Perusahaan mendapatkan faktor-faktor produksi dari rumah tangga konsumen atau masyarakat luas. Sehingga sebagai imbalannya, perusahaan akan
memberikan pendapatan kepada rumah tangga konsumen dalam bentuk sewa, upah, bunga, laba. Sesudah faktor-faktor produksi diolah oleh perusahaan, maka
hasil produksi akan disalurkan kepada kosumen dalam bentuk barang dan jasa. Sebagai imbalannya, konsumen akan membeli barang dan jasa tersebut dengan
pendapatan yang dimilikinya. Gambar di atas juga merupakan sirkulasi aliran pendapatan.
2.4 Pendapatan Nasional
Analisa pendapatan nasional atau disebut juga ilmu ekonomi makro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi, sebagai imbangan ilmu ekonomi makroteori
harga. Analisa pendapatan nasional adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku perekonomian secara keseluruhan yang mempelajari faktor-faktor yang
menentukan tinggi rendahnya pendapatan nasional. Fluktuasi pendapatan nasional dari tahun ke tahun dan saling ketergantungan antar berbagai sektor dan sub
sektor dalam perekonomian. Dari perhitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa suatu negara
merupakan negara industri, pertanian, jasa, berapakah besarnya sektor-sektor industri, pertambangan, dan lain-lain. Oleh karena itu pendapatan nasional dicatat
setiap tahun, sehingga dapat dibandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan keterangan apakah
ada kenaikan ataupun penurunan, apakah ada perubahan struktur, apakah ada pertambahan atau pengurangan kemakmuran material yang dihubungkan dengan
jumlah penduduk apakah ada kenaikan ataupun penurunan pendapatan perkapita.
Universitas Sumatera Utara
Para ahli ekonomi modern menggunakan GNP Gross National Product sebagai alat pengukur pokok kegiatan perekonomian. GNP mempunyai pengertian
nilai semua barang dan jasa yang setiap tahun dihasilkan oleh bangsa yang bersangkutan yang diukur menurut harga pasar. Di dalam GNP produk yang ada
di dalamnya terdiri dari berbagai macam dan keseluruhan produk tersebut akan dibeli oleh masyarakat. Produk yang akan menjadi unsur GNP terdiri dari 4 jenis
yaitu: 1.
Konsumen yang membeli barang-barang konsumen. 2.
Investor yang membeli barang-barang investasi. 3.
Pemerintah. 4.
Pihak luar negeri yang membeli barang-barang ekspor. Secara ringkas, GNP dapat ditulis sebagai berikut
GNP = C + I +G + X-M dimana C
= Konsumsi barang dan jasa oleh rumah tangga I
= Investasi G
= Barang dan jasa yang dibeli pemerintah X-M = Ekspor-Impor
2.5 Ketimpangan Pendapatan
Ukuran ketimpangan pendapatan dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi yang bernama Corrado Gini yang hasil hitungannya disebut Gini Concentration
Ratio GCR. Para ahli ekonomi merumuskan cara penilaian ketimpangan ini antara lain yang dikemukakan oleh Harry Tatsumi Oshima dan Bank Dunia.
Oshima memandang kondisi ketimpangan dari besar kecilnya GCR. Menurut Oshima, indeks gini sebesar 0,3 menunjukkan ketimpangan ringan, 0,4
Universitas Sumatera Utara
ketimpangan moderat sedang dan 0,5 menunjukkan ketimpangan berat. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Suherman Rosyidi, 2006:
Jika indeks gini bernilai: Sampai dengan 0,3
Ketimpangan ringan 0,3-0,5
Ketimpangan sedang 0,5
Ketimpangan berat Sedangkan Bank Dunia memandang kondisi ketimpangan dari berapa
persenkah pendapatan nasional yang diterima oleh 40 penduduk termiskin. Hal tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Ketimpangan Distribusi Pendapatan Nasional
Persentase pendapatan nasional yang diterima oleh 40 penduduk termiskin
Ketimpangan distribusi pendapatan nasional
17 atau lebih Ringan
Lebih rendah dari 17 tetapi di atas 12 Sedang
12 atau kurang Berat
Sumber: Suherman Rosyidi,2006. Dalam prakteknya, kedua kriteria di atas yakni kriteria Oshima dan kriteria
Bank Dunia seringkali sama. Tetapi kadangkala dapat juga berbeda karena dasar perhitungannya yang juga berbeda, dan filosofinya juga berbeda. Oshima melihat
seluruh distribusi, sedangkan Bank Dunia menitikberatkan pada penduduk termiskin.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi