Variabel Tidak Terikat Independent Variable

66 E . Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tidak Terikat Independent Variable

Variabel tidak terikat atau independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab presumed cause variable atau dapat juga disebut sebagai variabel yang mendahului antecedent variable Indriantoro dan Supomo, 2009: 63. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari perubahan dewan komisaris BoC, perubahan dewan direksi BoD, komisaris independen, kepemilikan anggota dewan, rasio leverage, profitabilitas, aktivitas, dan ukuran perusahaan. Penjelasan mengenai variabel independen tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a. Perubahan Dewan Komisaris BoC Perubahan dewan komisaris BoC adalah adanya penggantian anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan baik bertambahnya anggota maupun berkurangnya anggota Petronila, 2007: 139. Variabel perubahan dewan komisaris diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 jika terdapat penggantian anggota dewan komisaris dan kategori 0 jika tidak terdapat penggantian dewan komisaris. b. Perubahan Dewan Direksi BoD Perubahan dewan komisaris direksi BoD adalah adanya penggantian anggota dewan direksi dalam suatu perusahaan baik bertambahnya 67 anggota maupun berkurangnya anggota Petronila, 2007: 139. Variabel perubahan dewan direksi diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana kategori 1 jika terdapat penggantian anggota dewan direksi dan kategori 0 jika tidak terdapat penggantian dewan direksi. c. Komisaris Independen Variabel ini merupakan representasi keberadaan komisaris independen dalam susunan dewan komisaris pada perusahaan auditee. Komisaris independen didefinisikan sebagai komisaris yang berasal dari luar perusahaan asosiasi atau induk dan tidak berkaitan dengan jasa konsultasi manajemen Beasley 1996, Wright 1996, McMullen 1996 dalam Ramadhany, 2004: 149. Variabel ini diukur dengan menghitung persentase proporsi jumlah komisaris independen dalam dewan komisaris. d. Kepemilikan Anggota Dewan Kepemilikan anggota dewan dicerminkan dari persentase besarnya jumlah saham yang dimiliki dewan komisaris BoC dan dewan direksi BoD dari total saham yang beredar. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Kategori 1 jika dalam perusahaan tersebut terdapat kepemilikan saham oleh anggota dewan dan kategori 0 jika dalam perusahaan tersebut tidak terdapat kepemilikan saham oleh anggota dewan. 68 e. Leverage Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya Rudyawan dan Badera, 2009: 8. Rasio leverage diukur dengan debt total assets ratio dengan perhitungan sebagai berikut: f. Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Setiawan dan Agoes, 2005: 14. Rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on equity ROE dengan perhitungan sebagai berikut: g. Aktivitas Rasio aktivitas mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki Januarti dan Fitrianasari, 2008: 46. Rasio aktivitas diukur dengan menggunakan total asset turnover TATO dengan perhitungan sebagai berikut: as TotalEkuit LabaBersih ROE  a TotalAktiv ersih PenjualanB TATO  a TotalAktiv iban TotalKewaj Leverage  69 h. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah variabel untuk mengukur seberapa besar atau kecilnya perusahaan sampel Ramadhany, 2004: 153. Pengukuran variabel ukuran perusahaan ini, diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aktiva.

2. Variabel Terikat Dependent Variable

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 112 91

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 129 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

2 9 29

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

ANALISIS PENGARUH UKURAN KAP, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

0 4 121

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 9

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENUTUP PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 22