Alur Analisis Psikologis Tokoh Cerita Putri Merak Jingga ( Versi Rosmawati. R.)

teringat keselamatan ayahnya. Ternyata raja menemui ajalnya dalam peperangan melawan raja tiongkok itu. Akhirnya,alang jermal berhasil mempersunting Putri Merak Jingga dan menggantikan kedudukan ayah mertuanya sebagai raja di kota teluk belanga. Setelah mengamati petualangan kedua tokoh dalam cerita itu tersirat bahwa pengarang berusaha menyampaikan pesannya kepada pembaca tentang perjuangan hidup dan usaha manusia dalam mencapai cita – cita yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Barang siapa yang mau berjuang keras, dialah yang berhak memperoleh kebahagian di masa mendatang.

3.3 Alur

Alur merupakan kerangka dasar yang amat penting. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, bagaimana satu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain, bagaimana tokoh digambarkan dan berperan dalam peristiwa itu semuanya terikat dalam suatu kesatuan waktu. Semi 1988:44 menjelaskan alur sebagai berikut : … Pada umumnya alur cerita rekaan terdiri atas : 1. Alur buka, yaitu situasi mulai terbentang sebagai suatu kondisi permulaan yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya 2. Alur tengah, yaitu kondisi mulai bertindak ke arah kondisi yang mulai memuncak Universitas Sumatera Utara 3. Alur maju, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks peristiwa 4. Alur tutup, yaitu kondisi memuncak sebelumnya mulai menampakkan pemecahan atau penyelesaian. Cerita Putri Merak Jingga disampaikan dengan alur maju. Pengarang menyampaikan beberapa klimaks pada alur tersebut sehingga cerita tampak hidup. Pokok permasalahan yang disampaikan dalam alur dan beberapa klimaksnya antara lain keajaiban alam yang dapat menjadikan cerita itu memiliki alur cerita yang baik. Misalnya dalam peristiwa yang pertama ketika Alang Jermal pergi mencari ikan yang di idamkan oleh Putri Merak Jingga. Pemuda itu meninggalkan kekasihnya karena mendapat perintah dari bidadari laut yang memberi ikan kepadanya itu agar tinggal di laut selama dua kali musim ikan termenung. Kepergian Alang Jermal mengakibatkan Putri Merak Jingga sakit. Pada alur berikutnya cerita mulai menegang, yakni ketika putri jatuh sakit. Datuk Tapa yang menginginkan Merak Jingga sebagai istrinya mencoba mengobati putri raja dengan menyamar sebagai dukun. Tetapi, hanya Alang Jermal seorang yang berhasil menyembuhkan penyakit putri raja tersebut, yakni dengan bercerita tentang perjalanannya ketika pemuda itu mencari ikan yang diidamkan putri. Kesembuhan dan kebahagiaan putri memancarkan sinar terang hingga ke negeri Tiongkok. Peristiwa inilah yang mengakibatkan alur cerita menegang Universitas Sumatera Utara karena Raja Tiongkok yang bernama Hwa Loan itu ternyata jatuh cinta kepada Merak Jingga. Raja Tiongkok berhasil mendapatkan Merak Jingga berkat bantuan Datuk Tapa. Raja Hwa Loan menjelma menjadi seekor naga ketika usahanya untuk dapat membawa lari Merak Jingga hampir gagal. Merak Jingga pun masuk ke perut naga tersebut. Dan Alang Jermal berhasil mengeluarkan Merak Jingga dari keranda dan berhasil lolos dari tubuh ular tersebut. Akhir cerita, sang putri dan Alang Jermal hidup berbahagia. Cerita tersebut memiliki alur lurus yang tersusun maju dan berurutan, yakni dimulai dari perkenalan dan pertautan para tokoh, kemudian memuncak dengan menampilkan beberapa pertikaian, hingga sampai kepada klimaks cerita ketika raja dan anak sulungnya, Putra Bandar Sakti, gugur dalam pertempuran dengan Raja Tiongkok, dan akhirnya Putri Merak Jingga dan Alang Jermal bertemu kembali.

3.4 Tokoh Watak