Kinerja Auditor TINJAUAN PUSTAKA

30 1. Rating Scale dan kuesioner Rating Scales dan kuesioner merupakan pendekatan pengukuran kepuasan kerja yang paling umum dipakai dengan menggunakan kuesioner dimana rating scales secara khusus disiapkan. 2. Critical incident Disini individu menjelaskan kejadian yang menghubungkan pekerjaan mereka yang mereka rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan. Jawaban mereka dipelajari untuk mengungkapkan tema yang mendasari. 3. Interviews Interviews merupakan prosedur pengukuran kepuasan kerja dengan melakukan wawancara tatap muka.

E. Kinerja Auditor

Secara etomologi kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance. Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual perfomace prestasi kerja atau prestasi yang sesunggguhnya dicapai seseorang yang berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dibedakan menjadi dua yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja auditor baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan 31 Mangkunegara, 2005 dalam Sopiah, 2008, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok. Gibson et. al., 1996 dalam Sopiah 2008 menyatakan bahwa kinerja individu dan kinerja auditor merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi. Menurut Seymour dalam Yetti, 2004 kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang dapat diukur. Kinerja diukur dengan instrumen yang dapat dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam ukuran kinerja secara umum, selanjutnya diterjemahkan kedalam penilaian perilaku secara mendasar, meliputi: a kualitas kerja, b kuantitas kerja, c pengetahuan tentang pekerjaan, d pendapat atau pernyataan yang disimpulkan, e perencanaan kerja. Menurut Muekijat dalam Yetti 2004 kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini karyawan bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui sarana informasi, seperti komentar yang baik dari mitra kerja. Namun demikian 32 penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat kehadiran. Fokus penilaian kerja adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang. Untuk mengendalikan kinerja agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang direncanakan, perusahaan harus melakukan pengendalian sebagai berikut: 1 Standar Standard Standard mencerminkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. 2 Informasi Information Hasil nyata dan hasil yang direncanakan harus dibandingkan dengan menggunakan informasi yang cukup dan dapat dipercaya. 3 Tindakan Korektif Corrective Action Tindakan korektif dimungkinkan melalui fungsi perorganisasian jika manajer telah diserahkan wewenang untuk mengambil tindakan itu.

F. Auditor Internal