Psikologis Raja Tua Sakti

4.6 Psikologis Raja Tua Sakti

Raja tua Sakti adalah raja yang menguasai atau memimpin kerajaan petani, Raja tua Sakti bersama permaisurinya adalah gambaran pribadi, pimpinan yang disenangi rakyat, raja yang selalu memikirkan kesejahteraan negara dan rakyatnya. Wajarlah jika semua rakyatnya dengan bangga dan giat bekerja dengan pengharapan penuh akan hari yang lebih cerah. Raja dan rakyat sama-sama manusia biasa, sama-sama punya jantung hati, punya rasa yang sama, yang tahu manusia dan pahit, yang mengerti senang dan susah. Raja yang mulia ialah dia yang senantiasa lekat dihati rakyatnya, yang rakyatnya sendiri rela mati berkalang-kalang tanah demi membela dan mempertahankan rajanya dengan ikhlas rela menderma buktikan semua yang ada padanya demi kesejahteraan negerinya. Perhatikan kutipan teks cerita sebagai berikut : Tersebutlah di Pantai Timur Selatan Bagian Utara di sekitar Labuhan Deli sekarng ini, terdapat sebuah kerajaan yang masyhur bernama Kerajaan Petani. Kenapa kejadian itu bernama Petani penulis sendiri kurang maklum adanya. Mungkin juga sebagai menghormati nenek moyang yang dahulunya hidup sebagai petani, atau ada alasan lain yang lebih tepat, kita kurang tahu. Yang jelas ialah bahwa istana yang besar lagi megah itu terletak di tepi laut. Istana yang dibangun dengan tata bangunan yang mengagumkan keindahannya. Dilengkapi dengan anjung permainan Puteri Raja. Bangunan ini tergolong istimewa, karena letaknya yang menjorok kelaut. Dilengkapi pula dengan taman bunga yang sangat memukau kecantikannya. Sungguh sangat menarik dan mempesona apalagi ketika bulan purnama sedang mengambang. Raja Petani bersama Permaisurinya, adalah gambaran pribadi pemimpin yang disenangi oleh rakyat, raja yang selalu menjunjung tinggi peri keadilan dan kebenaran, raja yang selalu memikirkan kesejahteraan negara dan rakyatnya. Wajarlah jika semua rakyatnya menghormati dirinya dengan sepenuh hati. Para pemuda dengan bangga dan giat bekerja dengan penghargaan penuh akan hari Universitas Sumatera Utara depan yagn lebih cerahg, serta gadis-gadisnya yang ceria dengan senyum manis sambil menanti pertemuan jodoh dengan jejaka idaman hati. Anak-anak yang bersemburan di tepian mandi menghadapakn kasih sayang dari Ayah Bunda yang tercinta. Seorang ibu yang masih mudah bersenandung menghibur anak yang sedang berbaring di dalam ayunan. Angin laut jalan semiulir, dinding teratak yang terbuat dari daun nipah itu menari-mnari meningkah suara ibu yang sedang bermadah. Telah berapa lagu klasik yang dibawakannya. Lagu Jalak lenteng, lagu Burung Tiung dan tidak lupa berkumandang pulaulah lagu Tanjung Katung. Tanjung Katung airnya biru, tempat mandi si anak dara, lagi sekampung hatiku rindu, konon pula jauh di mata. Tak disadarinya bahwa suami yang dikasihnya makin mendekat melangkah dan menaiki gubuk mereka. Si ibu tersenyum tersipu dengan lagu remaja yang dibawakannya sedang suami ketawa bangga karena unang yang dibawa penuh ikan perolehanya. Mata keduanya beradu pandang dan alangkah bahagianya mereka, ingin rasanya hidup seribu tahun lagi. Raja Petani dikarunia Maha Agung seorang Putri dan seorang Putra. Yang sulung bernama Putri Merak Jingga sedangkan kakaknya bernama Putra Bandar Sakti. Betapa Ayah Bunda sangat kasih akan keduanya. Dipanggilnya anak kesayangannya itu mendekat : ”Anakku berdua, betapa bahagianya Ayah Bunda, jika anakanda berdua senantiasa berusaha menjaga keharuman nama negeri ini. Ketahuilah anakku, bahagia seorang raja manakala semua rakyat menghormati dan mematuhi perintahnya dengan sepenuh hati. Bukan hormat kerena takut cambukan atau bentakan dari penguasa. Ketahulai anakku bahwa raja dan rakyat sama-sama manusia biasa, sama- sama punya jantung dan hati, punya rasa yang sama, yang tahu manis dan pahit yang mengerti tentang senang dan susah. Raja yang mulia ialah yang senantiasa lekat dihati rakyatnya, yang rakyatnya sendiri rela mati berkalang tanah demi membela dan memeprtahankan rajanya. Dengan ikhlas rela menderma buktikan semua yang ada padanya demi kesejahteraan negerinya. Tahukah anaku dimana rahasianya ? Sesungguhnya rakyat banyak memanggil raja kepada kita, sebaliknya secara bathin kita pulalah mengabdi kepada kepentingan mereka. Terhadap keamanan dan kesejahteraan mereka. Jika masing-masing pihak saling mengisi, kasih mengasihi sebagaimana halnya kita sekarang ini, tak ada jurang pemisah diantara sesamanya, di negeri yang demikianlah negeri akan kuat dan kukuh. Ibarat pohon akarnya kuat menghujam ke dasar bumi dan cabang dan daunnya rimbun menjulang ke angkasa. Negeri yang demikian akan terhindar dari rong-rongan musuh yang ingin berbuat durjana. Benteng yang tebal dan kukuh memang besar gunanya, tapi banteng yang sesungguhnya ialah rasa persatuan yang bulat padu diantar pempimpin dan rakyat. Sama-sama merasa berkepentingan mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan negeri. Anakku, Ayah Bunda merasa banga bahwa diantara anakku berdua tidak terdapat gejala kesombongan. Malah selalu dihiasi dengan rasa kasih sayang terhdap rakyat. Universitas Sumatera Utara Kami pujikan sikapmu Putri Merak Jingga, begitu baik dikau terhadap semua teman dan Inang pengasuhmu. Begitu lekat persahabatan diantaramu pengeran Muda dengan para pemuda di distana ini istimewa sekali kepada Anak Pawang Serdang yang bernama Jermal. Berdetak juga jantung Puteri merah Jingga ketika ayahnya menyebut nama Alang Jermal, kenapa demikian puteri sendirilah yang lebih tahu. PMJ.hlm. 4 – 6

4.7 Psikologis Putra Bandar Sakti