25
BAB III FATWA MUI TENTANG PERNIKAHAN BEDA AGAMA
A. Sekilas Tentang Komisi Fatwa
Komisi fatwa merupakan salah satu komisi Majelis Ulama Indonesia yang membidangi masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum Islam yang ada di
tengah masyarakat yang memerlukan jawaban. Komisi fatwa MUI mempunyai wewenang mengeluarkan fatwa mengenai:
a. Masalah-masalah keagamaan yang bersifat umum dan menyangkut umat Islam Indonesia secara nasional.
b. Masalah-masalah keagamaan di suatu daerah yang diduga dapat meluas ke daerah lain.
Adapun komisi fatwa MUI daerah mempunyai wewenang mengeluarkan fatwa mengenai masalah-masalah keagamaan yang bersifat lokal kasus-kasus di
daerah dengan terlebih dahulu mengadakan konsultasi dengan MUI Komisi fatwa MUI.
Dalam kinerjanya, komisi fatwa MUI maupun MUI daerah mempunyai mekanisme dan prosedur penetapan fatwa yang menjadi pedoman dalam
mengeluarkan fatwa. Menurut KH. Ma’ruf Amin, adanya prosedur penetapan fatwa ini karena tidak dibenarkan memberikan fatwa hanya didasarkan pada
keinginan dan kepentingan tertentu atau dugaan semata-mata tanpa didasarkan pada keinginan dan kepentingan tertentu atau dugaan-dugaan semata tanpa
didasarkan pada dalil. Tegasnya, setiap menyatakan suatu hukum haruslah dapat
26 menunjukkan dalilnya, baik Al-quran, Hadis, maupun dalil hukum lainnya.
Menyatakan hukum tanpa didasarkan pada dalil-dalil hukum disebut tahakkum membuat-buat hukum.
37
Perbuatan tahakkum harus dihindari, karena perbuatan ini termasuk dosa besar, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Araf: 33 :
Artinya : Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan
perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak
menurunkan hujjah untuk itu dan mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
38
Dalam firman-Nya yang lain Allah secara tegas melarang tahakkum. Ini dapat dipahami dari surat an-Nahl: 116:
Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut- sebut oleh lidahmu secara Dusta Ini halal dan ini haram, untuk
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
Tiadalah beruntung.
Fatwa merupakan hal yang sangat penting dalam rangka memberikan penjelasan dan penerangan kepada umat Islam utamanya dalam hal yang berkaitan
baik dalam status hukum maupun kepantansan dan etika menurut agama. Dalam memberikan fatwa, MUI merumuskan persoalan yang memerlukan jawaban
37
KH. Maruf Amin, DKK, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Jakarta: Majelis Ulama Indonesia, 2010, hlm. 3-4.
38
Depag RI, Al-Qur ’an dan Terjemahnya, Surabaya : Mahkota, 1989, hlm. 226.