Metode Penelitian Kehidupan Sosial, Ekonomi Dan Budaya Etnis Jawa Di Berastagi (1968-1986)

24 besar mereka datang pada masa diadakannya program transmigrasi. Perbedaannya adalah bahwa mereka sebagian besar berasal dari daerah Jawa Tengah. Kedatangan mereka ke Berastagi juga dalam bentuk kelompok kecil dan sudah berkeluarga. Dalam bukunya yang berjudul “Wong Jawa di Sumatera Sejarah, Budaya, Filosofi Interaksi Sosial, Drs. H. Kasim Siyo,dkk menyatakan bahwa orang-orang Jawa didatangkan ke daerah Sumatera Utara pada masa Hindia Belanda, tepatnya pada masa tumbuh dan berkembangnya onderdeming-onderdeming Belanda dan bangsa-bangsa asing Eropa lainnya untuk dijadikan sebagai pekerja dalam perkebunan-perkebunan tersebut. Mereka didatangkan dari kampung-kampung miskin di Jawa yang sedang mengalami paceklik, melalui werk atau agen pencari kuli dengan menggoda mereka agar mau bekerja ke Sumatera. 13 12 Resta Sitorus, “Adaptasi Sosial Budaya Etnis Jawa dengan Batak Toba di Kelurahan Lumban Dolok Kecamatan Balige 1970-1990” Skripsi S-1, Medan: Universitas Sumatera Utara: 1997, hal.28. 13 Kasim Siyo, dkk, Wong Jawa di Sumatera Sejarah, Budaya, Filosofi Interaksi Sosial, Medan: Pujakesuma, 2008, hal.73. Buku ini sangat berguna dalam penulisan ini karena memberikan suatu gambaran mengenai sejarah latar belakang kedatangan orang-orang Jawa ke Sumatera terutama ke Sumatera Timur.

1.5 Metode Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merekonstruksi sejarah dan menghasilkan suatu penulisan yang bernilai ilmiah sehingga tahapan demi tahapan harus dilalui untuk mencapai suatu hasil yang maksimal. Untuk itu dalam merekonstruksi masa lampau pada objek yang ditulis tersebut dipakai metode sejarah dengan mempergunakan sumber sejarah sebagai bahan penelitian. 25 Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan heuristik mengumpulkan datasumber-sumber yang sesuai dan mendukung objek yang ditulis, baik dengan menggunakan metode penelitian kepustakaanstudi literatur maupun dengan penelitian lapanganstudi lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan buku, artikel-artikel, skripsi maupun karya-karya tulis ilmiah lainnya yang telah pernah ditulis sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dikaji. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terhadap informan-informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan ini, baik terhadap informan yang ber- etnis Jawa sendiri maupun informan yang ber-etnis non Jawa di daerah yang ditulis tersebut. Langkah kedua yang dilakukan adalah kritik. Dalam tahapan ini, kritik dilakukan terhadap sumber yang telah terkumpul untuk mencari kesahihan sumber tersebut baik dari segi substansial isi, yakni dengan cara menganalisis sejumlah sumber tertulis misalnya buku-buku atau dokumen yang berkaitan dengan etnis Jawa, kritik ini disebut dengan kritik intern. Disamping itu juga dilakukan kritik dari segi materialnya untuk mengetahui keaslian atau palsu kah sumber tersebut agar diperoleh keotentikannya, kritik ini disebut dengan kritik ekstern. Tahapan selanjutnya adalah interpretasi. Dalam tahapan ini data yang diperoleh dianalisa sehingga melahirkan suatu analisa yang baru yang sifatnya lebih objektif dan ilmiah dari objek yang ditulis. Objek kajian yang cukup jauh kebelakang serta minimnya data dan fakta yang ada membuat interpretasi menjadi sangat vital dan dibutuhkan keakuratan serta analisis yang tajam agar mendapatkan fakta sejarah 26 yang objektif. Dengan kata lain, tahap ini dilakukan dengan menyimpulkan kesaksian atau data informasi yang dapat dipercaya dari bahan-bahan yang ada untuk diceritakan kembali. Tahapan terakhir adalah historiografi yakni penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya tersebut menjadi satu kisah atau kajian yang menarik dan berarti, yang selalu akan berusaha memperhatikan aspek-aspek kronologisnya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif-naratif, yaitu dengan pembeberan rangkaian peristiwa dengan melibatkan perspektif sejarah dalam bentuk tulisan yang kritis dan bersifat ilmiah. 27 BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

2.1 Letak Geografis