• Tidak bertentangan atau sesuai selaras dengan adat atau kepercayaan yang
berkembang diaerah setempat •
Mampu mendatangkan keuntungan •
Bersifat praktis mudah dipahami dan diaplikasikan sesuai tingkat pengetahuan Mengesankan dan dapat dimanfaatkan dengan hasil nyata dan segera dapat dinikmati.
2.1.4. Pengertian Pestisida
Pestisida berasal dari rangkaian kata “pest” yang berarti “hama” dalam arti “luas” dan “sida” yang berarti mematikan. Dalam PP No. 7 tahun 1973 yang
dimaksud dengan pestisida ialah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yag digunakan untuk Depkes RI, 1990 :
1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak tanaman,
bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2.
Memberantas rerumputan. 3.
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan. 4.
Mengatur atau mencegah pertumbuhan tanaman tidak termasuk pupuk. 5.
Mengatur atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak.
6. Memberantas atau mencegah hama-hama air.
7. Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam
rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan.
Universitas Sumatera Utara
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat dilindungi dengan
penggunaan pada tanaman tanah dan air.
2.1.5. Golongan Pestisida
2.1.5.1. Insektisida dan Akarisida
Ada banyak jenis insektisida yang termasuk dalam kelompok ini. Diantaranya adalah pestisida golongan organofosfat yang banyak digunakan oleh petani. Sebagian
besar bahan aktif golongan ini sudah dilarang beredar di Indonesia misalnya Diazinon, Fention dan Malatihon. Sedangkan bahan aktif lainnya masih diizinkan
misalnya untuk herbisida: Score 250 EC, Polaris 240 AS, Roundup, untuk fungisida yaitu Kasumiron 25WP, Afugon 300 EC, Rizolek 50 WP, untuk Insektisida yaitu
Curacron 500 EC, Voltage 560 EC, Takuthion 500 E Wudianto, 1993. Golongan organofosfat sering disebut organik phosphates, phosphorus
insectisides, phosphate insektisida dan phosporus esters atau phosphoric acid esters. Golongan organophosphates struktur kimianya dan cara kerjanya berhubungan erat
dengan gas saraf. Organofosfat selain toksik terhadap hewan bertulang belakang ternyata tidak stabil dan nonpersisten, khususnya untuk menggantikan DDT
Sudarmo, 1995. Beberapa pestisida golongan karbamat, seperti karbaril dan metomil, telah
dilarang penggunaannya di Indonesia. Namun masih banyak formulasi pestisida berbahan aktif lain dari golongan karbamat yang digunakan untuk fungisida seperti
Previcur-N, Topsin – M 70 WP dan Anvil 670 EC serta untuk insektisida seperti Curater 3 G, Dicarzol 25 SP. Seperti halnya golongan organofosfat bahan aktif
Universitas Sumatera Utara
golongan karbamat ini bila masuk dalam tubuh manusia akan menghambat enzim cholinesterase Sudarmo, 1991.
Ada lagi dari golongan Piretroid. Insektisida ini merupakan tiruan atau analog dari piretrum. Efikasi biologis piretroid bervariasi, tergantung pada bahan aktif
masing-masing. Pada umumnya piretroid memiliki spektrum pengendalian yang luas dan efektif terhadap banyak spesies serangga hama dari ordo Lepidoptera,
Coleoptera, Diptera dan banyak lainnya tetapi piretroid tidak aktif terhadap tungau mite, acarinae.
2.1.5.2. Fungisida dan Bakterisida
Ada beberapa macam dari golongan Fungisida ini seperti : Fungisida Biologis, Fungisida Multisite Inhibitor, Fungisida Monosite Inhibitor Antibiotik,
Fungisida Monosite Inhibitor Organik Sintetik dan Dikarboksimid yang merupakan kelompok fungisida dengan spektrum pengendalian yang luas.
2.1.5.3. Herbisida
Golongan herbisida ini ada yang terdiri dari senyawa organik, bioherbisida herbisida yang berasal dari jamur, aryloxyalcanoic acid yang bekerja sebagai
hormon pengatur tumbuh, aryloxyphenoxypropionate merupakan kelompok herbisida paskatumbuh, sistemik, selektif dan kuat terhadap gulma rumput.
2.1.5.4. Rodentisida
Terdiri atas 2 jenis yaitu : Anorganik dan Antikoagulan yang merupakan penghambat kompetitif vitamin K dalam sintesis faktor-faktor pembekuan darah di
dalam hati sehingga mekanisme koagulasi pembekuan darah terganggu.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Alat yang Digunakan dalam Aplikasi Pestisida