Pendekatan Psikologis Analisis Psikologis Tokoh Cerita Putri Merak Jingga ( Versi Rosmawati. R.)

lain hal tersebut juga dap[at kelihatan dari tingkah lakunya apakah rasa bencinya itu disebabkan karena rasa iri, kurang senang, dan sebagai berikut. Jadi psikologis menyelidiki kepribadian individu dalam bentuk tingkah laku dan penyesuaian dirinya dengan linkungan, dan sekaligus hubungan timbal balik dengan sesamanya, dengan perincian : 1. Ilmu pengetahuan yaitu suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan metode – metode tertentu yang bersifat ilmu. Sedangkan psikologis disamping ilmu yang merupakn seni karna dalam penerapannya dalam kehidupan manusia diperlukan keterampilan dan kreatifitas tersendiri. 2. Tingkah laku dan kegiatan mempunyai arti konkrit yang dapat diamati dengan panca indra, sehingga tingkah laku mudah dikenal dan mudah dipelajari. 3. Lingkungan yaitu tempat manusia hidup, berinteraksi, menyesuaikan diri, dan mengembangkan dirinya. Indvidu menerima pengaruh dari lingkungan, memberi tanggapan, mencontoh dan belajar berbagai hal dari lingkungan. Pendapat Aminuddin di atas menunjukkan bahwa mempelajari jiwa manusia harus dilihat dari tingkah - laku dan perbuatan individu yang berdasarkan tingkah lakunya sehari-hari.

2.4 Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas peristiwa perilaku yang beragam. Bila Universitas Sumatera Utara ingin melihat dan mengenal manusia dalam hal ini tokoh-tokoh cerita hikayat Putri Merak Jingga. lebih dalam diperlukan psikologi. Penjelasan ke dalam batin atau kejiwaan untuk mengetahui lebih lanjut tentang seluk-beluk manusia yang unik merupakan sesuatu yang merangsang dan sangat menarik. Banyak penulis dan peneliti sastra yang mendalami masalah psikologi untuk dapat memahami karya sastra dengan bantuan psikologi. Para tokoh psikologi memberikan inspirasi untuk pemecahan misteri tingkah laku manusia melalui teori-teori psikologi. Di antaranya adalah teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Freud, Freudlah yang secara langsung berbicara tentang proses penciptaan seni sebagai akibat tekanan dan timbunan masalah di alam bawah sadar yang kemudian disublimasikan ke dalam bentuk penciptaan karya seni. Teori-teori mengenai psikologi sastra terus berkembang seiring dengan berjalanya waktu Reokhan dalam Aminuddin 1990 : 89 mengatakan bahwa, ………Psikologi sastra sebagai salah satu disiplin ilmu ditopang oleh tiga pendekatan studi, yaitu 1 pendekatan ekspresif, yang mengkaji asepek psikologis penulis dalam proses kreatif yang terproyeksi lewat karya ciptaanya, 2 pendekatan tekstual, yang mengkaji aspek psikologis sang tokoh dalam karya sastra dan 3 pendekatan reseptif pragmatis yang mengkaji aspek psikologis pembaca yang terbentuk setelah melakukan dialog dengan karya sastra yang dinikmatiknya serta proses rekreatif yang ditempuh dalam menghayati teks sastra tersebut. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan pendekatan tekstual yaitu mengkaji aspek psikologis sang tokoh dalam karya sastra. Sebagai salah satu Universitas Sumatera Utara pendekatan dalam studi psikologis sastra pendekatan tekstual pada mulanya hanya bertumpu pada pendekatan psikologi dalam atau psikologi analisis yang dikembangkan Freud. Sekarang pendekatan tekstual tidak hanya bertumpu pada pendekatan psikologi analisis, tetapi juga pendekatan-pendekatan psikologi yang lain seperti pendekatan psikologi kognitif, behavioral dan pendekatan eksistensial. Pendekatan psikologis kognitif beranggapan kepribadian manusia dibentuk oleh faktor agen internal atau pembawaan. Pendekatan psikologis behavioral berpijak pada anggapan bahwa kepribadian manusia adalah hasil bentukan dari lingkungan tempat ia berada. Pendekatan psikologis eksistensial menegaskan bahwa manusia membentuk dirinya sendiri dalam pola jalan hidup yang dipilihnya sendiri. Jadi, dari uraian di atas dapat diketahui begitu luasnya materi psikologis sastra. Dalam pembahasan penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual dengan teori behavioral. Pendekatan behavioral. mengabaikan faktor pembawaan lahir seperti, kecerdasan, bakat, insting, dan lain-lain. Dengan kata lain manusia dianggap sebagai produk lingkungan. Manusia menjadi jahat, beriman, penurut, berpandangan luas atau kolot adalah hasil dari bentukan lingkunganya. Berdasarkan hal ini, perilaku manusia disebut sebagai respon yang akan muncul kalau ada stimulus tertentu yang berasal dari lingkunganya. Perilaku manusia Universitas Sumatera Utara selalu dipandang dalam bentuk hubungan stimulus dan respon atau stimulus respon. Mengenal pendekatan behavioral lebih lanjut Roekhan dalam Aminuddin 1990 : 96 mengatakan bahwa : ……Untuk menerapkan pendekatan bahavioral dalam studi sastra, haruslah dilakukan dengan mengikuti tahapan berikut : 1 Mencari dan menentukan tokoh cerita yang akan dikaji 2 Menelusuri perkembangan karakter sang tokoh yang dikaji. Penelusuran ini dapat dilakukan terhadap a lakukan sang tokoh b dialog sang tokoh c pemikiran sang tokoh. 3 Mengidentifikasi perilaku sang tokoh dan mendeksripsikan serta mengklasifikasikanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui macam-macam perilaku yang telah ditujukan oleh sang tokoh sebagai landasan untuk mengindentifikasi lingkungan yang telah membentuk perilakunya. 4 Menghubungkan perilaku yang muncul dengan lingkungan yang melatarinya.

2.5 Hubungan Sastra Dengan Psikologi