tahun 2006 Bank Danamon hanya memberikan dividen sebesar Rp.131.44, hal ini disebabkan penurunan pendapatan perusahaan sebesar Rp.725 miliar. Dividen kas
dengan nilai terendah diberikan oleh Bank Bumiputera tahun 2004 sebesar Rp.3.95 dan tahun 2006 sebesar Rp.0.4. Bank Internasional Indonesia
memberikan dividen kas terendah pada tahun 2005 Rp.5.28 dan tahun 2007 sebesar Rp.4.13.
Adapun nilai rata-rata dari dividen kas pada sektor industri perbankan tahun 2004 sebesar Rp.82.24 dengan 6 perusahaan memberikan dividen dibawah
rata-rata dan 5 perusahaan memberikan dividen diatas rata-rata. Tahun 2005 rata- rata nilai dividen kas sebesar Rp.82.01 dengan 5 perusahaan memberikan dividen
dibawah rata-rata dan 3 perusahaan memberikan dividen diatas rata-rata. Tahun 2006 rata-rata nilai dividen kas sebesar Rp.72.08 dengan 5 perusahaan
memberikan dividen dibawah rata-rata dan 4 perusahaan memberikan dividen diatas rata-rata. Tahun 2007 rata-rata nilai dividen kas sebesar Rp.110.62 dengan
3 perusahaan memberikan dividen dibawah rata-rata dan 4 perusahaan memberikan dividen diatas rata-rata.
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah factor-faktor kebijakan dividen yang meliputi posisi solvabilitas, posisi likuiditas, tingkat keuntungan
ROA, dan ukuran perusahaan.
a. Posisi solvabilitas
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil perhitungan, posisi solvabilitas perusahaan pada sektor industri perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2004-2007 dapat dilihat
pada table 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Posisi Solvabilitas Perusahaan
No Nama Emiten
Primary Ratio 2004
2005 2006
2007 1.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
7,1
− 9.58
− 2.
Bank Central Asia Tbk. 9.34
10.55 10.22
9.38 3.
Bank Danamon 13.27
12.67 11.5
12.12 4.
Bank Negara Indonesia Tbk. 11.67
8.05 8.73
9.39 5.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 6.26
− −
− 6.
Bank Rakyat Indonesia Tbk. 11.63
10.88 10.91
9.54 7.
Bank Mandiri Persero Tbk. 10.04
8.81 9.85
9.17 8.
Bank Niaga Tbk. 7.67
9.54 10.29
9.48 9.
Bank Internasional Indonesia Tbk. 11.67
9.6 9.9
9.69 10. Bank Swadesi
12.5 12.09
− −
11. Bank Mayapada Internasional −
− 10.04
− 12. Bank Pan Indonesia Tbk.
18.89 −
− −
Nilai Tertinggi
18.89 12.67
11.5 12.12
Nilai Terendah
6.26 8.05
8.73 9.17
Nilai Rata-rata 10.91
10.27 10.11
11.21
Nilai Dibawah rata-rata 5
4 5
6
Nilai Diatas rata-rata
6 4
4 1
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan data tabel 4.2 diatas menunjukkan posisi solvabilitas Bank Pan Indonesia Tbk. tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 18.89 dan pada
tahun 2004 posisi solvabilitas Bank Danamon tertinggi dari bank lainnya sebesar 12.67, tahun 2005 juga Bank Danamon memiliki rasio solvabilitias tertinggi
yaitu sebesar 11.5 dan tahun 2007 sebesar 12.12. Artinya bahwa kemampuan Bank Danamon dalam mencari sumber dana internal modal sendiri dengan total
aktiva yang dimiliki perusahaan mencerminkan proporsi nilai yang tertinggi dari bank lainnya.
Nilai terendah pada tahun 2004 terjadi pada Bank Nusantara Parahyangan Tbk. sebesar 6.26, nilai terendah pada tahun 2005 dan 2006 terjadi pada Bank
Universitas Sumatera Utara
Negara Indonesia Tbk. sebesar 8.05 dan 8.73, nilai terendah pada tahun 2007 terjadi pada Bank Mandiri Persero Tbk. Nilai terendah pada posisi solvabilitas
mencerminkan kemampuan bank-bank tersebut dalam mencari sumber dana internal modal sendiri dengan total aktiva memiliki proporsi yang terendah.
Nilai rata-rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2004 yaitu sebesar 10.91, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas dibawah rata-rata sebanyak 5 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 6 perusahaan. ilai rata-
rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2005 yaitu sebesar 10.27, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas
dibawah rata-rata sebanyak 4 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan.
Nilai rata-rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2006 yaitu sebesar 10.11, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas dibawah rata-rata sebanyak 5 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan. ilai rata-
rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2007 yaitu sebesar 11.21, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas
dibawah rata-rata sebanyak 6 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 1 perusahaan.
b. Posisi Likuiditas