belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman dan belajar dengan baik.
33
Untuk lebih jelasnya, pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam bagan seperti di bawah ini:
Bagan 2.1 Kegiatan Pengelolaan Kelas
Kegiatan Pengelolaan Kelas
Mengatur Orang kondisi emosional • Tingkah laku
• Kedisiplinan • Minatperhatian
• Gairah Belajar • Dinamika kelompok
Mengatur fasilitas belajar-mengajar kondisi fisik
• Ventilasi • Pencahayaan
• Kenyamanan • Letak duduk
• Penempatan siswa
8. Pengaturan Posisi Tempat Duduk
Pengaturan posisi tempat duduk siswa di kelas tidaklah netral. Pengaturan sangat berpengaruh bagi siswa, interaksi antar mereka dan interaksi dengan
guru. Hal ini berarti bahwa pengaturan posisi tempat duduk siswa memberi dampak dalam proses pembelajaran.
Format posisi tempat duduk siswa sebaiknya dibuat luwes sehingga dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pembelajaran. Artinya
tempat duduk siswa dapat dibentuk sesuai dengan rancangan pembelajaran dan jenis teknik pengajaran yang dipilih guru. Apabila guru memilih teknik
diskusi, sejumlah format tempat duduk siswa dapat dikembangkan, antara lain format tapal kuda atau format U bagan 2.2, format U tertutup bagan 2.3,
lingkaran besar bagan 2.4, lingkaran kecil bagan 2.5, kotak besar bagan 2.6, dan kotak kecil bagan 2.7, harus kita akui bahwa ragam rancangan
format posisi tempat duduk siswa dapat membuahkan hasil positif, diantaranya:
33
Ade Rukmana, Pengelolaan Kelas…,h. 33
a. Kebosanan dan kondisi sehari-hari dapat diperkecil peluangnya.
Dengan demikian kehidupan kelas dapat menjadi lebih dinamis dan bergairah.
b. Keakraban antarsiswa dapat ditumbuhkembangkan. Nilai keakraban
tersebut akan memunculkan semangat kerjasama yang positif tidak saja antara guru dan murid, tetapi juga di antara murid.
c. Guru akan lebih mudah mengenali kelebihan dan kelemahan setiap
siswa apabila ia sering membagi kelas dalam kelompok kecil dan selanjutnya menyatu secara bergilir dengan kelompok kecil tersebut.
d. Dinamika dan kehidupan kelas akan lebih mudah terbentuk. Kelas
yang dinamis cenderung kooperatif, terbuka, dan lebih mudah membangkitkan penalaran
e. Karena peran aktif siswa secara kuantitatif dan kualitatif cenderung
meningkat, maka daya serap siswa menjadi lebih besar. f.
Penggunaan ragam format tempat duduk siswa di kelas mendorong siswa saling mengetahui sifat masing-masing, dan dengan demikian
proses sosialisasi akan terbentuk secara alamiah. g.
Cakrawala pandang siswa lebih luas, serta arah pandang siswa bersifat ganda dan menyebar.
34
Bagan 2.2 Format U terbuka
Bagan 2.3
G G
G
Keterangan : G = Guru
M = Murid
Format U Tertutup
M M
M M
M M
G G
G G
M
M M
M
34
Radno Harsanto, Pengelolaan…, h. 62-66.