Keracunan Pestisida dan Cara Masuk Pestisida Pada Manusia

2.1.8. Keracunan Pestisida dan Cara Masuk Pestisida Pada Manusia

Keracunan pestisida tidak sengaja terjadi dikalangan petani dan keluarga mereka. Paparan terjadi terutama selama penyampuran, penyemprotan, dan memasuki wilayah penyemprotan. Widyastuti, 2006 Ada 4 macam pekerjaan yang dapat menimbulkan kontaminasi dalam penggunaan pestisida yakni: 1. Membawa, menyimpan dan memindahkan konsentrat pestisida produk pestisida yang belum diencerkan. 2. Mencampur pestisida sebelum diaplikasikan atau disemprotkan. 3. Mengaplikasikan atau menyemprotkan pestisida. 4. Mencuci alat-alat aplikasi sesudah aplikasi selesai. Di antara keempat pekerjaan tersebut di atas yang paling sering menimbulkan kontaminasi adalah pekerjaan mengaplikasikan, terutama menyemprotkan pestisida. Namun yang paling berbahaya adalah pekerjaan mencampur pestisida. Hal ini dikarenakan ketika mencampur pestisida, kita bekerja dengan konsentrat pestisida dengan kadar tinggi, sedangkan waktu menyemprot, kita bekerja dengan pestisida yang sudah diencerkan Sumarto, 2000. Cara Masuk Pestisida Pada Manusia Sumarto 2000, menyatakan bahwa pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Penetrasi lewat kulit dermal contamination Kejadian kontaminasi pestisida lewat kulit merupakan kontaminasi yang paling sering terjadi. Lebih dari 90 dari kasus keracunan di seluruh dunia disebabkan oleh kontaminasi lewat kulit. Tingkat bahaya kontaminasi lewat kulit dipengaruhi oleh beberapa faktor: a. Toksistas dermal Dermal LD 50 pestisida yang bersangkutan yaitu makin rendah angka LD 50 makin berbahaya. b. Konsentrasi pestisida yang menempel pada kulit yaitu makin pekat pestisida makin berbahaya. c. Formulasi pestisida misalnya formulasi EC dan WP lebih mudah diserap kulit daripada formulasi butiran. d. Jenis atau bagian kulit yang terpapar yaitu mata misalnya mudah sekali meresapkan pestisida. e. Luas kulit yang terpapar pestisida yaitu makin luas kulit yang terpapar makin besar resikonya. f. Lama kulit terpapar yaitu makin kulit terpapar makin besar resikonya. g. Kondisi fisik seseorang yaitu makin lemah kondisi fisik seseorang makin tinggi resiko keracunannya. Pekerjaan yang menimbulkan resiko tinggi kontaminasi lewat kulit adalah: a. Penyemprotan dan aplikasi lainnya, termasuk pemaparan langsung oleh droplet atau drift pestisida dan menyeka wajah dengan tangan, lengan baju atau sarung tangan yang terkontaminasi pestisida. Universitas Sumatera Utara b. Pencampuran pestisida. c. Mencuci alat-alat pestisida. 2. Masuk ke dalam saluran pernapasan inhalation Keracunan pestisida karena partikel pestisida terhisap lewat hidung merupakan yang terbanyak kedua sesudah kontaminasi kulit. Gas dan partikel semprotan yang sangat halus misalnya, kabut asap dari fooging dapat masuk ke paru-paru, sedangkan partikel yang lebih besar akan menempel di selaput lendir hidung atau di kerongkongan. Bahaya penghirupan pestisida lewat saluran pernapasan juga dipengaruhi oleh LD 50 pestisida yang terhisap dan ukuran partikel dan bentuk fisik pestisida. Pekerjaan yang menyebabkan terjadinya kontaminasi lewat saluran pernapasan adalah: a. Bekerja dengan pestisida menimbang, mencampur dan sebagainya di ruangan tertutup atau ventilasi buruk. b. Aplikasi pestisida berbentuk gas atau yang akan membentuk gas misalnya fumigasi, aerosol serta fooging, terutama aplikasi di dalam ruangan, aplikasi pestisida berbentuk tepung misalnya tepung hembus mempunyai resiko tinggi. c. Mencampur pestisida berbentuk tepung debu terhisap pernapasan. d. Masuk kedalam saluran pencernaan makanan lewat mulut oral. Universitas Sumatera Utara Peristiwa keracunan lewat mulut sebenarnya tidak sering terjadi dibandingkan dengan kontaminasi kulit. Keracunan lewat mulut dapat terjadi karena: a. Kasus bunuh diri. b. Makan, minum dan merokok ketika bekerja dengan pestisida. c. Menyeka keringat di wajah dengan tangan, dengan baju, atau sarung tangan yang terkontaminasi pestisida. d. Drift pestisida terbawa angin masuk ke mulut. e. Meniup nozzle yang tersumbat langsung dengan mulut. f. Makanan dan minuman terkontaminasi pestisida, misalnya diangkut atau disimpan dekat pestisida yang bocor atau disimpan dalam bekas wadah atau kemasan pestisida. g. Kecelakaan khusus, misalnya pestisida disimpan dalam bekas wadah makanan atau disimpan tanpa label.

2.1.9. Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan