Sebanyak 1 ml dari suspensi pengenceran 10
-1
diambil dan dimasukkan ke dalam 9 ml larutan NaCl fisiologis lalu dikocok dengan
vortex. Suspensi ini disebut pengenceran 10
-2
. Pengenceran terus dilakukan sampai pada pengenceran 10
-7
. Tiga pengenceran terakhir diambil masing-masing 0,1 ml dan diinokulasikan pada plat agar yang
berbeda. Suspensi inokulum tersebut disebarkan pada permukaan plat agar dengan menggunakan batang gelas L sampai merata. Plat agar diinkubasi
pada temperatur 37
o
C selama 24 jam, lalu dihitung jumlah koloni yang tumbuh.
Kurva standar bakteri diperoleh dari pengukuran absorbansi dan jumlah sel tersebut dengan absorbansi sebagai x dan jumlah selml sebagai
y. Sedangkan kurva tumbuh bakteri diperoleh dengan menerjemahkan kurva standar yaitu waktu sebagai x dan log jumlah selml sebagai y
sehingga dapat diketahui waktu tercapainya umur aktif fase midlog dari bakteri uji.
4.3.11. Pembuatan Larutan Uji
Larutan uji dibuat dengan melarutkan eksrak gambir dengan akuades. Untuk penentuan aktivitas anti bakteri, konsentrasi larutan uji
yang digunakan adalah 8 dan 4. Sedangkan untuk penentuan Kadar Hambat Minimum KHM, konsentrasi larutan uji di tentukan kemudian
setelah penentuan aktivitas antibakteri.
4.3.12. Penentuan Diameter Hambat
Penentuan diameter hambat dilakukan dengan cara menyiapkan larutan uji ekstrak 8 dan 4 dan larutan kontrol kemudian teteskan
masing-masing konsentrasi sebanyak 20 l pada kertas cakram steril. Kertas cakram yang sudah ditetesi sampel kemudian diletakkan pada
media agar padat yang telah disuspensikan bakteri uji menjadi beberapa bagian. Tutup segera cawan petri dan inkubasi 37 ºC selama 24 jam dan
diamati diameter hambat yang terbentuk.
4.3.13. Penentuan KHM Dastouri dkk., 2008
Metode penentuan kadar hambat minimum yaitu dengan menyiapkan tabung reaksi yang sudah steril, larutan uji dan juga larutan
kontrol. Selanjutnya tiap-tiap tabung diisi dengan 200 µl media MHB, 200 µl suspensi bakteri 1x10
5
selml, dan 100 µl larutan uji dengan berbagai konsentrasi, dan juga larutan kontrol, dan di buat homogen. Kemudian
diinkubasikan pada suhu 37º C selama 18 jam. Pembacaan hasil percobaan didasarkan pada pertumbuhan bakteri setelah diinokulasi ke dalam media
agar. 4.3.14.
Analisis Protein dan Asam Nukleat Naufalin, 2005
Suspensi bakteri uji yang telah diinkubasi selama 24 jam dalam media muller hinton broth. Sentrifuge dengan kecepatan 3500 rpm selama
20 menit. Selanjutnya filtrat dibuang dan pelet dalam tabung disuspensikan kedalam 8 ml buffer posfat Ph 7,0. Tambahkan ekstrak
gambir dengan perlakuan 1 KHM, dan 2 KHM sebanyak 2 ml. Inkubasi selama 24 jam dalam shaker 150 rpm. Kemudian suspensi disentrifuge
kembali selama 20 menit dengan kecepatan 3500 rpm, lalu disaring
dengan filter 0,45 µm dan diambil cairan supernatan. Selanjutnya ukur absobansi dengan Spektrofotometer UVVis pada panjang gelombang 260
nm dan 280 nm.
4.3.15. Analisis Ion