 x dalam setahun menjelang hari raya. d. Beban penyusutan peralatan Beban penyusutan peralatan pertahun adalah Rp 16.167.000,00 maka penyusutan perhari adalah Rp 13.017.000 = Rp 35.663,01 365 hari Beban penyusutan peralatan sejauh ini tidak diakui sebagai beban dalam perhitungan laba rugi kamar. Padahal seharusnya diakui dan dibebankan ke pasien rawat inap dapat dilihat pada lampiran 3, hal. 124. e. Biaya linen Biaya linen yang dibebankan kepada pasien untuk kamar Teratai per harinya adalah Rp 2.923,22. f. Biaya pemakaian perlengkapan Biaya pemakaian perlengkapan yang dibebankan ke pasien adalah Rp 10.037,34. g. Biaya kebersihan Biaya kebersihan untuk gas laundry dan bahan yang dibebankan ke pasien rawat inap kamar Teratai tiap harinya adalah Rp 579,29. Biaya kebersihan untuk pemusnahan sampah medis yang dibebankan ke pasien tiap harinya adalah Rp 1.999,73. h. Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan kamar Teratai selama tahun 2009 adalah Rp 6.779.500,00. Apabila dibebankan ke pasien rawat inap, maka setiap hari pasien dikenakan biaya pemeliharaan sebesar Rp 1.345,13. i. Biaya material unit Pada tahun 2009, ruang rawat inap Teratai mengalami perbaikan dan menghabiskan biaya Rp 2.932.650,00. Oleh karena itu untuk pembebanan tarif ke pasien, dikenakan biaya Rp 581,87 per pasien per harinya. j. Biaya listrik Biaya listrik kamar Teratai secara keseluruhan selama tahun 2009 adalah Rp 8.332.473,00. Sehingga biaya listrik untuk tiap kamar Teratai selama tahun 2009 adalah Rp 595.176,64. Apabila dibebankan ke pasien, maka biaya listrik yang ditanggung selama 1 hari adalah Rp 1.630,62. Beban listrik sejauh ini tidak diakui sebagai beban dalam perhitungan laba rugi kamar. Padahal seharusnya diakui dan dibebankan ke pasien rawat inap dapat dilihat pada lampiran 3, hal. 124.

4. Ruang Rawat Inap Melati

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Produksi dengan Pendekatan ABC (Activity Based Costing) di PT Guna Kemas Indah

11 125 122

Perancangan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT. Pawani

4 50 113

Usulan metode Activity Based Costing sebagai alternatif untuk menentukan besaran biaya pendidikan yang akurat : studi kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang

0 14 0

TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI.

21 241 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 0 8

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta).

0 0 7

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

PENDAHULUAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong, Sragen).

0 1 7

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TA

0 2 21