Pengertian Nikah dalam Islam
10
Artinya : Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mumin lebih baik dari
wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-o rang musyrik sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mumin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayatayat-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.
16
Namun terdapat perberdaan pendapat di antara para ulama yakni tentang siapa musyrikah yang haram dinikahi sebagaimana maksud ayat di atas? Menurut
Ibnu Jarir at-Thabari, bahwa musyrikah yang dilarang dinikahi adalah musyrikah dari bangsa Arab saja, karena bangsa Arab pada waktu turunnya Alquran
memang tidak mengenal kitab suci dan mereka menyembah berhala. Maka menurut pendapat ini, seorang laki-laki muslim boleh menikah dengan wanita
musyrikah dari non Arab, seperti wanita Cina, India, dan Jepang yang diduga mempunyai kitab suci atau serupa kitab suci. Muhammad Abduh juga sependapat
dengan ini.
17
Tetapi mayoritas ulama berpendapat bahwa semua musyrikah baik dari bangsa Arab maupun non-Arab selain Ahlu kitab tidak boleh dinikahi. Menurut
16
Depag RI,
O p . Ci t . ,
hlm. 53-54.
17
Rasyid Ridla,
Ta f s i r Al - M a n a r ,
Vol. VI, Cairo, Dar al-manar, 1367 H, hlm. 187-190, sebagaimana dikutip Masyfu Zuhdi, hlm. 4.
11 pendapat ini, siapapun yang bukan muslim atau ahlu kitab beragama
KristenYahudi haram dinikahi.
18
Menurut Yusuf Qardlawi, konteks ayat di atas, secara keseluruhan beserta asbabun nuzulnya menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan al-kawafir
perempuan-perempuan kafir, yakni al-watsaniyat perempuan-perempuan penyembah berhala.
19
b. Pernikahan Antara seorang pria Muslim dengan wanita Ahlu Kitab. Mayoritas ulama berpendapat, bahwa seorang pria muslim boleh menikah
dengan wanita Ahlu Kitab YahudiKristen. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 5:
Artinya : Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang- orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal
bagi mereka. wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanitawanita yang menjaga kehormatan di antara
orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan tidak menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya
dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi.
20
Nahdlatul Ulama dengan menukil berbagai kitab tafsir menegaskan bahwa
18
Masyfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyyah, Jakarta: Haji Mas Agung, 1991, hlm. 5.
19
Yusuf Qardlawi,
Fa t wa - F a t wa
Kontemporer, Jakarta: Gema Insani Press, 1995, hlm. 580.
20
Depag RI,
Op . C i t . ,
hlm. 158.