66
4. Kepemilikan anggota dewan dengan opini audit going concern
Penelitian mengenai pengaruh kepemilikan anggota dewan manajerial terhadap opini audit going concern dilakukan oleh Petronila
2007 dan Linoputri 2010. Penelitiannya diperoleh hasil bahwa kepemilikan anggota dewan berpengaruh secara signifikan terhadap opini
audit going concern dengan parameter negatif, yaitu mengindikasikan bahwa setiap penurunan persentase kepemilikan anggota dewan dalam
suatu perusahaan akan meningkatkan kemungkinan diberikannya opini audit going concern. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Parker et. al. 2005 yang menunjukkan bahwa kepemilikan anggota dewan dengan opini audit going concern berbanding terbalik.
Namun, penelitian yang dilakukan Januarti 2009 menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial anggota dewan tidak berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini dikarenakan kepemilikan manajerial belum menjamin untuk tidak diberikannya opini
audit going concern, karena faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik eksternal maupun internal
Januarti, 2009: 19. Kinerja perusahaan yang baik maka akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga perusahaan dapat terus beroperasi
dan tidak mengalami kesulitan keuangan.
5. Leverage dengan opini audit going concern
Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh leverage terhadap opini audit going concern. Penelitian Rudyawan dan Badera
67 2009 diperoleh hasil bahwa leverage yang diukur dengan rasio debt to
total assets tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern dengan nilai parameter yang negatif. Hal ini berarti semakin besar rasio leverage
suatu perusahaan, maka kemungkinan perusahaan memperoleh opini audit going concern pun semakin kecil. Penelitian ini konsisten dengan
penelitian Januarti dan Fitrianasari 2008 yang diukur dengan debt to equity ratio serta Setiawati dan Agoes 2005 yang menggunakan
perhitungan yang sama. Hal ini berarti bahwa rasio leverage kurang dipertimbangkan auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Namun, penelitian Setiawati dan Agoes 2005 ketika diukur dengan rumus debt to total assets ratio memiliki hasil yang berbeda ketika diukur
dengan rumus debt to equity ratio untuk mengukur rasio leverage. Pada penelitian Setiawati dan Agoes 2005 ketika mengunakan debt to total
assets ratio diperoleh hasil bahwa rasio leverage berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern dengan nilai parameter yang positif.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Parker et. al. 2005 bahwa leverage yang juga diukur dengan debt to assets berpengaruh terhadap
opini audit going concern dengan nilai parameter yang positif.
6. Rasio profitabilitas dengan opini audit going concern