Setia Gigih Analisis Psikologis Tokoh Cerita Putri Merak Jingga ( Versi Rosmawati. R.)

BAB IV ANALISIS PSIKOLOGIS ALANG JERMAL

4.1 Setia

Badudu dan Aminuddin 1994 : 1309 mengartikan setia : 1. Tetap mempertahankan hubungan atau ikatan dengan baik 2. Tetap mempertahankan apa yang telah diucapkan 3. Tetap melaksanakan dengan baik Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa 1990 : 880 mengartikan bahwa : Setia : 1. Patuh, taat 2. Tetap dan teguh dalam persahabatan, dan sebagainya 3. Berpegang teguh alam pendirian, janji dan sebagainya

4.2 Gigih

Pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa 1990 : 880 mengartikan bahwa : Gigih : sanggup dan kuat hati dalam menghadapi bahaya berani Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa setia dan gigih ini adalah sifat-sifat yang tercermin dari lubuk hati yang paling dalam, karena sifat ini tidak dapat dibuat-buat. Jika isfat setia dan gigih ini dibuat-buat maka suatu saat akan muncul ke permukaan. Tetapi jika sifat setia dan tabah ini Universitas Sumatera Utara memang sudah menjadi sifatnya maka seberat dan sebesar apapun godaan dan penderitaan yang datang dia akan tetap bertahan dan tabah. Hal ini dapat kita lihat pada tokoh Alang Jermal sebagai kekasih putri raja, sangat setia dan gigih dalam memperjuangkan cita-citanya. Sebagai seorang kesatria, ia berusaha keras menyelamatkan kekasihnya, dan negeri petani, dari tangan raja Tiongkok. Sedikitpun Alang Jermal tidak takut untuk melakukan perlawanan kepada Raja Cina, Hwa Loan Perhatikan kutipan teks cerita sebagai berikut : Pada waktu yang bersamaan Alang Jermal sedang dalam perjalanan pulang dengan membawa ikan keyangan untuk Putri Merak Jingga. Ia sangat terkejut dan hera melihat istana telah berubah dan ia menjadi lebih terkejut dan heran melihat Putri Merak Jingga terkurung di dalam keranda kaca, tetapi tiba- tiba muncul Maharaja Hwa Loan dengan pedang terhurus. Alang Jermal dengan tenaga yang kuat luar biasa berhasil melempar Maharaja Hwa Loan ke luar istana yang kemudian jatuh ke laut. Untuk keselamatan Putri Merak Jingga, Alang Jermal membawa keranda kaca itu terjun ke dasar laut. Sesampainya di dasar laut Alang jermal berseru kepada Jin laut, abntulah kami memusnakhkan musuh kami itu ” Seketika itu juag turunlah badai di iringi petir dan gelombang laut yang besar. Melihat kejadian itu Maharaja Hwan Loan sangat marah dan berseru dengan hebatnya ”Hai raja di Raja Dewa di Langit jadikanlah aku seekor naga yang paling ganas. ”Mendengar suara yang menggeledek itu tiba-tiba Putri Merak Jingga teraingat kepada ayahnya sampai dapat. Alang Jermal berhasil menjumpai ayah Putri Merak Jingga, tetapi ketika kembali Putri Merak Jingga sudah ditelan jerlmaan Maharaja Hwa Loan. Dengan secepat kilat Alang Jermal berenang sehingga naga itu dapat dikejar, dan sebelum naga itu dibunuhnya ia membaca jampi-jampi dan tangkal Nenek Jin Laut agar ia dapat bergerak bebas tanpa diketahui Naga Hwa Loan. Ketika ia memasuki perut naga itu, dilihatnya Putri Merak Jingga masih terkurung di dalam keranda kaca. Dan sekonyong-konyong Putri Merak Jingga berteriak ketika diketahuinya Alang Jermal telah berada di situ untuk menolongnya. Alang Jermal berusaha membuka dinding keranda kaca itu dengan paksa dan akhirnya setelah dengan cara paksa salah satu dinding terbuka. Setelah Alang Jermal membuka pintu keranda kaca itu lalu Putri Merak Jingga melanjatuhkan Universitas Sumatera Utara dirinya ke dalam pelukan Alang Jermal. Mereka sangat bahagia sehingga lupa bahwa mereka berada di dalam perut Naga Hwa Loan. PMJ.hlm.72 – 73 Pada waktu yang bersamaan Alang Jermal sedang dalam perjalanan pulang dengan membawa ikan khayangan untuk putri merak jingga. Ia sangat terkejut dan heran melihat istana telah berubah dan ia lebih terkejut dan heran melihat putri merak jingga terkurung dalam keranda kaca, tetapi tiba – tiba muncul maharaja hwa loan dengan pedang terhunus. Alang jermal dengan tenaga yang kuat luar biasa berhasil melempar raja hwa loan keluar istana yang kemudian jatuh ke laut. Untuk keselamatan putri merak jingga alang jermal terpaksa membawa keranda kaca itu terjun ke dasar laut sesampainya di dasarlaut alang jermal berseru kapada jin laut “ oh, nenek jiin laut bantulah kami memusnahkan musuh kami itu. Seketika itu juga turunlah badai diiringi petir dan gelombang laut yang besar melihat kejadian itu. Hwa loan sangat marah dan berseru dengan hebatnya hai raja – raja diraja dewa dilangit, jadikanlah aku seekor naga yang paling ganas mendengar suara yang menggeledek itu tiba – tiba putri merak jingga teringat kepada ayahnya dan minta tolong kepada alang jermal agar mencari ayahnya sampai dapat. Alang jermal berhasil menjumpai ayah Putri Merak Jingga, tetapi ketika kembali Putri Merak Jingga sudah ditelan naga jelmaan Raja Hwa Loan dengan secepat kilat Alang Jermal berenang sehingga naga itu dapat dikejarnya, dan Universitas Sumatera Utara sebelum naga itu dibunuhnya ia membaca jampi – jampi dan tangkal nenek jin laut agar ia dapat bergerak bebas tanpa diketaui naga hwa loan ketika ia memasuki perut naga itu dilihatnya Putri Merak Jingga terkurung didalam keranda kaca dan sekonyong – konyong Putri Merak Jingga berteriak ketika diketahuinya Alang Jermal telah berada disitu untuk menolongnya. Alang Jermal berusaha membuka dinding keranda kaca itu dengan paksa dan akhirnya setelah dengan cara paksa salah satu dindingnya terbuka. Lalu Putri Merak Jingga menjatuhkan dirinya kepelukan alang jermal. Mereka sangat bahagia sehingga lupa bahwa mereka berada dalam perut naga Hwa Loan. PMJ.hlm. 72 – 73

4.3 Pembrani