Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

53 dibagikan kepada responden dengan mendatangi langsung tempat responden bekerja. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dari pihak lain Indriantoro dan Supomo, 2005, data sekunder penelitian ini mengambil dari buku dan literatur lainnya yang terdiri dari: 1 Buku-buku teks yang berkaitan dengan auditing yang datanya masih relevan untuk digunakan. 2 Tesis, skripsi, jurnal-jurnal, artikel, majalah, serta dari internet yang berkaitan.

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan secara Likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif di kuantitatifkan. Dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan lima poin skala Likert yaitu 54 Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. 1. Variabel Endogen Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat endogen. Variabel endogen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel endogen. Pada penelitian ini peneliti lebih menekankan pada pengukuran construct sikap. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kinerja auditor dan tingkat penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit. a. Kinerja Auditor Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dapat diukur yang dicapai seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Kinerja auditor dapat diukur dengan empat dimensi personalitas, anatara lain: kemampuan ability, kualitas kerja, kuantitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan. Kinerja seorang auditor dinilai dari pelaksanaan tugas pemeriksaan laporan keuangan klien secara objektif untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut telah disajikan secara wajar menurut akuntansi yang berlaku umum. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Larkin 1990 yang telah direplikasi oleh Trisnaningsih 2004. b. Tingkat penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit 55 Tingkat penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit dijelaskan sebagai perilaku penyimpangan terhadap standar audit dan kode etik yang harus diikuti auditor dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian ini menguji tiga tipe utama dari perilaku disfungsional audit, yaitu: Underreporting Of Time, Altering Replacing Of Audit Procedure Dan Premature Sign-Off . Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Donelly et.al. 2003 terdiri dari dua belas item pertanyaan. 2. Variabel Eksogen Independen Variabel independen eksogen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel eksogennya adalah karakteristik personal auditor, komitmen organisasi dan kepuasan kerja. a. Karakteristik personal auditor Karakteristik Personal adalah kualitas orang-orang yang memasuki organisasi dengan karakteristik-karakteristik tertentu yang akan mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja. Dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga dimensi untuk mengukur variabel karakteristik personal auditor internal yaitu: Locus of Control, Self-Esteem dan Self Efficacy . Pengukuran Locus Of Control menggunakan instrumen Spector 1988 dengan 4 indikator. Pengukuran dimensi Self-Esteem menggunakan instrument Rosenberg 1965 dengan 4 indikator. Pengukuran 56 dimensi Self-Efficacy menggunakan instrument Gareth Jones 1986 dengan 4 indikator. Variabel ini digali dengan pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala Likert dari mulai tidak setuju sampai dengan sangat setuju. b. Komitmen Organisasi Komitmen organisasi adalah keterikatan seseorang terhadap organisasi, sehingga dia merasa bahwa dirinya adalah juga merupakan bagian dari organisasi, sehingga dia akan melakukan yang terbaik bagi organisasi, karena yang terbaik untuk organisasi adalah yang terbaik untuk dirinya. Variabel ini digali dengan pertanyaan yang diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen 1984. Respon dari responden direkam dengan skala Likert dari mulai tidak setuju sampai dengan sangat setuju.Respon dengan skala tinggi nilai 5 menggunakan nilai komitmen yang sangat tinggi. c. Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Organisasi didefinisikan sebagai tingkat kepuasan individu dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja lainnya. Kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Larkin 1990 yag terdiri dari beberapa isntrumen dengan 5 poin skala likert. 57 Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel Sub Variabel Indikator Konstruk Kode Karakteristik Personal Auditor a. Locus of Control Spector 1988 b. Self esteem Rosenberg 1965 c. Self efficacy Gareth Jones 1986 1. Penugasan audit 2. Penyelesaian tugas 3. Faktor koneksi dalam penugasan 4. Ekspektasi pengaruh tim audit terhadap pimpinan 1. Merasa sangat berguna 2. Merasa berguna 3. Hormat pada diri sendiri 4. Sikap positif pada diri sendiri 1. Mampu melakukan pekerjaan 2. Kemampuan lebih dari kolega 3. Pekerjaan lebih menantang 4. Pekerjaan yang memuaskan X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 Komitmen Organisasi Meyer dan Allen 1984 a. Commitment Affective b. Commitment Continuance 1. Ikut memiliki tempat saya bekerja 2. Terikat secara emosional dengan organisasi 3. Organisasi saya bekerja sangat berarti 4. Merasa menjadi bagian dari organisasi 5. Masalah ornganisasi seperti masalah saya 6. Sulit terikat dengan organisasi lain 7. Saya berusaha mensukseskan perusahaan 8. Saat ini saya tetap tinggal karena komitmen terhadap organisasi 9. Alasan utama sata tetap bekerja adalah apabila keluar akan memerlukan pengorbaan diri sendiri yang harus dipertimbangkan 10. Tidak komitmen jika meninggalkan organisasi di tempat saya bekerja 11. Tidak profesional jika meninggalkan pekerjaan di tempat saya bekerja 12. Tidak loyal jika memutuskan keluar dari pekerjaan saya X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 58 Variabel Sub Variabel Indikator Konstruk Kode Kepuasan Kerja Larkin 1990 a. Kesempatan Kreativitas b. Kemampuan Supervisor c. Kesempatan untuk Berinteraksi dan berkembang 1. Menjaga kesibukan sepanjang waktu 2. Kesempatan mengajukan pekerjaan sendiri 3. Kesempatan melakukan sesuatu yang berbeda dari waktu ke waktu 4. Kesempatan untuk mengembangkan kreativitas 1. Cara pemimpin dalam menangani bawahan 2. Kemampuan supervisor dalam mengambil keputusan 3. Melakukan hal yang tidak bertentangan dengan hati nurani 4. Kesempatan bekerja dengan kemampuan 1. Gaji saya dan beban pekerjaan setimpal 2. Cara sesama teman saya berkerja 3. Pujian yang didapat untuk pelaksanaan pekerjaan dengan baik 4. Menyukai bidang pekerjaan saat ini 5. Menyukai bidang pekerjaan ini X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 Kinerja Auditor Larkin 1990 a. Pendidikan, Pengalaman, Usia b. Motivasi c. Berbuat yang Terbaik 1. Tngkat pendidikan menentukan kinerja 2. Lama bekerja menentukan kinerja 3. Usia dan kesehatan menentukan kinerja 4. Pekerjaan memotivasi berbuat yang terbaik 5. Pekerjaan memotivasi melaksanakan kewajiban 6. Menghadiri acara auditor 7. Mngeluarkan kemampuan melaksanakan tugas sebagai auditor 8. Gaji yang saya terima memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik terhadap organisasi tempat saya bekerja 9. Bekerja sesuai dengan harapan perusahaan 10. Puas dengan bidang pekerjaan saat ini 11. Bekerja lebih dari yang ditargetkan 12. Banyak memberikan inisiatif perusahaan X38 X39 X40 X41 X42 X43 X44 X45 X46 X47 X48 X49 59 Variabel Sub Variabel Indikator Konstruk Kode Tingkat Penerimaan Penyimpanga n Perilaku dalam Audit Donelly et.all 2003 a. underreporting of audit time b. replacing and alerting original audit procedures c. premature sign- off of audit steps without completion of the procedure 1. Mempercepat penyelesaian audit, jika memberi peluang saya untuk promosi kenaikan jabatan 2. Mempercepat penyelesaian audit , jika meningkatkan penilaian evaluasi kinerja saya 3. Mempercepat penyelesaian audit , jika disarankan oleh supervisor 4. Mempercepat penyelesaian audit , jika auditor lain juga melakukannya dan penting bagi saya untuk berkompetensi dengan yang lain 5. Mengganti prosedur audit, jika ada bagian dari prosedur audit asli yang sebenarnya tidak begitu diperlukan 6. Mengganti prosedur audit , jika pada audit sebelumnya tidak ada masalah dengan sistem klien yang dihentikan tersebut 7. Mengganti prosedur audit , jika saya percaya prosedur audit yang asli tidak akan menemukan kesalahan 8. Mengganti prosedur audit , jika ada tekanan waktu yang tinggi untuk menyelesaikan proses audit 9. Menghentikan langkah audit tanpa mengganti prosedur, jika saya percaya tidak ditemukan kesalahan 10. Menghentikan langkah audit tanpa mengganti prosedur , jika audit sebelumnya tidak ditemukan masalah 11. Menghentikan langkah audit tanpa mengganti prosedur , jika supervisor ingin mempercepat waktu penyelesaian audit 12. Menghentikan langkah audit tanpa mengganti prosedur, jika saya percaya langkah audit itu tidak diperlukan X50 X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 X58 X59 X60 X61 60

E. Metode Analisis Data