yang tepat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keterampilan guru dalam mengelola kelasnya.
Keterampilan mengelola kelas itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, meliputi: 1
Menunjukkan sikap Tanggap 2
Mencurahkan Perhatian 3
Menyiagakan siswa 4
Menuntut tanggung jawab siswa 5
Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas 6
Memberikan teguran 7
Memberi penguatan b.
Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal, meliputi:
1 Memperbaiki tingkah laku
2 Pengelolaan kelompok
3 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah.
28
5. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam kelas, prinsip-
prinsip pengeloaan kelas dapat dipergunakan. Maka sangat penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip-prisnip pengelolaan kelas yang akan
dikemukakan berikut ini: a.
Kehangatan dan Keantusiasan Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya
iklim kelas yang menyenangkan. b.
Tantangan Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang
menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang
menyimpang.
28
Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, Cet. I, h. 91-105
c. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi guru yang bervariasi merupakan kunci tercapainya
pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan
d. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
e. Penekanan pada hal-hal positif
Penekanan pada hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif dari pada
mengomeli tingkah laku yang negatif.
f. Penanaman disiplin diri
Guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan
mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
29
6. Pengelolaan Kelas yang Efektif.
Untuk dapat menciptakan suatu kondisi belajar yang kondusif sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan
pengelolaan kelas yang efektif. Menurut Syaiful Bahri, untuk mengelola kelas secara baik sebagaimana
dikutip dari pendapat Made Pidarta perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuan tertentu,
yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan oleh guru. b.
Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
c. Kelompok mempunyai prilaku sendiri yang berbeda dengan prilaku
masing-masing individu dalam kelompok itu. Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka
memandang dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
d. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota.
Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru dalam membimbing mereka di kelas di kala belajar.
e. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubungan guru
dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota di dalam kelas.
f. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompok
ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarik pada
29
Moh Uzer Usman, Menjadi guru…, h. 97-98