2.1.6. Alat yang Digunakan dalam Aplikasi Pestisida
Alat yang digunakan dalam aplikasi pestisida tergantung formulasi yang digunakan. Pestisida yang berbentuk butiran granula untuk menyebarkannya tidak
membutuhkan alat khusus, cukup dengan ember atau alat lainnya yang biasa digunakan untuk menampung pestisida tersebut dan sarung tangan agar tangan tidak
berhubungan langsung dengan pestisida. Pestisida berwujud cairan EC atau bentuk tepung yang dilarutkan WP atau SP memerlukan alat penyemprot untuk
menyebarkannya. Sedangkan pestisida yang berbentuk tepung hembus bisa digunakan alat penghembus. Pestisida berbentuk fumugan dapat diaplikasikan dengan
alat penyuntik, misalnya alat penyuntik tanah untuk nematisida atau penyuntik pohon kelapa untuk jenis insektisida yang digunakan memberantas penggerek batang. Alat
penyemprot yang biasa digunakan yaitu penyemprot gendong, pengabut bermotor tipe gendong Power Mist Blower and Duster, mesin penyemprot tekanan tinggi
High Sprayer, dan jenis penyemprot lainnya. Penggunaan alat penyemprot ini disesuaikan dengan kebutuhan terutama yang berkaitan dengan luas areal pertanian
sehingga pemakaian pestisida menjadi efektif. Wudianto, 1993
2.1.7. Teknik dan Cara Aplikasi
Teknik dan cara aplikasi ini sangat penting diketahui oleh pengguna pestisida, terutama untuk menghindarkan bahaya pemaparan pestisida terhadap tubuh, orang
lain dan lingkungannya. Ada beberapa petunjuk dan teknis serta cara aplikasi pestisida yang diberikan oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Petunjuk umum tentang keamanan dalam menggunakan pestisida oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia yaitu:
1. Gunakanlah pestisida yang telah terdaftar dan memperoleh izin dari Menteri
Pertanian RI. 2.
Pilihlah pestisida yang sesuai dengan hama atau penyakit tanaman serta jasad sasaran lainnya yang akan dikendalikan, dengan cara lebih dahulu membaca
keterangan kegunaan pestisida dalam label pada wadah pestisida. 3.
Belilah pestisida dalam wadah asli yang tertutup rapat dan tidak bocor juga tidak rusak, dengan label asli yang berisi keterangan lengkap dan jelas.
4. Bacalah semua petunjuk yang tercantum pada label pestisida sebelum bekerja
dengan pestisida itu. 5.
Lakukanlah penakaran, pengenceran atau pencampuran pestisida di tempat terbuka atau dalam ruangan dalam ventilasi baik.
6. Pakailah sarung tangan, wadah, alat pengaduk dan alat penakar khusus untuk
pestisida. Semua peralatan tersebut jangan digunakan untuk keperluan lain, lebih- lebih yang berhubungan dengan makanan dan minuman.
7. Bukalah tutup pestisida dengan hati-hati, sehingga pestisida tidak memercik,
tumpah atau berhamburan ke udara. 8.
Gunakanlah pestisida yang sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Jangan menggunakan pestisida dengan takaran yang berlebihan atau kurang.
9. Periksalah alat penyemprot dan usahakanlah supaya dalam keadaan baik, bersih
dan tidak bocor.
Universitas Sumatera Utara
10. Hindarkanlah pestisida terhirup melalui pernafasan atau terkena kulit, mata, mulut
dan pakaian. 11.
Apabila ada luka pada kulit, tutuplah luka tersebut dengan pembalut sebelum bekerja. Pestisida lebih mudah terserap melalui kulit.
12. Selama menyemprot, pakailah baju khusus berlengan panjang, penutup kepala,
penutup muka, celana panjang, sarung tangan dan sepatu boot. 13.
Jangan menyemprot berlawanan arah dengan arah angin. 14.
Jika merasa kurang enak badan, berhentilah dengan segera dan bacalah petunjuk dalam label tentang pertolongan pertama segera hubungi dokter.
15. Setelah selesai bekerja dengan pestisida, mandilah segera dengan sabun, pakaian
dan alat-alat pelindung lainnya yang dipakai harus segera dicuci. 16.
Bersihkan selalu muka dan tangan dengan air dan sabun sebelum beristirahat untuk makan, minum atau merokok Sumarto, 1982.
Selain petunjuk di atas, Departemen Kesehatan RI memberikan petunjuk bagi orang yang mengaplikasikan pestisida antara lain adalah :
1. Orang dewasa yang dapat membaca dan menulis.
2. Berbadan sehat dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
3. Terampil dalam menangani pestisida secara tepat dan aman.
4. Waktu kontak dengan pestisida maksimal 5 jam per hari dan 5 hari dalam
seminggu. Sewaktu menangani pestisida yang relatif sangat berbahaya, diharapkan aplikator tidak bekerja sendirian. Batas minimal dalam aplikasi
pestisida adalah 2 orang Depkes RI, 1992.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8. Keracunan Pestisida dan Cara Masuk Pestisida Pada Manusia