Letak Geografis Kehidupan Sosial, Ekonomi Dan Budaya Etnis Jawa Di Berastagi (1968-1986)

27 BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2.1 Letak Geografis

Berastagi merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Jarak Kecamatan ini dengan pusat pemerintahan kabupaten sendiri yakni Kabanjahe adalah 10 km, dengan ibukota provinsi yakni Medan adalah 65 km. Sementara jarak ke desakelurahan yang terjauh adalah 9 km. Secara administratif Kecamatan Berastagi terdiri dari 5 desa swasembada yakni Desa Doulu, Desa Sempa Jaya, Desa Rumah Berastagi, Desa Guru Singa dan Desa Raya serta 4 daerah kelurahan yakni Kelurahan Gundaling I, Kelurahan Gundaling II, Kelurahan Tambak Lau Mulgap I dan Kelurahan Tambak Lau Mulgap II. Serta mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang 2. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kabanjahe 3. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Simpang Empat 4. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tiga Panah Kecamatan Berastagi terletak di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 375 m dari permukaan laut dengan curah hujan berkisar antara 2000-2500tahun dan suhu maksimumnya adalah 22º Celcius sedangkan suhu minimum adalah 16º Celcius. 14 14 Kantor Kecamatan Berastagi Tahun 1986 Keadaan ini menjadikan daerah Berastagi sangat baik sebagai daerah pertanian. Seluruh daerah pertanian yang terdapat di Berastagi digunakan dengan seefektif 28 mungkin. Luas keseluruhan daerah Kecamatan Berastagi adalah 3050 Ha, yang terdiri dari areal pemukiman penduduk, perladanganpersawahan, pariwisata, bangunan umum, dan lain lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Tata Guna Tanah Berastagi Tahun 1986 No Tata Guna Tanah Luas Ha 1 Sawahperladangan 2100 2 Pemukiman 700 3 Bangunan Umum 80 4 Pariwisata 70 5 Pekuburan 5 6 Lain-lain 95 Sumber: Kantor Kecamatan Berastagi tahun 1986 Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa areal perladanganpersawahan merupakan areal yang paling luas. Adapun areal perladangan tersebut banyak ditanami dengan tanaman buah-buahan seperti jeruk dan sayur-sayuran terutama kol, wortel, bawang prei, daun sop, dan lain-lain. Areal persawahan banyak digunakan untuk menanami padi dan sayur-sayuran air seperti selada air kurmak, selada, daun sop dan sebagainya yang memerlukan pengairan yang cukup besar sehingga sangat cocok dibudidayakan di daerah persawahan. Areal pemukiman menjadi areal terluas kedua, hal ini terjadi mengingat Berastagi merupakan daerah yang telah banyak penduduknya karena banyaknya para perantau yang datang ke Berastagi. Sehingga dengan demikian areal pemukiman 29 penduduk pun semakin bertambah jumlahnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk tersebut. Peralihan fungsi lahan pada akhirnya juga terjadi untuk menanggulangi masalah tersebut misalnya lahan yang sebelumnya digunakan sebagai lahan pertanian diubah menjadi areal pemukiman, lahan yang sebelumnya kosong atau bahkan masih berupa hutan semak belukar dibuka menjadi areal perladangan dan bahkan untuk daerah pemukiman bagi penduduk dan sebagainya. Berastagi merupakan salah satu daerah penghasil tanaman pertanian terbesar di Tanah Karo sehingga untuk menunjang hal tersebut pemerintah setempat membuka pasar-pasar atau yang lebih dikenal dengan pajak baik pajak umum maupun pajak sayur sebagai tempat masyarakat baik petani maupun pedagang melaksanakan aktivitas ekonominya memperjual-belikan hasil pertanian tersebut. Pajak atau pasar ini umumnya tidak hanya digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Berastagi saja akan tetapi juga sering dikunjungi oleh masyarakat dari luar kecamatan tersebut atau bahkan dari luar kota seperti Medan, Kabanjahe, Sibolangit, Pancur Batu dan sebagainya dalam usaha membeli ataupun menjual barang-barang hasil pertanian dari dan ke daerah tersebut. 15 Berastagi juga merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk pengembangan daerah pariwisata yang besar maka lahan di Berastagi juga banyak diperuntukkan sebagai lahan pengembangan daerah pariwisata serta bangunan- bangunan umum yang mendukung kegiatan tersebut serta kegiatan-kegiatan ekonomi 15 Hasil wawancara dengan Drs. Moro Purba kepala desa Rumah Berastagi pada tanggal 20 September pukul 11.40 di Jalan Jamin Ginting No.166. 30 lainnya. Sehingga pembangunan sarana-sarana umum sudah meningkat sehingga taraf kehidupan sosial ekonomi masyarakat di kecamatan tersebut juga turut meningkat. Berastagi sebagai daerah pariwisata terbesar di Tanah Karo juga telah terkenal hingga ke daerah-daerah lainnya di Provinsi Sumatera Utara ini. Hal ini terjadi mengingat bahwa Berastagi merupakan daerah yang berhawa sejuk dengan potensi ataupun kekayaan alam yang sangat besar sehingga sangat menarik minat para wisatawan untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya turut menyumbangkan pendapatan yang besar bagi daerah tersebut. Untuk itu, pemerintah setempat berusaha menyeimbangkannya dengan menyediakan fasilitas atau sarana dan prasarana yang cukup dalam bidang kepariwisataan tersebut, yakni dengan membangun hotellosmenpenginapan, restoranrumah makan, toko souvenircenderamata, dan keamanan serta kenyaman di daerah tersebut khususnya di daerah yang menjadi objek atau Daerah Tujuan Wisata DTW. Pengangkutan juga merupakan hal yang diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat karena sarana pengangkutan tersebut sangat mendukung dan mempengaruhi para penduduk dalam melaksanakan aktifitasnya baik dalam aktifitas ekonomi maupun sosialnya. Selain itu sarana pengangkutan sangat mempengaruhi kehidupan kepariwisataan di daerah tersebut sebagai alat gerak menuju Daerah Tujuan Wisata yang hendak dikunjungi oleh para wisatawan. Sebagai sarana pendukung kehidupan sosial ekonomi lainnya pemerintah setempat juga menyediakan sarana-sarana umum seperti: puskesmas, sekolah, rumah ibadah, telepon umum, perusahaan air minum sebagai pemasok kebutuhan air minum penduduk, perusahaan listrik negara sebagai pemasok kebutuhan listrik penduduk, 31 bank, pos dan giro, pertamina SPBU, stasiunterminal,dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel II Sarana Pendukung Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Berastagi No Sarana Pendukung Kehidupan Sosial Ekonomi Jumlah 1 Pasar Umum 1 buah 2 Perusahaan Air Minum 1 buah 3 Perusahaan Listrik Negara 1 buah 4 Puskesmas 1 buah 5 Sekolah 18 buah 6 Rumah Ibadah 11 buah 7 Telepon Umum 3 buah 8 Bank 3 buah 9 Pos dan Giro 1 buah 10 PertaminaSPBU 1 buah 11 StasiunTerminal 1 buah 12 Angkutan 56 buah 13 Toko SouvenirCenderamata 5 buah 14 HotelLosmenPenginapan 25 buah 15 Rumah MakanRestoran 40 buah Sumber: Kantor Kecamatan Berastagi Tahun 1986 32

2.2 Keadaan Demografi