Negara Indonesia Tbk. sebesar 8.05 dan 8.73, nilai terendah pada tahun 2007 terjadi pada Bank Mandiri Persero Tbk. Nilai terendah pada posisi solvabilitas
mencerminkan kemampuan bank-bank tersebut dalam mencari sumber dana internal modal sendiri dengan total aktiva memiliki proporsi yang terendah.
Nilai rata-rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2004 yaitu sebesar 10.91, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas dibawah rata-rata sebanyak 5 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 6 perusahaan. ilai rata-
rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2005 yaitu sebesar 10.27, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas
dibawah rata-rata sebanyak 4 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan.
Nilai rata-rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2006 yaitu sebesar 10.11, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas dibawah rata-rata sebanyak 5 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan. ilai rata-
rata dari posisi solvabilitas pada sektor industri perbankan tahun 2007 yaitu sebesar 11.21, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas
dibawah rata-rata sebanyak 6 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 1 perusahaan.
b. Posisi Likuiditas
Berdasarkan perhitungan, posisi perusahaan pada sektor industri perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Posisi Likuiditas Perusahaan
No Nama Emiten
Quick Ratio 2004
2005 2006
2007 1.
Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
13.2
− 11.8
− 2.
Bank Central Asia Tbk. 10.2
14.66 15.77
15.08 3.
Bank Danamon 10.1
12.08 8.71
8.76 4.
Bank Negara Indonesia Tbk. 13.15
12.66 46.43
55.36 5.
Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 11.9
− −
− 6.
Bank Rakyat Indonesia Tbk. 13.66
12.49 13.98
22.13 7.
Bank Mandiri Persero Tbk. 10.85
11.41 12.19
14.03 8.
Bank Niaga Tbk. 8.94
9.24 9.6
8.22 9.
Bank Internasional Indonesia Tbk. 9.17
12.19 11.64
11.63 10. Bank Swadesi
11.12 14.03
− −
11. Bank Mayapada Internasional −
− 8.02
− 12. Bank Pan Indonesia Tbk.
8.34 −
− −
Nilai Tertinggi
13.66 14.66
46.43 55.36
Nilai Terendah
8.34 9.24
8.02 8.22
Nilai Rata-rata 10.97
12.35 15.35
19.32
Nilai Dibawah rata-rata 6
4 7
5
Nilai Diatas rata-rata
5 4
2 2
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun 2004 dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Rakyat Indonesia
Tbk. yaitu sebesar 13.66. Posisi likuiditas tahun 2005 dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Central Asia Tbk. yaitu sebesar 14.66. Posisi likuiditas tahun
2006 dan tahun 2007 dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Negara Indonesia Tbk. yaitu sebesar 46.43 dan 55.36. Artinya bahwa kemampuan Bank Rakyat
Indonesia Tbk., Bank Central Asia Tbk. dan Bank Negara Indonesia Tbk. dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro,
tabungan, dan deposito pada saat ditagih dengan harta yang paling likuid yang dimiliki mencerminkan proporsi nilai yang tertinggi.
Posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun 2004 dengan nilai terendah terjadi pada Bank Pan Indonesia Tbk. yaitu sebesar 8.34. Posisi
likuiditas tahun 2005 dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Niaga Tbk. yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebesar 9.24. Posisi likuiditas tahun 2006 dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Mayapada Internasional yaitu sebesar 8.02. Posisi likuiditas tahun 2007
dengan nilai tertinggi terjadi pada Bank Niaga Tbk. yaitu sebesar 8.22. Artinya bahwa kemampuan Bank Pan Indonesia Tbk., Bank Niaga Tbk. dan Bank
Mayapada Internasional dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito pada saat ditagih dengan harta
yang paling likuid yang dimiliki mencerminkan nilai yang terendah. Nilai rata-rata dari posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun
2004 yaitu sebesar 10.97, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi likuiditas dibawah rata-rata sebanyak 4 perusahaan dan jumlah perusahaan yang
mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan. Nilai rata- rata dari posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun 2005 yaitu sebesar
12.35, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi likuiditas dibawah rata-rata sebanyak 4 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 4 perusahaan. Nilai rata-rata dari posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun
2006 yaitu sebesar 15.35, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi likuiditas dibawah rata-rata sebanyak 7 perusahaan dan jumlah perusahaan yang
mempunyai posisi solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 2 perusahaan. Nilai rata- rata dari posisi likuiditas pada sektor industri perbankan tahun 2007 yaitu sebesar
19.32, dengan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi likuiditas dibawah rata-rata sebanyak 5 perusahaan dan jumlah perusahaan yang mempunyai posisi
solvabilitas diatas rata-rata sebanyak 2 perusahaan.
c. Return on Asset ROA