Pembuatan Ekstrak Air Gambir Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Gambir Sterilisasi Alat dan Bahan Pembiakan Bakteri Uji Pembuatan Suspensi Bakteri

5. Identifikasi Golongan Kuinon Diambil 5 mL larutan percobaan identifikasi golongan flavonoid, dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 1 N, terbentuk warna merah menunjukkan adanya senyawa golongan kuinon. 6. Identifikasi Golongan Kumarin 2 gram simplisia dimasukkan dalam tabung reaksi volume 20 mL ditambahkan 10 mL pelarut etil asetat dan pasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan dengan air pada mulut tabung, dipanaskan selama 20 menit diatas penangas air dan didinginkan, disaring dengan kertas saring, filtrat diuapkan pada cawan penguap sampai kering, sisa ditambahkan air panas sebanyak 10 mL, didinginkan, larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,5 mL larutan ammonia NH 4 OH 10, amati dibawah sinar lampu ultraviolet pada panjang gelombang 365 nm, maka terjadi fluoresensi warna biru atau hijau, menunjukkan adanya golongan kumarin Fransworth,1969.

4.3.4. Pembuatan Ekstrak Air Gambir

Gambir kering diserbuk, serbuk halus gambir dibuat infus yaitu dengan melarutkan sebanyak 600 gram serbuk dan ditambahkan air 1000 ml, kemudian dipanaskan di dalam penangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu di dalam tangas mencapai 90 C, sambil sesekali di aduk dan kemudian disaring. Setelah disaring filtrat kemudian di keringkan dengan menggunakan freeze drying.

4.3.5. Pembuatan Ekstrak Etil Asetat Gambir

Gambir kering diserbuk, serbuk halus gambir dimaserasi yaitu dengan melarutkan sebanyak 600 gram serbuk dan ditambahkan 1000 ml etil asetat, kemudian didiamkan selama 24 jam dan disaring. Filtrat kemudian dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator pada suhu 50 C.

4.3.6. Sterilisasi Alat dan Bahan

Sterilisasi dilakukan dengan cara yang sesuai terhadap masing- masing alat. Alat-alat yang akan disterilkan harus dalam keadaan bersih dan kering. Tabung reaksi, gelas ukur, Erlenmeyer ditutup mulutnya dengan alumunium voil, kemudian semuanya disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121˚ C, selama 30 menit. Pinset, jarum ose, disterilkan dengan cara flambir pada nyala bunsen. Untuk media pembenihan, air suling, dan larutan NaCl disterilkan dengan autoklaf pada temperatur 121 C selama 30 menit. Pengerjaan aseptis dilakukan di dalam lemari aseptis yang sebelumnya telah dibersihkan dengan larutan alkohol, lalu disterilkan dengan UV yang dinyalakan selama lebih kurang 15 menit sebelum digunakan.

4.3.7. Pembuatan Medium Tumbuh dan Medium Uji Bakteri

1. Nutrien Agar NA

Medium nutrien agar biasa digunakan untuk membiakan bakteri uji. Serbuk NA sebanyak 23 gram dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan sampai mendidih sehingga larut. Larutan tersebut kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.

2. Nutrien Broth NB

Medium nutrien broth biasa digunakan untuk membuat biakan bakteri dalam medium cair. Serbuk NB sebanyak 23 gram dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan sampai mendidih hingga larut. Larutan tersebut kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.

3. Mueller Hinton Agar MH Agar

Medium Mueller Hinton Agar digunakan untuk penentuan diameter zona hambat dengan cara difusi. Serbuk MH Agar sebanyak 38 gram dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan sampai mendidih sehingga larut. Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.

4. Mueller Hinton Broth MH Broth

Medium Mueller Hinton Broth digunakan untuk penentuan KHM. Serbuk MH sebanyak 23 gram dilarutkan dalam 1 L akuades dan dipanaskan sampai mendidih sehingga larut. Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 °C selama 15 menit.

4.3.8. Pembiakan Bakteri Uji

Bakteri uji diinokulasikan ke dalam 5 ml media nutrient agar miring menggunakan jarum ose steril dengan cara menggoreskan masing- masing bakteri pada ujung jarum ose ke media nutrient agar miring, kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 24 jam.

4.3.9. Pembuatan Suspensi Bakteri

Biakan bakteri yang telah diremajakan selama 24 jam di atas diambil dengan jarum ose 5 koloni kemudian disuspensikan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml medium MHB. Kemudian di encerkan sampai diperoleh konsentrasi 10 9 sel bakteriml. suspense ini yang akan digunakan dalam pengujian.

4.3.10. Pembuatan Kurva Tumbuh Bakteri

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Beberapa Fraksi Daun Ekor Naga (Rhaphidophora pinnata (L.f.) Schott) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Dan Pseudomonas aeruginosa

17 99 87

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak N-Heksana, Etil Asetat Dan Etanol Teripang(Holothuria Scabra Jaeger) Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

1 25 94

Uji Aktivitas dan Mekanisme Penghambatan Antibakteri Ekstrak Air Campuran Daun Sirih (Piper Betle L.) Dan Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb.), Terhadap Beberapa Bakteri Gram Positif

5 32 82

Aktivitas antibakteri ekstrak kasar flavonoid daun gambir (Uncaria gambir Roxb)

0 8 59

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK AIR DARI GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) Pengaruh Penambahan Ekstrak Air Dari Gambir (Uncaria Gambir Roxb) Terhadap Sifat Kimia Air Kelapa Selama Penyimpanan Suhu Kamar.

0 0 18

Pengaruh Penggunaan Pelarut Etanol Dan Etil Asetat Pada Ekstraksi Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Terhadap Aktivitas Antibakteri Patogen Pangan.

0 0 6

KONSENTRASI HAMBAT KATEKIN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP Streptococcus mutans.

0 0 4

Potensi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) sebagai Antihiperlipidemia

0 0 10

UJI SIFAT FISIS GEL ANTIACNE EKSTRAK DAUN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DALAM BASIS KARBOPOL DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus

0 0 17