2. Segera mandi setelah sampai di rumah dan ganti pakaian kerja dengan pakaian
sehari-hari. 3.
Jika tempat kerja jauh dari rumah dan harus mandi dekat tempat kerja, sediakan pakaian bersih dalam kantong plastik tertutup, sesudah ganti pakaian, bawalah
pakaian kerja dalam kantung tersendiri. 4.
Cuci pakaian kerja terpisah dengan cucian lainnya. 5.
Makan, minum, dan merokok hanya dilakukan sesudah mandi atau setidaknya sesudah mencuci tangan dengan sabun.
6. Pakaian dan atau pelindung tubuh harus dipakai bukan saja pada waktu aplikasi,
tetapi sejak mulai mencampur dan mencuci peralatan aplikasi sesudah aplikasi selesai.
Pakaian serta peralatan pelindung yang harus digunakan adalah sebagai berikut : a. Pakaian sebanyak mungkin menutupi tubuh, b. Semacam celemek appron,
yang dapat dibuat dari plastik atau kulit, c. Penutup kepala, misalnya berupa topi lebar atau helm khusus untuk menyemprot, d. Pelindung mulut dan lubang
hidung, misalnya berupa masker sederhana, sapu tangan atau kain sederhana lainnya, e. Pelindung mata, misalnya kaca mata, goggle, atau face shield, f.
sarung tangan, dan g. Sepatu boot.
2.2. Perubahan Prilaku
Menurut Soekidjo Notoadmodjo 2003 perilaku manusia adalah merupakan refleksi daripada berbagai kejiwaan seperti keinginan, minat, kehendak, pengetahuan,
Universitas Sumatera Utara
reaksi dan sebagainya. Namun demikian sulit dibedakan refleksi dari gejala kejiwaan yang manakah seseorang itu berprilaku tertentu.
Perilaku merupakan sesuatu yang sangat kompleks, dimana ia merupakan resultante dari berbagai macam aspek internal maupun eksternal, psikologis dan fisik,
pengetahuan, pengalaman, kebiasaan dan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung akan membentuk prilaku manusia. Ada kalanya prilaku tersebut
menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan dan tak jarang juga mendukung upaya kesehatan.
Azwar dan Saifuddin 1985 mengatakan bahwa perilaku merupakan keadaan dalam diri manusia yang menggerakkannya untuk bertindak, menyertai manusia
dengan perasaan perasaan tertentu dalam menanggapi objek dan terbentuk atas dasar pengalaman pengalaman. Sikap merupakan tenaga pendorong motif dari seseorang
untuk timbulnya sesuatu perbuatan atau tingkah laku. Sikap yang ada pada seseorang akan menentukan warna atau corak pada tingkah laku orang orang tersebut. Dengan
mengetahui sikap seseorang maka akan dapat diduga respon atau perilaku yang akan diambil oleh seseorang terhadap masalah keadaan yang dihadapkan padanya.
Pembentukan atau perubahan sikap ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor internal dari diri sendiri dan faktor eksternal diluar dari diri. Faktor individu atau
faktor dalam adalah bagaimana individu menanggapi dunia luarnya secara selektif. Sedangkan faktor eksternal adalah hal-hal atau keadaan dari luar yang merupakan
rangsangan atau stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Notoatmodjo 2003 faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang antara lain :
1. Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang meliputi :
a. Faktor biologis manusia meliputi : genetika, system syaraf, dan system
hormonal b.
Faktor sosio psikologis meliputi : komponen afektif emosional, kognitif intelektual dan konatif kebiasaan dan kemauan
c. Motif sosiogenis atau motif skunder meliputi motif berprestasi, kebutuhan
kasih sayang dan kebutuhan berkuasa 2.
Faktor situasional yaitu faktor dari luar diri manusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan karakteristik
kelompok atau organisasi dimana ikut didalamnya meliputi : a.
Aspek psikososial yang dipersepsi oleh seseorang misalnya : iklim, struktur kelompok.
b. Lingkungan psikososial yang dipersepsi oleh seseorang misalnya : orang lain
dan situasi pendorong perilaku c.
Stimulus yang mendorong dan memperteguh prilaku seseorang misalnya orang lain dan pendorong perilaku
3. Faktor stimulus yang mendorong dan meneguhkan perilaku seseorang
Bentuk operasional dari perilaku dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yakni : 1.
Perilaku dalam bentuk pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yakni : indera penglihatan, pendengaran, rasa, pencium dan peraba. Sebahagian besar pengetahuan diperoleh mata dan telinga
Notoatmodjo,2003 2.
Perilaku dalam bentuk sikap Menurut Ahmadi 2004 sikap dibedakan menjadi a sikap positif, yaitu sikap
yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, menyetujui terhadap norma- norma yang berlaku dimana individu itu berada. b sikap negatif yaitu menunjukkan
penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berbeda.
Menurut Sax 1980 dalam Saiifuddin 2008 bahwa beberapa dimensi dari sikap yaitu arah, intensitas, keleluasaan, konsistensi dan spontanitasnya. Pengukuran
sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung, secara langsung dapat dinyatakan pendapat atau pernyataan respon terhadap suatu objek, secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan pertanyaan hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden.
2.3. Landasan Teori