Kelebihan dan Kelemahan Traditional Costing Method

Estimasi overhead pabrik = Tarif per jam langsung Estimasi jam kerja langsung 5. Jam pemakaian mesin Tarif overhead pabrik berdasarkan biaya jam pemakaian mesin dihitung sebagai berikut: Estimasi overhead pabrik = Tarif per jam pemakaian mesin Estimasi jam pemakaian mesin Apabila dianalsisa dari konsep yang dijelaskan oleh Mulyadi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa overhead pabrik harus dimasukkan bersama-sama dengan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung karena overhead juga termasuk biaya produk.

C. Kelebihan dan Kelemahan Traditional Costing Method

Kelebihan perhitungan biaya tradisional menurut Horngern 2005:42 adalah: 1. Sistem perhitungan biaya tradisional mudah diterapkan karena sistem ini lebih sederhana maka lebih mudah dimengerti oleh pekerja sehingga mudah diterapkan. 2. Memberikan laporan manajemen dengan menunjukan biaya yang dikeluarkan. 3. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kelemahan sistem biaya tradisional menurut Carter dan Usry 2006:513- 515 adalah sebagai berikut: 1. Oleh karena sistem akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan manufaktur, perusahaan jasa dan dagang tidak dapat memanfaatkan akuntansi biaya untuk merencanakan dan mengimplementasikan program pengurangan biaya dan perhitungan object cost secara akurat. 2. Oleh karena fokus biaya tradisional adalah hanya pada biaya produksi, biaya-biaya di luar produksi seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang mulai signifikan jumlahnya tidak mendapatkan perhatian yang memadai dari manajemen. 3. Oleh karena akuntansi biaya tardisional pada penyediaan informasi biaya bagi pihak luar perusahaan, manajemen tidak memperoleh informasi biaya untuk pengelolaan perusahaan dan informasi tentang biaya produk yang akurat. 4. Oleh karena pengendalian biaya melalui sistem biaya standar hanya difokuskan terhadap biaya produksi, lebih spesifik lagi terhadap biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sistem pengendalian biaya seperti tidak baik untuk perusahaan yang memiliki biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang proporsinya tidak signifikan dibandingkan dengan total biaya pembuatan produk. 5. Pengaitan biaya dengan responsive manager dan pembandingan biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan per pusat pertanggung jawaban, serta analisis terhadap penyimpangan biaya yang terjadi tidak dapat menunjukkan penyebab terjadinya penyimpangan biaya yang terjadi. 6. Akuntansi biaya tradisional menggunakan allocation intensive dalam memperlakukan overhead pabrik sehingga cost produk yang dihasilkan tidak akurat, karena alokasi menggunakan dasar yang sembarang. 7. Dalam lingkungan bisnis di dalamnya customer dominan, biaya-biaya yang menjadi pilihan customer menjadi meningkat, seperti biaya set up mesin karena semakin pemilihnya sifat customer. Kelemahan traditional costing method menurut Garrison and Noreen 2006:442-443: 1. Untuk biaya nonproduksi, akuntansi biaya tradisional hanya membebankan ke produk. Beban penjualan, umum dan administrasi diperlakukan sebagai beban periodik dan tidak dibebankan ke produk. 2. Untuk biaya produksi dan perhitungan biaya berdasarkan proses, akuntansi tradisional membebankan semua biaya produksi ke produk, bahkan biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk. Sebagai contoh, sebagian upah untuk keamanan pabrik akan dialokasikan ke produk meskipun upah penjaga keamanan tersebut sama sekali tidak terpengaruh apakah perusahaan berproduksi atau tidak. 3. Untuk biaya kapasitas tak terpakai, akuntansi biaya tradisional menghitung tarif overhead yang ditentukan di muka dihitung dengan membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang dianggarkan seperti jam kerja langsung. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tradisional costing method memang lebih mudah diterapkan dan sesuai dengan pronsip akuntansi yang berlaku umum, namun akuntansi tradisional membebankan semua biaya produksi ke produk, bahkan biaya produksi yang tidak disebabkan oleh produk yang pada akhirnya menyebabkan terdistorsinya biaya.

D. Pengertian Sistem Activity Based Costing

Dokumen yang terkait

Analisis Biaya Produksi dengan Pendekatan ABC (Activity Based Costing) di PT Guna Kemas Indah

11 125 122

Perancangan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing Pada PT. Pawani

4 50 113

Usulan metode Activity Based Costing sebagai alternatif untuk menentukan besaran biaya pendidikan yang akurat : studi kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang

0 14 0

TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING PENERAPAN TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN BIAYA INSTALASI RADIOLOGI DI RUMAH SAKIT YAKKUM PURWODADI.

21 241 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIVE SYSTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 0 8

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta).

0 0 7

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

PENDAHULUAN PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong, Sragen).

0 1 7

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING PADA TA

0 2 21