Pengaturan Posisi Tempat Duduk
a. Kebosanan dan kondisi sehari-hari dapat diperkecil peluangnya.
Dengan demikian kehidupan kelas dapat menjadi lebih dinamis dan bergairah.
b. Keakraban antarsiswa dapat ditumbuhkembangkan. Nilai keakraban
tersebut akan memunculkan semangat kerjasama yang positif tidak saja antara guru dan murid, tetapi juga di antara murid.
c. Guru akan lebih mudah mengenali kelebihan dan kelemahan setiap
siswa apabila ia sering membagi kelas dalam kelompok kecil dan selanjutnya menyatu secara bergilir dengan kelompok kecil tersebut.
d. Dinamika dan kehidupan kelas akan lebih mudah terbentuk. Kelas
yang dinamis cenderung kooperatif, terbuka, dan lebih mudah membangkitkan penalaran
e. Karena peran aktif siswa secara kuantitatif dan kualitatif cenderung
meningkat, maka daya serap siswa menjadi lebih besar. f.
Penggunaan ragam format tempat duduk siswa di kelas mendorong siswa saling mengetahui sifat masing-masing, dan dengan demikian
proses sosialisasi akan terbentuk secara alamiah. g.
Cakrawala pandang siswa lebih luas, serta arah pandang siswa bersifat ganda dan menyebar.
34
Bagan 2.2 Format U terbuka
Bagan 2.3
G G
G
Keterangan : G = Guru
M = Murid
Format U Tertutup
M M
M M
M M
G G
G G
M
M M
M
34
Radno Harsanto, Pengelolaan…, h. 62-66.
Bagan 2.4 Format Lingkaran Besar
M M
M M
M M
M M
G
Bagan 2.5 Format Lingkaran kecil
M M
M M
M M
M M
G
M M
M M
M M
M M
G
Bagan 2.6 Format Kotak Besar
M M
M M
M
M M
M M
M M
M M
M M
M M
M
G M
M
M M
M M
Bagan 2.7 Format Kotak Kecil
M M
M M
M M
M M
M M
M M
M M
M M
M M
M M
G G
G G
G G
G
M M
M M
Dalam memilih desain penataan tempat duduk perlu memperhatikan jumlah siswa dalam satu kelas yang akan disesuaikan pula dengan metode
yang akan digunakan. Hal yang tidak boleh dilupakan bahwa dalam penataan tempat duduk
siswa tersebut guru tidak hanya menyesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan saja, tetapi seorang guru perlu mempertimbangkan
karakteristik individu siswa, baik dilihat dari aspek kecerdasan, psikologis, dan biologis siswa itu sendiri.
35
Hal ini penting karena guru perlu menyusun atau menata tempat duduk yang dapat memberikan suasana yang nyaman bagi
para siswa. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono melihat siswa sebagai
individu dengan segala perbedaan dan persamaannya yang pada intinya mencakup ketiga aspek di atas. Persamaan dan perbedaan dimaksud adalah:
a. Persamaan dan perbedaan dalam kecerdasan inteligensi.
b. Persamaan dan perbedaan dalam kecakapan
c. Persamaan dan perbedaan dalam hasil belajar
d. Persamaan dan perbedaan dalam bakat
e. Persamaan dan perbedaan dalam sikap
35
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi…, h. 207
f. Persamaan dan perbedaan dalam kebiasaan
g. Persamaan dan perbedaan dalam pengetahuanpengalaman
h. Persamaan dan perbedaan dalam ciri-ciri jasmaniah
i. Persamaan dan perbedaan dalam minat
j. Persamaan dan perbedaan dalam cita-cita
k. Persamaan dan perbedaan dalam kebutuhan
l. Persamaan dan perbedaan dalam kepribadian
m. Persamaan dan perbedaan dalam pola-pola dan tempo perkembangan
n. Persamaan dan perbedaan dalam latar belakang lingkungan.
36
Berbagai persamaan dan perbedaan kepribadian siswa di atas, sangat berguna dalam membantu usaha pengaturan siswa di kelas. Terutama
berhubungan dengan masalah bagaimana pola pengelompokan siswa dan penataan tempat duduk dengan metode belajar kelompok guna menciptakan
lingkungan belajar aktif dan kreatif, sehingga kegiatan belajar yang penuh kesenangan dan bergairah dapat terlaksana.
Penempatan siswa kiranya harus mempertimbangan pula pada aspek biologis seperti, postur tubuh siswa, dimana menempatkan siswa yang
mempunyai tubuh tinggi dan atau rendah serta bagaimana menempatkan siswa yang mempunyai kelainan dalam arti secara psikologis, misalnya siswa yang
hiper aktif, suka melamun, dll.