Menelusuri Biaya Overhead Secara Langsung Ke Aktivitas dan Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas

2. Menelusuri Biaya Overhead Secara Langsung Ke Aktivitas dan

Objek Biaya. Setelah pool biaya aktivitas dan ukuran aktivitas diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menelusuri secara langsung berbagai biaya overhead ke objek biaya. Tabel 4.12 Biaya Overhead Per Ruang Perawatan S e t e l Sumber: Data diolah Sumber: Data diolah Sejauh ini rumah sakit belum memiliki perhitungan baku dalam menetapkan tari kamar rawat inap. Oleh karena itu, perlu diperhatikan betul apa saja yang menjadi biaya yang nantinya akan dibebankan ke pasien rawat inap. Tabel 4.12 di atas menunjukan perhitungan biaya overhead kamar yang sesungguhnya. Overhead Flamboyan Mawar Teratai Melati Beban penyusutan peralatan Rp 46,964.38 Rp 44,293.15 Rp 35,663.01 Rp 30,320.54 Linen Rp 1,988.77 Rp 1,088.54 Rp 1,311.61 Rp 626.73 Biaya pemakaian perlengkapan Rp 7,702.38 Rp 7,599.43 Rp 6,922.07 Rp 6,359.91 Gas loundry dan bahan Rp 4,778.91 Rp 549.55 Rp 579.29 Rp 506.42 Kebersihan Rp 4,268.97 Rp 6,990.44 Rp 1,999.73 Rp 5,873.32 Biaya pemeliharaan Rp 1,142.85 Rp 1,934.52 Rp 1,345.13 Rp 600.00 Biaya material unit Rp 45.31 Rp 753.96 Rp 581.87 Rp 106.61 Biaya listrik Rp 1,886.74 Rp 1,453.22 Rp 1,630.62 Rp 934.47 Total overhead Rp 68,778.31 Rp 64,662.81 Rp 50,033.33 Rp 45,328.00

3. Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas

Sebagian besar baiay overhead diklasifikasikan dalam system akuntansi dasar perusahaan berdasarkan departemen di mana biaya tersebut terjadi. Sebagai contoh, gaji, perlengkapan sewa, dan sebagainya yang terjadi di departemen pemasaran akan dibebankan pada departemen tersebut. Dalam beberapa kasus, beberapa atau semua biaya ini dapat ditelusuri secara langsung ke salah satu pul biaya aktivitas dalam sistem ABC. Langkah ini merupakan tahap ketiga penerapan ABC. Biaya tersebut terbagi dengan beberapa pul biaya aktivitas menggunakan proses alokasi yang disebut alokasi tahap pertama first stage allocation. Alokasi tahap pertama dalam system ABC adalah proses pembebanan biaya overhead ke pul biaya aktivitas. Inti dari activity based costing adalah untuk menentukan sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya dilakukan wawancara terhadap kepala bagian akuntansi Rs. Prikasih. Adapun hasil dari wawancara dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13 Hasil Wawancara: Distribusi Aktivitas Konsumsi Sumber Daya Lintas Pul Biaya Aktivitas – Flamboyan Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Beban penyusutan peralatan 30 40 30 Linen 25 40 35 Biaya pemakaian perlengkapan 25 35 40 Gas loundry dan bahan 30 40 30 Kebersihan 30 40 30 Biaya pemeliharaan 30 40 30 Biaya material unit 30 40 30 Biaya listrik 30 35 35 Sumber: Data diolah Beban penyusutan peralatan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Linen didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemakaian perlengkapan didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 40 untuk melayani pasien. Gas loundry dan bahan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Kebersihan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemeliharaan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya material unit didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya listrik didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Bila presentase distribusi telah dibuat seperti tabel 4.13 di atas, selanjutnya adalah menghitung alokasi tahap pertama first stage allocation untuk kamar Flamboyan. Disajikan pada tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.14 Alokasi Tahap Pertama First Stage Allocation Ke Pul Biaya Aktivitas-Flamboyan Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Total Beban penyusutan peralatan Rp 14,089.314 Rp 18,785.752 Rp 14,089.314 Rp 46,964.38 Linen Rp 497.1925 Rp 795.508 Rp 696.0695 Rp 1,988.77 Biaya pemakaian perlengkapan Rp 1,925.595 Rp 2,695.833 Rp 3,080.952 Rp 7,702.38 Gas loundry dan bahan Rp 1,433.673 Rp 1,911.564 Rp 1,433.673 Rp 4,778.91 Kebersihan Rp 1,280.691 Rp 1,707.588 Rp 1,280.691 Rp 4,268.97 Biaya pemeliharaan Rp 342.855 Rp 457.14 Rp 342.855 Rp 1,142.85 Biaya material unit Rp 13.593 Rp 18.124 Rp 13.593 Rp 45.31 Biaya listrik Rp 566.022 Rp 660.359 Rp 660.359 Rp 1,886.74 Total Rp 20,148.9355 Rp 27,031.868 Rp 21,597.5065 Rp 68,778.31 Sumber: Data diolah Tampilan 4.14 menunjukan bahwa registrasi pasien adalah sebesar 30 dari sumber daya yang dicerminkan oleh Rp 46.964,38 beban penyusutan peralatan. Data lainnya dalam tabel dihitung dengan metode yang sama. Tabel 4.15 Hasil Wawancara: Distribusi Aktivitas Konsumsi Sumber Daya Lintas Pul Biaya Aktivitas – Mawar Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Beban penyusutan peralatan 30 40 30 Linen 25 40 35 Biaya pemakaian perlengkapan 25 35 40 Gas loundry dan bahan 30 40 30 Kebersihan 30 40 30 Biaya pemeliharaan 30 40 30 Biaya material unit 30 40 30 Biaya listrik 30 35 35 Sumber: Data diolah 30 x Rp 46.964,38 Beban penyusutan peralatan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Linen didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemakaian perlengkapan didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 40 untuk melayani pasien. Gas loundry dan bahan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Kebersihan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemeliharaan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya material unit didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya listrik didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. First stage allocation untuk kamar Mawar disajikan pada tabel 4.16 di bawah ini. Tabel 4.16 Alokasi Tahap Pertama First Stage Allocation Ke Pul Biaya Aktivitas - Mawar Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Total Beban penyusutan peralatan Rp 13,287.945 Rp 17,717.26 Rp 13,287.945 Rp 44,293.15 Linen Rp 272.135 Rp 435.416 Rp 380.989 Rp 1,088.54 Biaya pemakaian perlengkapan Rp 1,899.8575 Rp2,659.8005 Rp 3,039.772 Rp 7,599.43 Gas loundry dan bahan Rp 164.865 Rp 219.820 Rp 164.865 Rp 549.55 Kebersihan Rp 2,097.132 Rp 2,796.176 Rp 2,097.132 Rp 6,990.44 Biaya Rp 580.356 Rp 773.808 Rp 580.356 Rp 1,934.52 pemeliharaan Biaya material unit Rp 226.188 Rp 301.584 Rp 226.188 Rp 753.96 Biaya listrik Rp 435.966 Rp 508.627 Rp 508.627 Rp 1,453.22 Total Rp18,964.4445 Rp25,412.4915 Rp 20,285.874 Rp 64,662.81 Sumber: Data diolah Tampilan 4.16 menunjukan bahwa registrasi pasien adalah sebesar 30 dari sumber daya yang dicerminkan oleh Rp 44.293,15 beban penyusutan peralatan Data lainnya dalam tabel dihitung dengan metode yang sama. Tabel 4.17 Hasil Wawancara: Distribusi Aktivitas Konsumsi Sumber Daya Lintas Pul Biaya Aktivitas – Teratai Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Beban penyusutan peralatan 30 40 30 Linen 30 35 35 Biaya pemakaian perlengkapan 25 40 35 Gas loundry dan bahan 30 40 30 Kebersihan 30 40 30 Biaya pemeliharaan 30 40 30 Biaya material unit 30 40 30 Biaya listrik 30 35 35 Sumber: Data diolah Beban penyusutan peralatan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Linen didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Biaya pemakaian perlengkapan 30 x Rp 44.293,15 didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Gas loundry dan bahan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Kebersihan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemeliharaan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya material unit didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya listrik didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Bila presentase distribusi telah dibuat seperti tabel 4.17 di atas, maka sangat mudah untuk mengalokasikan biaya ke pul biaya aktivitas. First stage allocation untuk kamar Teratai disajikan pada tabel 4.18 di bawah ini. Tabel 4.18 Alokasi Tahap Pertama First Stage Allocation Ke Pul Biaya Aktivitas – Teratai Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Total Beban penyusutan peralatan Rp 10,698.903 Rp 14,265.204 Rp 10,698.908 Rp 35,663.01 Linen Rp 393.483 Rp 459.0635 Rp 459.0635 Rp 1,311.61 Biaya pemakaian perlengkapan Rp 1,730.5175 Rp 2,768.828 Rp 2,422.7245 Rp 6,922.07 Gas loundry dan bahan Rp 173.787 Rp 231.716 Rp 173.787 Rp 579.29 Kebersihan Rp 599.919 Rp 799.892 Rp 599.919 Rp 1,999.73 Biaya pemeliharaan Rp 403.539 Rp 538.052 Rp 403.539 Rp 1,345.13 Biaya material unit Rp 174.561 Rp 232.748 Rp 174.561 Rp 581.87 Biaya listrik Rp 489.186 Rp 570.717 Rp 570.717 Rp 1,630.62 Total Rp14,663.8955 Rp 19,866.2205 Rp 15,503.219 Rp 50,033.33 Sumber: Data diolah Tampilan 4.18 menunjukan bahwa registrasi pasien adalah sebesar 30 dari sumber daya yang dicerminkan oleh Rp 35.663,01 beban penyusutan peralatan. Data lainnya dalam tabel dihitung dengan metode yang sama. Tabel 4.19 Hasil Wawancara: Distribusi Aktivitas Konsumsi Sumber Daya Lintas Pul Biaya Aktivitas – Melati Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Beban penyusutan peralatan 30 40 30 Linen 30 35 35 Biaya pemakaian perlengkapan 25 40 35 Gas loundry dan bahan 30 40 30 Kebersihan 30 40 30 Biaya pemeliharaan 30 40 30 Biaya material unit 30 40 30 Biaya listrik 30 35 35 Sumber: Data diolah Beban penyusutan peralatan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Linen didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Biaya pemakaian perlengkapan didistribusikan 25 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Gas loundry dan bahan didistribusikan 30 x Rp 35.663,01 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Kebersihan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya pemeliharaan didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya material unit didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 40 untuk desain layanan, dan 30 untuk melayani pasien. Biaya listrik didistribusikan 30 untuk registrasi pasien, 35 untuk desain layanan, dan 35 untuk melayani pasien. Bila presentase distribusi telah dibuat seperti tabel 4.19 di atas, maka sangat mudah untuk mengalokasikan biaya ke pul biaya aktivitas. First stage allocation untuk kamar Melati disajikan pada tabel 4.20 di bawah ini. Tabel 4.20 Alokasi Tahap Pertama First Stage Allocation Ke Pul Biaya Aktivitas - Melati Overhead Registrasi Pasien Desain Layanan Pelayanan Pasien Total Beban penyusutan peralatan Rp 9,096.162 Rp 12,128.216 Rp 9,096.162 Rp 30,320.54 Linen Rp 188.019 Rp 219.3555 Rp 219.3555 Rp 626.73 Biaya pemakaian perlengkapan Rp1,589.9775 Rp 2,543.9640 Rp 2,225.9685 Rp 6,359.91 Gas loundry dan bahan Rp 151.926 Rp 202.568 Rp 151.926 Rp 506.42 Kebersihan Rp 1,761.996 Rp 2,349.328 Rp 1,761.996 Rp 5,873.32 Biaya pemeliharaan Rp 180.00 Rp 240.00 Rp 180.00 Rp 600.00 Biaya material unit Rp 31.983 Rp 42.6440 Rp 31.9830 Rp 106.61 Biaya listrik Rp 280.341 Rp 327.0645 Rp 327.0645 Rp 934.47 Total Rp13,280.4045 Rp 18,053.14 Rp13,994.4555 Rp 45,328.00 Sumber: Data diolah Tampilan 4.20 menunjukan bahwa registrasi pasien adalah sebesar 30 dari sumber daya yang dicerminkan oleh Rp 30.320,54 beban penyusutan peralatan. Data lainnya dalam tabel dihitung dengan metode yang sama.

4. Menghitung tarif aktivitas

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Produksi dengan Pendekatan ABC (Activity Based Costing) di PT Guna Kemas Indah

11 125 122

Perancangan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT. Pawani

4 50 113

Usulan metode Activity Based Costing sebagai alternatif untuk menentukan besaran biaya pendidikan yang akurat : studi kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang

0 14 0

TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI.

21 241 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 0 8

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta).

0 0 7

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

PENDAHULUAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong, Sragen).

0 1 7

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TA

0 2 21