Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengaruh faktor-faktor kebijakan dividen yang meliputi posisi solvabilitas, posisi likuiditas, tingkat pengembalian, dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap kebijakan cash divident perusahaan pada sektor industri perbankan pada tahun 2007. 2. Apakah pengaruh faktor-faktor kebijakan dividen yang meliputi posisi solvabilitas, posisi likuiditas, tingkat pengembalian, dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap kebijakan cash divident perusahaan pada sektor industri perbankan pada tahun 2007.

C. Kerangka Konseptual

Banyak para ahli yang mengemukakan nilai perusahaan, dan kaitannya dengan fungsi manajemen keuangan. Menurut Sutrisno 2003;5 dalam bukunya mengemukakan bahwa fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen. Masing-masing harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan. Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan adanya tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan, maka mereka harus menentukan kebijakan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, kita berasumsi bahwa tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham, atau dapat diartikan memaksimalkan harga saham biasa perusahaan Eugene F. Brigham, 2001;16. Keputusan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Salah satu fungsi yang terpenting dari manajer keuangan adalah menetapkan alokasi dari keuntungan neto sesudah pajak atau pendapatan untuk pembayaran dividen di satu pihak dan untuk laba ditahan dilain pihak, dimana keputusan tersebut mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap nilai dari perusahaan. Keputusan investasi dan keputusan pengendalian bila diabaikan dari pembahasan, dengan asumsi pihak manajemen telah memutuskan berapa bagian pendapatan perusahaan yang akan diinvestasikan kembali, dan bagaimana bauran pendanaan untuk investasi itu, maka keputusan untuk membayarkan sebagian besar pendapatan perusahaan sebagai dividen selalu dibarengi dengan keputusan untuk menahan sebagian kecil laba sebagai cadangan dana investasi dengan konsekuensi, perusahaan harus mencari pendanaan eksternal yang banyak, mengingat pendanaan internal, yakni laba ditahan, hanya sedikit. Demikian pula sebaliknya, keputusan untuk membayarkan sebagian kecil pendapatan perusahaan sebagai dividen selalu dibarengi dengan besarnya angka laba ditahan, dan ringannya beban perusahaan untuk mencari dana eksternal karena pendanaan internal sudah cukup banyak. Dalam menentukan kebijakan dividen tersebut, maka perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor kebijakan dividen yang digunakan dalam penelitian ini adalah posisi solvabilitas, posisi likuiditas, tingkat pengembalian, dan ukuran perusahaan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen tersebut, maka perusahaan dapat membuat kebijakan dividen yang optimal sehingga akan berujung pada meningkatnya nilai perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran para pemegang saham yang tercermin pada harga pasar saham perusahaan. R. Agus Sartono 2001;9 dalam bukunya mengemukakan bahwa: “Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Semakin tinggi harga pasar saham berarti kemakmuran pemegang saham semakin meningkat. Harga pasar saham juga menunjukkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila harga pasar saham meningkat berarti pula nilai perusahaan meningkat.” Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga keputusan keuangan ditujukan untuk memaksimumkan nilai perusahaan yang tercermin pada peningkatan harga pasar sahamnya. Di dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian secara statistic, yaitu menggunakan analisis regresi berganda untuk mengukur apakah terdapat pengaruh antara faktor-faktor kebijakan dividen terhadap harga pasar saham perusahaan. Y Identifikasi variabel penelitian dimaksud adalah: variabel independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu posisi solvabilitas X 1 , posisi likuiditas X 2 , tingkat pengembalian X 3 , dan ukuran perusahaan X 4 . Sedangkan variabel dependen adalah cash divident Y. Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Hessel Nogi S. Tangkilisan 2003 ; 230, diolah Keterangan : X 1 = Primary Ratio X 2 = Quick Ratio X 3 = Return on Asset X 4 = Total Aktiva Y = Dividen kas

D. Hipotesis