35 untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna laporan keuangan auditee.
C. Tujuan Audit
Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, PSA 02 SA 110, IAI, 2001: 110.1, menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan oleh
auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sedangkan menurut Boynton et. al. 2006: 231 tujuan audit secara spesifik adalah asersi manajemen, asersi manajemen ini merupakan pedoman
auditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit. Adapun lima asersi manajemen yang digariskan dalam Generally Accepted Auditing Standards
GAAS adalah sebagai berikut: 1. Keberadaan dan Keterjadian Existence and Occurance
2. Kelengkapan Completeness 3. Hak dan Kewajiban Right and Obligation
4. Penilaian atau Alokasi Valuation or Allocation 5. Penyajian dan Pengungkapan Presentation and Disclosure
36
D. Jenis Audit
Menurut Boynton et. al. 2006: 8-9 ada tiga jenis audit, yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Jenis audit yang
ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi auditing. Penjelasan mengenai jenis-jenis audit tersebut akan diuraikan
sebagai berikut: 1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan financial statement audit berkaitan dengan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas
dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum atau Generally Accepted Accounting Principles GAAP. Selain itu, logika
audit yang dikembangkan untuk audit laporan keuangan merupakan dasar dimana auditor dapat mengembangkan lebih lanjut audit kepatuhan, audit
operasional, serta sejumlah jasa atestasi dan assurance services. 2. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan compliance audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, dan peraturannya tertentu. Kriteria yang ditetapkan
dalam audit jenis ini berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh, manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan
37 dengan kondisi kerja, partisipasi dan program pensiun, serta pertentangan
kepentingan. 3. Audit Operasional
Audit operasional operational audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas
kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit jenis ini terkadang disebut juga sebagai audit kinerja atau
audit manajemen. Pada suatu perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari suatu departemen, cabang, atau divisi.
E. Standar Audit