Model Analisis Data Defenisi Operasional

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dan informasi dengan mengadakan tanya jawab dengan para pedagang pakaian di Pematangsiantar. 3. Kuisioner Kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tulis yang berkaitan dengan penelitian, yang diajukan kepada responden yaitu para pedagang pakaian di Pematangsiantar. 4. Teknik Studi Kepustakaan Dalam teknik studi kepustakaan, penulis mencatat dan mengumpulkan data atau literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini yang diperoleh dari buku-buku, majalah-majalah, artikel serta laporan lain yang berhubungan dengan penelitian. Pengolahan data dengan menggunakan program E-Views 5.1 untuk mengelola data dalam penulisan skripsi ini.

3.5. Model Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah model ekonometrika. Teknik analisis data untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan model kuadrat terkecil biasa Ordinary Least SquareOLS. Adapun persamaan model estimasinya adalah sebagai berikut: Y=fX 1 ,X 2 ,X 3, X 4 …………………………………………… 1 Kemudian dibentuk dalam model ekonometrika dengan persamaan sebagai berikut: Y= α+β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ц…………………………….2 Universitas Sumatera Utara Dimana: Y = Pendapatan pedagang pakaian α = Intercept X 1 = Jumlah modal awal usaha X 2 = Pengalaman berusaha X 3 = Jumlah tenaga kerja yang digunakan , X 4 = Investasibulan β 1 β 2 β 3 β 4 = Koefisien regresi ц = Erorr term Bentuk hipotesis di atas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: Artinya jika X 1 modal usaha meningkat maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, cateris paribus. Artinya jika X 2 Pengalaman berusaha mengalami peningkatan, maka Y pendapatan pedagang akan mengalami peningkatan, cateris paribus. Artinya jika X 3 jumlah tenaga kerja mengalami peningkatan, maka Y pendapatan pedagang akan mengalami penuruna, cateris paribus. Artinya jika X 4 investasibulan mengalami peningkatan, maka Y pendapatan pedagang akan mengalami penurunan, cateris paribus. Universitas Sumatera Utara

3.6. Test of Goodneess of Fit Uji Kesesuaian

3.6.1 Koefisien determinasi R-square

Koefisien determinasi diguanakan untuk melihat seberapa besar variebel- variabel independen secara bersama mampu memberikan penjelasan mengenai variabel independen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0 ≤R 2 ≤1 3.6.2 Uji t-statistik Uji t-statistik merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam uji t-statistik ini digunakan hipotesis: Ho : bi = b Ha : bi ≠ b Dimana bi adalah koefisien variabel independen pertama nilai pertama hipotesis, dan biasanya b = 0. Artinya pengaruh tidak signifikan pada α tertentu. Bila nilai t hitung t-tabel maka tingkat kepercayaan tertentu Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus: Dimana: bi = Koefisien variebel independen ke-1 Sbi = Simpangan baku dari variabel independen ke-1 Kriteria pengambilan keputusan 1. H o : β =0 Ho diterima t t-tabel artinya variabel independent secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Universitas Sumatera Utara 2. H a : β ≠ 0 Ha diterima t t-tabel artinya variabel independent secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Gambar 3.1 Kurva Uji T-Statistik

3.6.3 Uji F-statistik

Uji F-statistik adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependent. Dalam pengujian F-statistik digunakan hipotesis: Ho : b1 = b2 =............= bk = 0, tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Ha : b1 ≠ b2 ≠............≠ bk ≠ 0 terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara F-statistik dengan F-tabel. Apabila nilai F-hitung F-tabel maka Ho ditolak yang berarti variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent. Nilai F- hitung dapat ditulis dengan rumus: H 0 : diterima Ho ditolak Ho ditolak Universitas Sumatera Utara Dimana: R 2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel independent n : Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan: 1. Ho : β1 = β2 = 0 Ho diterima F F-tabel artinya variabel independent secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependent 2. Ha : β1≠ β2 ≠ 0 Ha diterima F F-tabel artinya variabel independent secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependent. Ha diterima Ho diterima Gambar 3.2 Kurva Uji F Statistik

3.7 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

3.7.1 Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linear diantara variabel independent. Suatu model regresi linear akan menghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut Universitas Sumatera Utara tidak mengandung multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independent dari suatu model estimasi. Untuk mengetahui ada tidaknya mutikolinearitas dalam suatu model dapat dilihat dari nilai R 2 , F-hitung, t-hitung, dan standard error. Adanya multikolinearitas ditandai dengan: 1. R2 sangat tinggi. 2. Tidak ada satupun nilai t- statistik yang signifikan pada α = 1, α = 5 , dan α = 10. 3. Standard error tidak terhingga 4. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori.

3.7.2. Heterokedisitas

Heterokesiditas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan penggangu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas, yaitu E X i , µ i ≠ 0 sehingga E µ i 2 ≠ σ 2 . Ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi tentang model regresi linear berdasarkan metode kuadrat terkecil. Di dalam regresinya, biasanya kita berasumsi bahwa Eµ i 2 = σ 2 , untuk semua µ i, artinya untuk semua kesalahan penggangu variannya sama. Pada umumnya hal ini terjadi pada data cross section, yaitu data yang menggambarkan keadaan pada suatu waktu tertentu, misalnya data hasil suatu survei. Pengujian untuk mendeteksi heteroskedastisitas dilakukan dengan white test yaitu dengan cara meregres logaritma residual kuadrat terhadap semua variabel penjelas. Pada white test terdiri dari beberapa tahap yaitu: - Membuat regresi persamaan dan mendapatkan residualnya. - Uji dengan chi-Square tabel x 2 Universitas Sumatera Utara X 2 = n.R 2 Dimana: N =Jumlah observasi R 2 = Koefisien determinasi Keputusan ada tidaknya heteroskedastisitas ditentukan jika: - χ 2 hitung χ 2 tabel, maka ada heteroskedastisitas - χ 2 hitung χ 2 tabel, maka tidak ada heteroskedastisitas

3.8 Defenisi Operasional

1. Pendapatan adalah Sejumlah uang yang diterima oleh pedagang pakaian setiap hari sebagai hasil penjualan pakaian tersebut. 2. Modalinvestasi awal usaha adalah merupakan harta ataupun dana yang dimiliki oleh seorang pedagang pakaian untuk memulai usahanya. 3. Pengalaman berusaha yaitu lamanya seorang pedagang pakaian dalam menjalankan usahanya. 4. Tenaga kerja adalah jumlah karyawan tetap yang turut membantu pedagang pakaian untuk berjualan setiap harinya. 5. Investasibulan adalah sejumlah dana yang digunakan oleh pedagang pakaian untuk berinvestasi setiap bulannya Rp. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Pematangsiantar.

4.1.1 Kondisi Geografis Kota Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar terletak pada garis 2 o 53’20” – 3 o 01’00” Lintang Utara dan 99 o 1’00” – 99 o 6’35” Bujur Timur, berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun. Luas daratan Kota Pematangsiantar adalah 79,971 km 2 terletak 400-500 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan luas wilayah menurut kecamatan, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Siantar Sitalasari dengan luas wilayah 22,723 km 2 atau sama dengan 28,41 dari total wilayah Kota Pematangsiantar. Secara administrasi wilayah Kota Pematangsiantar terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Siantar Marihat. 2. Kecamatan Siantar Marimbun. 3. Kecamatan Siantar Selatan. 4. Kecamatan Siantar Barat. 5. kecamatan Siantar Utara. 6. Kecamatan Siantar Timur. 7. Kecamatan Siantar Martoba. 8. Kecamatan Siantar Sitalasari. Universitas Sumatera Utara