64
M. Keterkaitan Antar Variabel
1. Perubahan BoC dengan opini audit going concern
Penelitian mengenai pengaruh perubahan BoC terhadap opini audit going concern dilakukan oleh Petronila 2007. Pada penelitian Petronila
2007, diperoleh hasil bahwa perubahan BoC berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern dan memiliki nilai parameter yang
positif. Hal ini berarti bahwa jika dalam suatu entitas melakukan perubahan atau penggantian BoC, maka ada kemungkinan entitas
memperoleh opini audit going concern tinggi dibandingkan dengan tidak terdapat perubahan BoC dalam suatu entitas.
2. Perubahan BoD degan opini audit going concern
Penelitian mengenai perubahan BoD sebelumnya dilakukan oleh Petronila 2007 dan Parker et. al. 2005. Berdasarkan hasil penelitian
Petronila 2007, perubahan BoD berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern namun parameternya adalah negatif. Apabila dalam
suatu entitas terdapat perubahan BoD, maka kemungkinan entitas memperoleh opini audit going concern lebih kecil jika dalam entitas
tersebut tidak terdapat perubahan BoD. Parker et. al. 2005 mengemukakan bahwa auditor memiliki kecenderungan dua kali lebih
besar untuk memberikan opini audit going concern apabila terjadi penggantian Chief Executive Officer CEO atau Dewan Direksi. Dengan
adanya penggantian CEO akan mengurangi kesempatan perusahaan untuk dapat bertahan selama periode kesulitan keuangan Petronila, 2007: 132.
65
3. Komisaris independen dengan opini audit going concern
Penelitian mengenai komisaris independen terhadap opini audit going concern dilakukan oleh Linoputri 2010. Linoputri 2010
mengukur variabel ini dengan persentase jumlah komisaris independen dalam dewan komisaris dibandingkan dengan jumlah dewan komisaris.
Penelitiannya diperoleh hasil bahwa proporsi komisaris independen dalam anggota dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pemberian opini
audit going concern oleh auditor dengan nilai parameter yang positif. Penelitian mengenai komisaris independen terhadap opini audit
going concern dilakukan oleh Ramadhany 2004. Pada penelitian Ramadhany 2004, keberadaan komisaris independen dalam komite audit
tidak mempengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern dengan parameter negatif. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rahayu 2007 bahwa keberadaan komisaris independen dalam komite audit tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern.
Sementara itu, penelitian Parker et. al. 2005 menunjukkan bahwa anggota dewan independen berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern. Parker et. al. 2005: 20 menyatakan bahwa auditor melihat besarnya anggota dewan independen sebagai tanda dari kemungkinan
meningkatnya kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya, anggota dewan yang independen lebih efektif membuat
perusahaan keluar dari masa-masa kesulitan sehingga mengurangi kemungkinan perusahaan tersebut memperoleh opini going concern.
66
4. Kepemilikan anggota dewan dengan opini audit going concern