tetap dalam jangka waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan hubungan kontrak jangka panjang dalam sektor informal dan upah
cenderung dihitung per hari atau per jam serta menonjolnya usaha mandiri.
2.2 Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional atau pasar basah selalu identik dengan suasana kumuh, jorok, dan beragam atribut buruk yang lainnya. Tetapi jika dikelola dengan baik,
pasar tradisional ini sebenarnya bisa menghadirkan kenyamanan bagi para konsumen. Pasar tradisional adalah salah satu komponen utama pembentukan
komunitas masyarakat baik di desa maupun di kota sebagai lembaga distribusi berbagai macam kebutuhan manusia seperti bahan makanan, sumber energi, dan
sumberdaya lainnya. Pasar tradisional berperan pula sebagai penghubung antara desa dan kota.
Perkembangan penduduk dan kebudayaan selalu diikuti oleh perkembangan pasar tradisional sebagai salah satu pendukung penting bagi
kehidupan manusia sehari-hari terutama di kawasan pedesaan. Pasar tradisional pada saat ini memegang peranan yang peting terutama pada masyarakat pedesaan.
Pada masyarakat pedesaan pasar dapat diartikan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan masyarakt dengan dunia luar. Hal ini menunjukkan bahwa pasar
mempunyai peranan dalam perubahan-perubahan yang berlangsung dalam masyarakat. Melalui pasar ditawarkan alternatif-alternatif kebudayaan yang
berlainan dengan kebudayaan setempat Joko Setiyanto, 2008.
2.2.1 Ciri-Ciri Pasar Tadisional
1 Pasar Tradisional merupakan Infrastruktur ekonomi daerah, menjadi
pusat kegiatan distribusi dan pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
2 Keberadaannya kian menurun dengan berkembangnya perpasaran
swasta modern khususnya diperkotaan. 3 Berdasarkan Survey AC Nielsen pertumbuhan Pasar Modern termasuk
Hypermarket sebesar 31,4, sementara pertumbuhan Pasar Tradisional -
8,1 SWA, Edisi Desember 2004. 4 Serbuan pasar modern hypermarket dengan dukungan kekuatan modal
besar, sistem dan teknologi modern, berhadapan langsung dengan pedagang pasar tradisional.
5 Image Pasar tradisional terkesan Becek, Kotor, kurang nyaman, dan fasilitas minim seperti parkir, toilet, tidak ada tempat pengolahan
sampah, fisik kurang terawat.
6 Pasar tradisional kurang mampu berkompetisi dengan perpasaran
swasta 7 Pasar tradisional Lemah dalam manajemen dan kurang mengantisipasi
perubahan 2.2.2 Peluang Pengembangan Pasar Tradisional
Pasar tradisional saat ini masih menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi penting bagi sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai kendala dan perubahan
yang terjadi telah meminggirkan pasar tradisional yang telah lama memiliki fungsi redistribusi produk-produk yang dihasilkan masyarakat. Perbaikan manajemen
pasar tradisional diharapkan dapat meningkatkan daya saing, efisiensi pembiayaan dan pengelolaan lingkungan. Pada kondisi demikian, diperlukan pemikiran ulang
Universitas Sumatera Utara
akan keberadaan pasar tradisional. Dua hal perlu dicermati dalam hal ini, yaitu Ibid:
1 Diperlukan pemikiran untuk meningkatkan kinerja dan tampilan pasar tradisional
2 Ajakan perlunya mengedepankan produk ramah lingkungan dan menumbuhkan rasa cinta produk-produk sendiri.
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemajuan Pasar Tradisional
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemajuan pasar tradisional, yaitu:
1 Lingkungan sosial sekitar pasar mulai mengalami perubahan 2 Perubahan gaya hidup konsumen life style perkotaan. Konsumen ingin
mendapatkan pelayanan lebih tidak hanya sekedar membeli barang. 3
Perubahan masa masa kompetisi pada pasar tradisional tidak menjadi \satu-satunya pusat perdagangan tempat berbelanja.
4 Globalisasi sudah disadari, tetapi belum dinatisipasi
5 Tantangan selalu memberikan peluang semangat kompetisi dan upaya
tetap maju.
2.2.4 Strategi Pengelolaan Pasar Tradisional