Komitmen Organisasi TINJAUAN PUSTAKA

22 Maraknya kasus skandal akuntansi yang terjadi diperkirakan sebagai akibat dari karakteristik personal yang kurang bagus yang dimiliki seorang auditor. Dampak negatif dari perilaku ini adalah terpengaruhnya penyimpangan perilaku auditor.

C. Komitmen Organisasi

a. Definisi Komitmen Organisasi Menurut Feris dan Aranya 1983 dalam Trisnaningsih 2003, mendefinisikan sebagai: “Suatu perpaduan anatara sikap dan perilaku. Komitmen Organisasional menyangkut tiga sikap, yaitu rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tujuan organisasi dan rasa kesetiaan pada organisasi”. Dengan adanya komitmen organisasi yang kuat menyebabkan seseorang akan berusaha untuk mencapai tujuan organisasi dan akan mengutamakan kepentingan organisasi. Seorang yang berkomitmen tinggi akan berpandangan positif dan berusaha berbuat yang terbaik bagi organisasinya Novrialdi, 2009. Aranya et.al 1981 dalam Novrialdi 2009 mendefinisikan Komitmen Organisasi sebagai: 1. Sebuah kepercayaan pada dan penerima terhadap tujuan- tujuan dan nilai-nilai organisasi. 2. Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh- sungguh guna kepentingan organisasi. 23 3. Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi. Definisi komitmen organisasi menurut Meyer dan Allen 2001 dalam Septiani 2009 adalah: “Suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi”. b. Jenis – Jenis Komitmen Organisasi Allen dan Meyer 1990 dalam Sutarso 2003 dalam Novrialdi 2009, mengemukakan ada dua jenis dari komitmen organisasi yaitu: 1. Komitmen Afektif muncul karena keinginan, artinya komitmen dipandang sebagai suatu sikap, yaitu usaha individu untuk mengidentifikasi darinya pada organisasi beserta tujuannya. Komitmen ini berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan dalam suatu organisasi. 2. Komitmen Continuance mucul karena kebutuhan, dan memandang bahwa komitmen sebagai suatu perilaku, yaitu terjadi karena adanya sesuatu ketergantungan terhadap aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan dalam organisasi dan hal itu tidak dapat ditinggalkan karena akan merugikan. Komitmen ini berarti komitmen berdasarkan persepsi kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi. 24 c. Faktor yang mempengaruhi Komitmen Steers 1977 dalam Idris 2008 mengembangkan sebuah model hubungan sebab akibat terjadinya komitmen terhadap organisasi. Menurut Steers ada tiga penyebab komitmen organisasi, yaitu: 1 Karakteristik Pribadi kebutuhan berprestasi, masa kerjajabatan, dan lain-lain. 2 Karakteristik Pekerjaan umpan balik, identitas tugas, kesempatan untuk berinteraksi, dan lain-lain. 3 Pengalaman Kerja. Sedangkan Amstrong 1992 dalam Idris 2008 berpendapat bahwa tiga hal yang dapat mempengaruhi Komitmen, yaitu: 1 Rasa memiliki terhadap Organisasi. 2 Rasa senang terhadap pekerjaan. 3 Kepercayaan pada Organisasi.

D. Kepuasan Kerja