sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh atau bermusuhan.
30
Ditambahkannya lagi, bahwa untuk membuat iklim kelas yang sehat dan efektif, sebagai berikut:
a. Bila situasi kelas memungkinkan siswa belajar secara maksimal,
fungsi kelompok harus diminimalkan. b.
Manajemen kelas harus memberi fasilitas untuk mengembangkan kesatuan dan kerjasama.
c. Anggota-anggota kelompok harus diberi kesempatan berpartisipasi
dalam pengembilan keputusan yang memberi efek kepada hubungan dan kondisi belajarkerja.
d. Anggota-anggota kelompok harus dibimbing dalam menyelesaikan
kebimbangan, ketegangan dan perasaan tertekan. e.
Perlu diciptakan persahabatan dan kepercayaan yang kuat antar siswa.
31
Bila begitu pengelolaan kelas yang efektif sering melibatkan dan memperhatikan isyarat siswa; memfasilitasi transisi yang efektif antara
tahapan yang berbeda antar kelas, pengaturan dan memelihara catatan murid yang baik, dan tentu saja, mengembangkan dan menggunakan strategi
pengajaran yang kuat. Sehingga dengan menggunakan pengelolaan kelas yang efektif, dapat membantu siswa merasa nyaman, aman, dihormati, menantang,
dan mengarah ke pemberdayaan siswa.
32
7. Kegiatan Pengelolaan Kelas.
Kegiatan pengelolaan kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari:
a. Pengaturan siswa
Pengaturan siswa adalah bagaimana mengatur dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan potensi intelektual dan perkembangan
emosionalnya. Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya.
b. Pengaturan Fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa, sehingga seluruh siswa terfasilitasi dalam aktifitasnya di dalam kelas.
Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk meningkatkan efektifitas
30
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi…, h. 214-215
31
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi…, h. 215
32
Lerone Balliro, Classroom Management; Classroom Climate, Boston: System for Adult Basic Educational Support SABES, Adult and Community Learning Services ACLS, and
Massachusetts Department of Education, 2005, h. 4
belajar siswa sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman dan belajar dengan baik.
33
Untuk lebih jelasnya, pengaturan siswa dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam bagan seperti di bawah ini:
Bagan 2.1 Kegiatan Pengelolaan Kelas
Kegiatan Pengelolaan Kelas
Mengatur Orang kondisi emosional • Tingkah laku
• Kedisiplinan • Minatperhatian
• Gairah Belajar • Dinamika kelompok
Mengatur fasilitas belajar-mengajar kondisi fisik
• Ventilasi • Pencahayaan
• Kenyamanan • Letak duduk
• Penempatan siswa
8. Pengaturan Posisi Tempat Duduk
Pengaturan posisi tempat duduk siswa di kelas tidaklah netral. Pengaturan sangat berpengaruh bagi siswa, interaksi antar mereka dan interaksi dengan
guru. Hal ini berarti bahwa pengaturan posisi tempat duduk siswa memberi dampak dalam proses pembelajaran.
Format posisi tempat duduk siswa sebaiknya dibuat luwes sehingga dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pembelajaran. Artinya
tempat duduk siswa dapat dibentuk sesuai dengan rancangan pembelajaran dan jenis teknik pengajaran yang dipilih guru. Apabila guru memilih teknik
diskusi, sejumlah format tempat duduk siswa dapat dikembangkan, antara lain format tapal kuda atau format U bagan 2.2, format U tertutup bagan 2.3,
lingkaran besar bagan 2.4, lingkaran kecil bagan 2.5, kotak besar bagan 2.6, dan kotak kecil bagan 2.7, harus kita akui bahwa ragam rancangan
format posisi tempat duduk siswa dapat membuahkan hasil positif, diantaranya:
33
Ade Rukmana, Pengelolaan Kelas…,h. 33