h. Ribosom
Merupakan partikel kecil yang terdiri dari protein 40 dan asam ribonukleat
RNA sekitar 60. Ribosom berperan dalam mengatur sintesis protein. Ribosom mempunyai ukuran tertentu yang
disebut Unit Sedimentasi konstan yang dinyatakan dengan āSā atau Svedberg Pelczar dkk, 1986.
i. Endospora
Pelczar dkk, 1986
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora. Endospora merupakan tubuh dalam sel bakteri dari genus Bacillus, Clostridium,
dan Sporosarcina. Bakteri yang mampu membentuk endospora dapat tumbuh dan berkembang untuk beberapa generasi. Endospora
berfungsi sebagai badan dorman bakteri yang membuat bakteri tersebut mampu bertahan dalam suasana lingkungan yang tidak sesuai
bagi pertumbuhan bakteri tersebut seperti suhu, kekeringan, adanya bahan kimia, dan sebagainya faktor pembatas pertumbuhan bakteri
tersebut. Setelah berada pada lingkungan yang sesuai, spora dapat kembali melakukan germinasi sel vegetatif baru.
Endospora bakteri mengandung sejumlah asam dipikolineat yang merupakan 5 ā 10 berat kering endospora. Selain itu juga
mengandung kalsium. Diduga, korteks endospora terbuat dari kompleks kalsium-asam dipikolineat-peptidoglikan.
2.3.5. Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan adalah pertambahan teratur semua komponen suatu organisme. Pada pertumbuhan bakteri terjadi sintesa yang khas dan
berimbang dari komponen-komponen protoplasma dari bahan-bahan gizi nutrien yang terdapat dalam lingkungan. Ini merupakan proses yang
terus berubah menurut waktu dan merupakan sifat utama makhluk hidup pratiwi, 2008.
Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu fator lingkungan dan zat hara. Termasuk dalam
faktor lingkungan adalah suhu, pH, oksigen dan tekanan osmotik. Pada umumnya bakteri tumbuh pada suhu diatas 35
O
C, untuk setiap spesies ada batasan suhu maksimum dan minimum untuk pertumbuhan. Berdasarkan
suhu optimum pertumbuhan maka bakteri dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu Psikrofil 5-30
O
C, Mesofil 15-50
O
C dan Termofil 50- 60
O
C. Bakteri pada umumnya tumbuh pada ph sekitar 7,0, meskipun
kisaran pHnya adalah 5,0-8,0. pH didalam sel sebenarnya jauh lebih tinggi, dan kemampuannya untuk tumbuh pada lingkungan dengan pH
rendah adalah kemampuan sel bakteri untuk menahan ion H
+
keluar dari sel. Oksigen sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan bagi beberapa jenis
bakteri. Dan berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, maka bakteri dibagi dalam tiga kelompok, yaitu Anaerob fakultatif, Aerob obligat dan
Anaerob obligat Lay dan Hastowo, 1992.
2.4. Bakteri Uji
2.4.1. Staphylococcus epidermidis
a. Klasifikasi
Kingdom : Procariotae
Divisio : Ciano Cyanobacteria
Sub division : Bakteria
Ordo : Eubacterialees
Family : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus epidermis
b. Morfologi dan Identifikasi
Staphylococcus berasal dari kata staphyle yang berarti
kelompok buah anggur atau kokus yang berarti benih bulat. Kuman ini sering ditemukan sebagai kuman flora normal pada kulit dan selaput
lendir manusia. Dapat menjadi penyebab infeksi, baik pada manusia maupun pada hewan. Staphylococcus epidermis termasuk dalam kokus
gram positif, kuman ini juga dapat disebut sebagai Staphylococcus epidermis
albus . kuman ini menyebabkan infeksi kulit yang ringan disertai dengan pembentukkan abses, koloninya berwarna putih atau
kuning Syahrurachman dkk., 1993.
c. Sifat pertumbuhan
Jenis-jenis Stafilokokus di laboratorium tumbuh dengan baik pada suhu 37
C. Batas-batas suhu untuk pertumbuhannya ialah 15 C
dan 40 C, sedangkan suhu pertumbuhan optimum ialah 35
C. Pertumbuhan terbaik dan khas ialah pada suasana aerob. Kuman ini
pun bersifat anaerob fakultatif dan dapat tumbuh dalam udara yang
hanya mengandung hidrogen dan pH optimum untuk pertumbuhan ialah 7,4 Syahrurachman dkk., 1993.
Pada lempeng agar, koloninya berbentuk bulat, diameter 1- 2mm, cembung, buram, mengkilat dan konsistensinya lunak. Warna
khas ialah kuning keemasan, hanya intensitas warnanya dapat bervariasi Syahrurachman dkk., 1993..
d. Patogenesis dan Infeksi
Staphylococcus epidermis merupakan bagian dari flora normal
pada kulit manusia, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, dapat ditemukan di udara dan lingkungan sekitar kita. Kuman ini tidak
patogen, tidak bersifat invasive, nonhemolitik, berwarna putih, tidak membentuk koagulasi. Staphylococcus patogen sering menghemolisis
darah dan mengkoagulasi plasma. Staphylococcus epidermis juga dapat menyebabkan endokarditis infektif jika sebagian besar bakteri ini
masuk ke dalam aliran darah dan menempel di katup-katup jantung Aldeberg dkk, 1986
2.4.2. Streptococcus mutans
a. Klasifikasi
Widya,2008 Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus mutans
b. Morfologi dan Identifikasi