BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian terdahulu
1. Rebecca 2005, skripsi: “Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan.” Dengan hasil penelitian
sebagai berikut: “Sistem komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi karyawan sebesar 22,22.” Artinya bahwa efisiensi kerja dipengaruhi
oleh komunikasi sebesar 22,22 dan 77,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain 2. Tarigan 2006, skripsi: “Analisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja
karyawan pada PT. Twins Sukses Abadi Belawan.” Dengan hasil penelitian sebagai berikut: “Angka R square sebesar 0,318 menunjukkan bahwa 31,8
kinerja karyawan variabel dependen dapat dijelaskan oleh komunikasi variabel independent sedangkan sisanya 68,2 dijelaskan oleh variabel lain di luar
variabel yang digunakan.
B. Teori Komunikasi
Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kehidupannya saling membutuhkan satu sama lain. Agar dapat saling berinteraksi maka diperlukan
suatu media yang bisa membantu terjadinya interaksi tersebut yaitu komunikasi. Muhammad 2004: 4 mendefinisikan komunikasi adalah pertukaran pesan
verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Sedangkan menurut kamus, defenisi komunikasi dapat
meliputi ungkapan-ungkapan seperti berbagai informasi atau pengetahuan,
18
Universitas Sumatera Utara
memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi atau yang sejenisnya dengan
tulisan atau ucapan.
Komunikasi selain terjadi diantara manusia juga dapat terjadi diantara manusia dengan mesin khususnya komputer atau sebaliknya. Komunikasi dapat
dibedakan dalam dua klasifikasi, yaitu berkomunikasi kelompok dan komunikasi massa. Komunikasi kelompok meliputi kelompok besar dan kelompok kecil,
yang didalamnya setiap orang tetap pada identitas mereka masing-masing, seperti didalam ruang kelas, kantor atau klub olah raga. Komunikasi massa disampaikan
kepada kelompok orang yang sangat besar melalui media massa. Komunikasi dapat dilakukan secara verbal, yaitu dengan kata-kata, sedangkan secara non
verbal berarti tanpa kata-kata. Kegiatan komunikasi tersebut secara sederhana tidak hanya
menyampaikan informasi, tetapi juga mengandung unsur persuasi, yakni agar orang lain bersedia menerima pemahaman dan pengaruh, mau melakukan suatu
perintah, bujukan dan sebagainya. Himstreet dan Betty mengemukakan dalam Komunikasi Bisnis seperti
yang dikutip oleh Purwanto 2002: 3 bahwa “Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa lazim baik
dengan simbol-simbol, sinyal maupun prilaku dan tindakan.” Dalam suatu perusahaan pelaksanaan kegiatan komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
komunikasi interna dan komunikasi eksternal. Beberapa pengetian komunikasi internal yang dikemukakan oleh beberapa
ahli yaitu: Seperti dikutip oleh Effendy 2004: 122, Brennan mengatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang
menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas organisai dan pertukaran gagasan secara horizontal dan
vertical di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung operasi dan manajemen.
Lebih lanjut Zelko dan Dance seperti yan dikemukakan oleh Muhammad 2004: 66, “Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri
seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatnya.”
Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi internal adalah kegiatan penyampaian informasi dan pertukaran gagasan didalam
perusahaan, yang melibatkan atasan dan seluruh karyawan. Komunikasi ini hanya terjadi di dalam lingkungan perusahaan itu sendiri dan merupakan proses dua
arah.
C. Komunikasi Internal