Komunikasi dalam penyuluhan pertanian Difusi dan Inovasi dalam pelaksanaan penyuluhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyuluhan Pestisida

Penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari sistem dan proses dan perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Penyuluhan dengan demikian dapat diartikan sebagai suatu sistem pendidikan yang bersifat nonformal di luar sistem sekolah yang biasa. Pendidikan masyarakat juga mengandung pengertian usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian, ketrampilan, dan pengetahuan agar dapat diserap atau dipraktekkan oleh masyarakat. Dengan mengacu pada pengertian di atas penyuluhan pertanian adalah usaha mengubah prilaku petani dan keluarganya agar mereka mengetahui, menyadari, mempunyai kemampuan dan kemauan, serta tanggung jawab untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam rangka kegiatan usaha tani dan kehidupannya Kartasapoetra, 1994. Dengan penyuluhan diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara praktek yang biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan tekhnologi yang selalu berkembang menjadi kebutuhan para petani tersebut.

2.1.1. Komunikasi dalam penyuluhan pertanian

Menurut Jones 1975 pengertian proses komunikasi dalam bidang pertanian adalah sangat kompleks, hal ini disebabkan karena banyak faktor yang terlibat Universitas Sumatera Utara didalamnya. Proses komunikasi dalam kaitannya dengan penyuluhan pertanian mengharapkan bahwa komunikasi yang terjadi tidak semata mata berpindahnya pesan dari komunikator ke sasaran atau komunikan tetapi bagaimana pesan tersebut dapat diterima, dimengerti oleh sasaran sehingga timbul suatu kesadaran yang berlanjut keminat, keinginan untuk menimbang nimbang dan mencoba hingga menerapkan pesan yang disampaikan oleh komunikator tersebut dengan kesadarannya sendiri.

2.1.2. Difusi dan Inovasi dalam pelaksanaan penyuluhan

Dalam mengubah masyarakat terdapat suatu kegiatan yang dikenal dengan difusi inovasi, yaitu suatu proses penyebarserapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam merubah suatu masyarakat. Dalam penerimaan suatu inovasi biasanya melalui beberapa tahapan yang disebut dengan tahap putusan inovasi atau dikenal dengan model difusi inovasi. Universitas Sumatera Utara MODEL DIFUSI INOVASI PENGETAHUAN PERSUASI KEPUTUSAN KONFIRMASI MENOLAK ADOPSI TERLAMBAT TERUS MENOLAK ADOPSI STOP ADOPSI LANJUT ADOPSI SUMBER KOMUNIKASI Faktor penerima : Karakter Personalsosial Tingkat kebutuhan Sistem Sosial : Norma Sosial Struktur Sosial Tingkat Toleransi Karakter Pesan : Keuntungan Kesesuaian Kompleksitas Dapat diujicoba Dapat diamati Sumber : Rogers, M, E, 1992 Dalam proses penyuluhan dimana salah satu tujuannya adalah agar terjadi perubahan sikap prilaku yang mengarah pada tindakan maka proses terjadinya adopsi inovasi yang bertahap seringkali tidaklah sama pada setiap individu. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan adopsi juga dapat digolongkan dalam beberapa golongan, antara lain berdasarkan 1. Sifat Inovasinya Dapat digolongkan dalam sifat dari dalam inovasi itu sendiri instrinsik dan dari luar inovasi yang disebut sifat ekstrinsik. • Sifat Instrinsik meliputi : Informasi ilmiah yang melekat pada Inovasi tersebut Universitas Sumatera Utara Nilai keunggulan Inovasi Tingkat kerumitan Inovasi Mudah tidaknya Inovasi tersebut dikomunikasikan Mudah tidaknya dicobakan dan mudah tidaknya Inovasi tersebut diamati • Sifat Ekstrinsik meliputi : Kesesuaian Inovasi dengan lingkungan setempat Tingkat keunggulan relatif Inovasi dibanding dengan tekhnologi yang sudah ada atau yang sudah berkembang didaerah tersebut. 2. Sifat sasaran Berdasarkan tingkat kecepatan dalam mengadopsi inovasi, sasaran penyuluhan dipedesaan dapat digolongkan dalam beberapa kelompok sasaran, antara lain : Kelompok perintis Innovator Kelompok pelopor early adopter Kelompok penganut dini early majority Kelompok penganut lambat late majority Kelompok kolot laggard Faktor lain yang dalam beberapa kasus dapat ikut mempengaruhi Adopsi Inovasi dalam penyuluhan menurut Departemen Pertanian adalah : Luas usaha tani Tingkat pendapatan Keberanian mengambil resiko dan umur Universitas Sumatera Utara Tingkat partisipasi dalam kelompok atau organisasi diluar lingkungan sendiri Aktivitas dalam mencari informasi dan ide-ide baru Berbagai sumber informasi yang dapat sampai ketempat tersebut dan dapat dimanfaatkan 3. Luas usaha taninya 4. Sifat individu secara pribadi atau karakter individu

2.1.3. Kekuatan yang mempengaruhi penyuluhan dan faktor pendukung efektifitas penyuluhan