3. PP 302003 Pasal 3 ayat 1, Tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara Perum Perhutani.
4. SK Dirjen Kehutanan No. 143KptsDJI1974 Tentang Peraturan Inventarisasi Hutan Jati dan Peraturan Penyusunan RPKH
5. Panduan Praktis Inventarisasi Hutan dan Penyusunan RPKH SPH I Bogor, Unit III Jawa Barat dan Banten, Perum Perhutani
6. Buku RPKH-PDE Kelas Perusahaan Accacia Mangium Untuk selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.3.2. Observasi
Guna mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan sistem system requirements penulis melakukan pengumpulan data dengan
cara observasi di tempat penelitian, Penulis melakukan observasi pada: Hari
: Jum’at 19 Juni 2009 Tempat
: Seksi Perencanaan Hutan I, Bogor Jl. Siliwangi No. 19, Bogor 16142
Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Sistem yang berjalan tidak mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan data spasisal dengan data atribut secara
langsung.
76
2. Alur kerja yang dilakukan masih mempunyai banyak
kelemahan. 3. Kegiatan Pengolahan data hanya dilakukan oleh satu orang
admin. 4.
Perlu dilakukan penerapan tekinologi informasi guna mengatasi permasalahan proses alur kerja.
Selain system requirements, pada langkah ini penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk pembangunan
aplikasi. Data yang dimaksud adalah sample data peta pembagian lahankawasan hutan parung panjang studi kasus dalam penelitian ini
mengambil kelas perusahaan Accacia Mangium, contoh form pendataan inventarisasi hutan dan draft report inventarisasi. Yang
semua bagian data tersebut merupakan standarisasi dari perum perhutani dan departmen kehutanan.
3.3.3. Wawancara
Selain melakukan pengumpulan data dengan metode observasi dan studi pustaka, penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara
kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan ini. Pihak-pihak yang dimaksud adalah 1
satu orang dari BKPH parung panjang, 2 dua orang dari SPH I 77
Bogor kepala SPH I Bogor dan administrator SISPDH-PDE. Hasil wawancara akan disajikan pada bagian Lampiran A-1 wawancara
dengan forester BKPH Parung Panjang, Lampiran A-2 wawancara dengan Kepala SPH I Bogor dan Lampiran A-3 wawancara dengan
Administrator SISDH-PDE. Hari
: Jum’at 19 Juni 2009 Narasumber
: 1. Kepala SPH I Bogor, 2. Administrator Aplikasi SISH- PDE
Tempat : Seksi Perencanaan Hutan I, Bogor
Jl. Siliwangi No. 19, Bogor 16142 Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara tersebut
adalah sebagi berikut: 1. Diperlukan proses bisnis alternatif yang dapat mempercepat
proses pengolahan data di SPH I Bogor. 2. Perlu adanya aplikasi alternatif yang dapat mengintegrasikan
data spasial dan data atribut secara bersamaan. 3. Proses pembuatan laporan terkendala maslah banyak nya data
yang tidak sinkron.
78