2.1.10. Pencegahan Keracunan Pestisida
Tindakan pencegahan memang harus lebih diutamakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tindakan pencegahan ini tidak terbatas sewaktu kita
menggunakan pestisida, tapi juga meliputi penyimpanan pestisida, pembuangan wadah pembungkus bekas isi pestisida atau pembuangan pestisida yang sudah lama
atau tidak digunakan lagi Wudianto, 1988. Strategi pencegahan pestisida yang pada saat ini dijalankan adalah strategi
yang bertumpu kepada pengelolaan pestisida oleh petani dalam suatu siklus Siagian, 2001, yang meliputi :
1. Persiapan :
a. Pengadaanpembelian pestisida.
• Pilihlah jenis pestisida yang sesuai dengan hama atau serangga yang akan
dikendalikan. •
Pastikan luas area yang akan dikendalikan. •
Pilih bentuk dan formulasi pestisida serta jumlah yang sesuai kebutuhan. •
Pilih kemasan terkecil yang utuh dari pestisida yang terdaftar dan isinya dapat habis dalam sekali pakai.
• Perhatikan gambar pictogram yang tertera pada kemasan.
b. Penyediaan alat.
• Alat aplikasi pestisida.
Universitas Sumatera Utara
Pestisida dengan bentuk EC, WP, atau SP didalam pengaplikasiannya digunakan alat penyemprot. Pestisida yang berbentuk butiran dalam
mengaplikasikannya tidak menggunakan alat. •
Alat bantu pencampuran pestisida. Alat bantu pencampur pestisida terdiri atas : Gelas ukur digunakan untuk mengukur pestisida dalam bentuk cair
yang akan dicampur atau timbangan yang berbentuk tepung. Wadah atau ember kecil dan kayu pengaduk yang bersih. Corong. Alat pelindung diri
minimal terdiri dari : sarung tangan, masker, pelindung mata, dan sepatu boot serta pakaian kerja.
• Pemahaman Arti Gambar Pictogram dalam Label Kemasan.
Sebelum menggunakan pestisida, perhatikan label kemasan, brosur atau leaflet. Disini biasanya dijumpai pictogram atau diagram gambar yang
bermakna sehubungan dengan pestisida yang digunakan. c.
Pengangkutan. •
Sesuaikan jenis kemasan, hati-hati dalam pengangkutan dan perhatikan gambar pictogram yang ada pada label.
• Jangan mengangkut pestisida dengan makanan, bahan makanan, binatang
dan penumpangorang. •
Jangan menempatkan pestisida dekat pengemudi. •
Bila mengangkut pestisida dengan jumlah banyak, letakkansusun pestisida sedemikian rupa sesuai dengan jenisnya.
Universitas Sumatera Utara
d. Penyimpanan pestisida.
• Penyimpanan skala kecil:
Pestisida harus disimpan ditempat yang aman dengan cara : 1
Disimpan dalam lemari yang terkunci atau dalam kotak penyimpanan dan jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang piaraan.
2 Tidak diletakkan dalam tempat penyimpanan makanan atau bahan
makanan, dekat api, tungku, atau perapian. 3
Jangan disimpan dalam botol atau tempat makananminuman, simpanlah selalu pada kemasan aslinya.
4 Simpanlah pestisida dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari
langsung, air dan banjir. 5
Wadah pestisida tertutup rapat selama dalam penyimpanan. 6
Tempatbotolwadah pestisida diberi label. 7
Apabila ada pestisida tanpa label jangan mencoba-coba menerka isinya.
8 Jangan menyimpan pestisida disatu tempat bersama-sama dengan
bahan kimia lain yang tidak berbahaya. 9
Herbisida atau defoliant bahan perontok daun jangan disatukan dengan bahan pemberantasan lainnya.
10 Setiap kali mengeluarkan pestisida dari tempat penyimpanannya
ambillah sebanyak yang diperlukan untuk selama satu hari.
Universitas Sumatera Utara
• Penyimpanan skala besar
Pestisida dalam jumlah besar disimpan dalam ruangan atau suatu tempat yang aman dengan cara :
1 Semua pintu dan jendela harus dikunci.
2 Dipasang papan peringatan pada tempat penyimpanan.
3 Pestisida harus disimpan di rak-rak.
4 Herbisida, insektisida dan fungisida harus disimpan terpisah.
5 Formulasi cair tidak boleh disimpan di atas formulasi tepung atau
butiran untuk menghindari resiko tumpahan. 6
Tempat penyimpanan harus bebas tikus, pastikan semua lobang- lobang tertutup rapat atau dilapisi jaring kawat.
7 Tempat penyimpanan harus mempunyai ventilasi yang baik.
8 Tabung pemadam kebakaran harus ditempatkan di dekat pintu.
9 Kotak P3K harus diletakkan.
10 Bahan-bahan penyerap seperti tanah, pasir, atau serbuk gergaji harus
tersedia di tempat penyimpanan untuk mengatasi apabila terjadi tumpahan atau ceceran.
11 Simpanlah pestisida dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari,
air dan banjir. 2.
Pelaksanaan : b.
Cara Mencampur Pestisida.
Universitas Sumatera Utara
Formulasi pestisida yang diaplikasikandicampur dengan air adalah pekatan yang diemulsikanemulsiable consentrate EC, pekatan yang dapat
disuspensikanwettable powder WP, tepung yang dapat larut dalam airsoluble powder SP, pekatan yang larut dalam airwater soluble
consentrate WSC, dan larut dalam airaqueos solution AS. 1
Cara aplikasi : •
Kalibrasi volume alat semprot sesuai dengan luas areal yang disemprot.
• Pastikan alat dalam keadaan baik tidak bocor, nozzle diperiksa agar
tidak tersumbat, sebagian atau seluruhnya. Penyumbatan sebagian akan mengakibatkan pancaran air hanya sebelah, sedangkan
penyemprotan seluruhnya mengakibatkan cairan tidak mengabut. •
Waktu paling baik penyemprotan, dilakukan pada pukul 08.00-11.00 WIB atau sore hari pukul 15.00-18.00 WIB. Penyemprotan terlalu pagi
atau sore akan mengakibatkan tanaman yang disemprot keracunan. •
Jangan melakukan penyemprotan saat angin kencang karena banyak pestisida yang tidak mengenai sasaran.
• Jangan menyemprot dengan melawan arah angin, karena cairan
semprot bisa mengenai orang yang menyemprot. •
Jangan makan dan minum atau merokok pada saat penyemprotan.
Universitas Sumatera Utara
• Gunakan alat pengaman berupa masker penutup hidung dan mulut,
kaos tangan, sepatu boot dan jaket. •
Jangan mengusap bagian tubuh mata, mulut dengan tangan sewaktu melakukan penyemprotan.
• Tentukan terlebih dahulu penyebab kerusakan yang timbul dilapangan
dengan mengamati gejala dan akibat serangangangguan apakah serangga, jamur, tikus, bakteri, cacing atau tungau.
• Ikutilah petunjuk mengenai waktu penggunaan terutama mengenai
jangka waktu antara penyemprotan pestisida terakhir dengan waktu panen. Hal ini penting jangan sampai sisa pestisida residu yang
tertinggal pada tanaman yang telah dipanen membahayakan manusia. •
Jagalah jangan sampai pestisida yang digunakan mengenai tanaman lain sekitarnya seperti tempat untuk mengembala ternak, sungai atau
aliran air, kolam, danau, atau tempat lain yang membahayakan hewan atau manusia.
2 Pasca Pelaksanaan :
Setelah selesai melakukan aplikasi dan sebelum menanggalkan pakaian pelindung, yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
• Setiap sisa campuran yang ada pada alat aplikasi dan pada alat
campuran, segera dikubur dalam tanah.
Universitas Sumatera Utara
• Cucilah alat aplikasi dan alat campur bagian luar dan dalam alat
aplikasi dan wadah pencampuran buang air cuciannya secara aman dan jangan membuang ke saluran pengairan, kolam dan sumber air.
• Periksa bila ada kerusakan pada sprayer dan perbaiki.
• Kembalikan pestisida yang tidak digunakan dari sprayer ke tempat
yang aman dan terkunci. •
Hancurkan wadah bekas pestisida yang kosong dan dikubur seperti yang diharuskan.
• Wadah mencampur pestisida jangan dipakai untuk keperluan air.
• Tanggalkan seluruh pakaian yang digunakan untuk menyemprot, dan
mandilah sampai bersih dengan memberikan perhatian khusus pada bagian yang mungkin terkena pestisida, seperti tangan, dan wajah.
• Pakaian yang digunakan untuk aplikasi dicuci dengan sabun atau
deterjen, terpisah dengan pakaian sehari-hari. •
Setiap sisa campuran yang ada dalam aplikasi atau alat campur dikubur dalam tanah.
2.1.11. Kebersihan Diri dan Alat Pelindung Diri Pada Penggunaan Pestisida