Manusia senantiasa memperhatikan perilaku yang beragam. Bila ingin melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh diperlukan psikologi.
Terlebih lagi di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini. banyak manusia yang mengalami konflik kejiwaan. Tidak sedikit jumlah manusia yang sukses
dalam kehidupan kebendaan masih berusaha keras untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi lagi tanpa ada batas, akhirnya kandas dan dirinya
terbenam ke dalam penyakit kejiwaan. Sejauh mana faktor lingkungan mempengaruhi cara berpikir dan tingkah laku manusia. pada masa itulah yang
akan diteliti penulis dengan mengaitkannya kepada para tokoh yang ada dalam cerita hikayat Putri Merak Jingga.
1.2 Masalah
Luasnya materi yang dicakup sastra mengakibatkan hasil karya sastra, khususnya karya sastra melayu sukar di pahami. Di samping yang digunakan
sebagian media adalah bahasa melayu lama, juga banyak istilah yang sekarang sudah tidak ada lagi padanan katanya.
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana struktur intrinsik cerita Puteri Merak Jingga ?
2. Bagaimana aspek psikologis tokohwatak cerita Puteri Merak Jingga ?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Suatu pekerjaan yang dilakukan agar mendapatkan suatu hasil yang baik tentunya pekerjaan itu harus memiliki sasaran ataupun tujuan. Demikian pula
halnya dengan pembahasan dalam penelitian ini. Adapun tujuan yang hendak dicapai antara lain :
1. Mengungkapkan yang ada dalam cerita hikayat Putri Merak Jingga.
2. Mengungkapkan aspek psikologis tokoh yang dapat mempengaruhi jalan
cerita Puteri Merak Jingga
1.4 Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dapat dirasakan oleh pembaca. Manfaaat tersebut di antaranya adalah :
1. Membantu pembaca untuk memahami unsur-unsur yang membangun hikayat
ini, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya; 2.
Sebagai landasan atau titik tolak bagi penelitian yang akan dilakukan oleh siapa saja untuk penelitian lebih lanjut;
3. Penelitian ini diharapkan mampu merangsang dan perhatian masyarakat
terhadap karya sastra daerah yang banyak menyimpan nilai-nilai kejiwaan yang sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memelihara karya sastra lisan agar terhindar dari kemusnahan dan dapat
diwariskan pada generasi yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Landasan Teori
Sebagai landasan atau dasar melakukan analisis ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan ahli sastra. Dalam menganalisis unsur instrinsik atau
struktur cerita hikayat Putri Merak Jingga. Penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Teew 1988 : 135 sebagai berikut :
…..Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetil, dan semendalam mungkin keterkaitan dan
keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh.
Penulis memilih teori struktural ini sebagai dasar kajian cerita. karena
menurut teori ini untuk memahami karya sastra secara keseluruhan tidak terlepas dari unsur instrinsiknya seperti tema, tokoh,alur, latar, dan penggunaan gaya
bahasa. Landasan untuk menganalisis unsur ekstrinsik yaitu analisa psikologis
terhadap tokoh cerita hikayat Putri Merak Jingga. penulis menggunkan pendekatan tekstual dengan teori pendekatan psikolgois behavioral. Rokkhan
dalam Aminuddin 1990 : 94 mengemukakan sebagai berikut : ……..Pendekatan behavioral berpijak pada anggapan bahwa kepribadian
manusia adalah hasil bentukan dari lingkungan tempat ia berada. Pendekatan behavioral mengabaikan faktor pembawaan manusia yang
dibawa sejak lahir, seperti perasaan, insting, kecerdasan, bakat, dan lain- lain. Dengan anggapan ini manusia dianggap sebagian produk lingkungan,
sehingga manusia menjadi jahat, penurut, berpandangan kolot, dan ekstrim adalah dari bentukan lingkunganya.
Alasan penulis memilih teori pendekatan behavioral karena setiap tokoh
yang ada dalam cerita ini dibentuk oleh lingkugnanya. Hal ini semakin kelihatan
Universitas Sumatera Utara
tokoh yang ada dalam cerita hikayat Putri Merak Jingga mempunyai kekuatan gaib dan sifat membela kebenaran dan harga diri, demi ketentraman di negeri
kerajaan tersebut. Itulah sebabnya pendekatan behavioral sangat sesuai diterapkan pada penelitian ini.
Berdasarkan kedua pendapat ahli sastra di atas, penulis akan menganalisis cerita
hikayat Putri Merak Jingga.
1.6 Metode penelitian