Flow Chart Penelitian Sebelumnya yang Berhubungan

Simbol Keying Operation Simbol untuk operasi dengan menggunakan mesin yang mempunyai keyboard Simbol Manual Input. Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard Ladjamudin, 2005: 113

2.10 Perangkat Lunak Pengembangan Sistem

2.10.1 Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah sebuah bahasa dan lingkungan pemrograman yang dikembangkan oleh Microsoft yang di buat berdasarkan pada bahasa BASIC, Visual Basic adalah salah satu dari produk yang menyediakan lingkungan pemrograman grafis untuk mengembangkan antarmuka pengguna. Pemrogram dapat menambahkan sejumlah besar kode hanya dengan menarik dan melepas kontrol, seperti tombol dan kotak dialog, dan kemudian menentukan tampilan dan perilaku mereka. Ledakan pemakaian Visual Basic ditandai dengan kemampuan Visual Basic untuk dapat berinteraksi dengan aplikasi lain di dalam sistem operasi Windows dengan komponen ActiveX Control. Dengan komponen ini memungkinkan penguna untuk memanggil dan menggunakan semua model data yang ada di dalam sistem operasi windows. Hal ini juga ditunjang dengan teknik pemrograman di dalam Visual Basic yang mengadopsi dua macam jenis 47 pemrograman yaitu Pemrograman Visual dan Object Oriented Programming OOP. kurniadi, 2001: 1-5

2.10.1.1 Antar Muka Visual Basic 6.0

Interface antar muka Visual Basic 6.0, berisi menu, toolbar, toolbox, form, project explorer dan property seperti terlihat pada gambar berikut: Gambar 2.15. Antar muka VB 6.0 kurniadi, 2001:11 Pembuatan program aplikasi menggunakan Visual Basic dilakukan dengan membuat tampilan aplikasi pada form, kemudian diberi script program di dalam komponen- komponen yang diperlukan. Form disusun oleh komponen- komponen yang berada di [Toolbox], dan setiap komponen yang dipakai diatur propertinya lewat jendela [Property]. 48 Menu pada dasarnya adalah operasional standar di dalam sistem operasi windows, seperti membuat form baru, membuat project baru, membuka project dan menyimpan project. Toolbox berisi komponen-komponen yang bisa digunakan oleh suatu project aktif. Komponen standar dalam toolbox dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 2.16. Tampilan toolbox kurniadi, 2001:17 Property pada tampilan antar muka Visual Basic terletak di sebelah kanan, seperti gambar berikut: Gambar 2.17. Interface Property kurniadi , 2001:18 49

2.10.2 Map Objects v2.2

MapObjects 7 adalah sebuah ActiveX control atau komponen tambahan yang memiliki kemampuan untuk mengautomatisasi objek yang dapat di pakai di dalam banyak lingkungan pemrograman berbasiskan Windows seperti Visual Basic, Visual Basic for Applications VBA, Visual C++, Visual Studio.NET VB.NET and C, Delphi, Borland C++ Builder, Visual FoxPro, and PowerBuilder. Gambar 2.18. contoh program menggunakan MapObjects http:www.geoprise.netMapObjects.html Beberapa kemampuan 8 dari MapObjects adalah sebagai berikut: • On-the-fly projection Pengguna dapat menggabungkan data dari semua proyeksi ke proyeksi yang umum untuk dilihat dan dianalisis. Dan juga setiap lapisan peta dapat diekspor ke proyeksi baru. MapObjects sekarang terintegrasi dengan ESRIs ArcInfo projection engine. 7 http:www.geoprise.netMapObjects.html [ 11 November 2009, Pukul 14.34 wib ] 8 http:www.idasnet.comidas_siteidasnet_engproductsgis_softwareesrimapobjects.htm [ 12 November 2009, Pukul 15.10 wib ] 50 • Unparalleled data support MapObjects menawarkan dukungan secara langsung terhadap sumber data yang luas, seperti: o Format standard GIS ArcInfo coverages, ESRI shapefiles, and ESRI GRID o Format Computer-aided design CAD seperti: DGN, DXF, and DWG, CAD world files, dan AutoCAD 2000 DWG files o Akses ke database eksternal melalui ActiveX Data Objects ADO, Data Access Objects DAO, dan Open Database Connectivity ODBC o Image katalog, dan berbagai format gambar seperti : GeoTIFF, TIFF, JPEG, GIF, ERDAS, and MrSID o ESRIs ArcView StreetMap untuk geocoding o ArcSDE ESRIs Spatial Database Engine databases o Format yang umum digunakan oleh militer seperti: Vector Product Format VPF dan ASRPUSRP. • Advanced data handling MapObjects menyediakan penyaring spasial dan atribut yang kuat untuk mengoptimalkan kinerja. Sebagai pilihan, pengembang dapat mengakses program aplikasi ArcSDE antarmuka API langsung dari aplikasi MapObjects. Gambar 51 MapObjects juga mendukung transparansi, layar, dan output, serta rotasi dari kedua vektor dan data raster lapisan. • State-of-the-art geocoding capabilities MapObjects memungkinkan untuk dilakukannya penyamaan alamat secara cepat dan akurat, termasuk alamat internasional dan proses penolakannya. Dengan dukungan terhadap StreetMap, anda dapat membaca, menampilkan dan geocode sebuah alamat jalan dari database StreetMap yang terkompresi dengan baik. • Support for Web-based mapping MapObjects memiliki built-in compatibility dengan middleware ESRIs ArcIMS Web connectivity. Dengan begitu anda dapat menggunakan MapObjects untuk menaruh peta dinamis dan customizable di Internet menggunakan teknologi ArcIMS. • Enhanced GPS management MapObjects mendukung pelacakan dinamis untuk titik, garis, poligon, persegi panjang, dan elipsis, sehingga mudah untuk mengelola kegiatan GPS. • Geometric functions MapObjects mencakup geometri spasial yang kuat library untuk unions, intersections, and buffers. 52 • Run-time deployment utility Setelah Anda berhasil membangun aplikasi Anda, penyebaran menjadi faktor kritis. MapObjects Run-time deployment utility membantu Anda untuk mendistribusikan aplikasi Anda dengan mudah dan efisien. • Versioning capabilities MapObjects mendukung versioning untuk ArcSDE layer; kita dapat koneksi ke versi ArcSDE dan memungkinkan Anda untuk melihatnya. Selain itu, Anda dapat mengidentifikasi dan memilih versi yang didasarkan pada nama versi. • Helpful controls MapObjects menawarkan bar legenda dan kontrol skala, termasuk kode sumber, yang dirancang untuk memudahkan Anda untuk mengembangkan aplikasi Anda. Ini didasarkan pada kontrol yang sama yang digunakan dalam perangkat lunak ArcExplorer, ESRIs GIS data browser. • Rich set of powerful mapping and GIS component tools Peralatan ini memungkinkan Anda untuk menampilkan, query, dan menganalisa data peta dinamis. • Feature rendering using thematic methods Anda dapat dengan mudah menambah nilai peta, klasifikasi kelas, symbol gradasi, kerapatan dot peta, dan grafik pie dan bar untuk aplikasi Anda. 53 • Feature attribute selection and query Queries dapat dilakukan dengan standard SQL expressions.

2.10.3 Ms. Sql Server 2000

Microsoft SQL Server 9 adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional RDBMS salah satu produk Microsoft. Bahasa query utamanya Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSIISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase . Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar. Popularitas SQL Server akhir-akhir ini mulai menanjak dan setara dengan pesaing terdekatnya yaitu Oracle 9i dan Oracle 10g. Microsoft SQL Server dan SybaseASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan menggunakan protocol TDS Tabular Data Stream. Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC Open Database Connectivity, dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. SQL Server 2000 memiliki beberapa versi antara lain Choirul Amri, 2003:1 : • SQL Server Personal Edition 9 http:id.wikipedia.orgwikiMicrosoft_SQL_Server [ 14 November 2009, Pukul 15.15 wib ] 54 • SQL Server Developer Edition • SQL Server Enterprise Edition • SQL Server Standard Edition • SQL Server Desktop Engine • SQL Server for Windows CE Edition Masing masing versi memiliki perbedaan dalam hal ukuran database maksimum, RAM, jumlah koneksi, serta berbagai feature lainnya.

2.8.3.1 Instalasi Sql Server

Pada saat memulai, Anda harus menentukan lokasi instalasi apakah di local computer, atau di komputer lain dalam jaringan. Gambar 2.19 . Computer names selection Choirul Amri, 2003:2 55 Selanjutnya pilih Create New Instance agar SQL Server membuat instalasi baru. Gambar 2.20. Installation Selection Choirul Amri, 2003:3 Langkah berikutnya adalah menentukan komponen yang akan diinstal. Pilih server and Client Tools yang meliputi database engine sebagai inti SQL Server dan client tools yang berfungsi sebagai interface untuk mengatur dan setup SQL Server. Gambar 2.21. Instance Names Choirul Amri, 2003:3 56 Apabila Anda belum memiliki instalasi SQL Server di komputer tersebut, pilih “Default”. Jika sudah ada SQL Server di komputer, Anda dapat membuat instance baru sehingga terdapat 2 SQL Server di komputer Anda. Tipe instalasi Typical sudah cukup mewakili untuk berbagai feature yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi. Gambar 2.22. Setup type Choirul Amri, 2003:4 Pada bagian service setting, pilih local system account. Artinya SQL Server menggunakan account system di OS untuk menjalankan servicenya. Anda dapat juga menggunakan account yang terdapat di domainActive Directory maupun account user tertentu untuk menjalankan service tersebut. 57 Gambar 2.23. Service Accounts Choirul Amri, 2000:4 Untuk mode Autentikasi, sebaiknya dipilih Windows Authentication yang lebih menjamin keamanan karena terintegrasi dengan Windows. Biasanya SQL Server di internetWeb Hosting menggunakan Mixed Mode, sehingga setiap userpelanggan dapat membuat login di SQL Server tanpa harus memiliki login di sistem Windows. Selanjutnya proses instalasi akan mengcopy file ke komputer. Setelah proses selesai maka Anda sudah siap bekerja dengan SQL Server.

2.8.3.2 Interface Antar Muka Sql Server 2000

Ada 3 interface utama saat Anda bekerja dengan SQL Server:

1. Enterprise Manager

Merupakan interface utama dan paling sering 58 digunakan oleh administrator database. Bagian ini mengandung sebagaian besar fungsi-fungsi pokok dalam mengatur database. Gambar 2.24. Enterprise Manager Choirul Amri, 2003:6 Di dalam folder database ditampilkan berbagai database yang ada. Database master, model, msdb, dan tempdb merupakan default system database yang diperlukan agar SQL Server dapat berfungsi baik. Sedangkan NorthWind dan pubs adalah database sampel yang dapat digunakan untuk berlatih perintah SQL maupun administration job. Di dalam folder Security terdapat tool Login yang berisi daftar user di dalam database. Di bagian ini semua manajemen menyangkut user account dilakukan. 59

2. Query Analyser

Tool ini merupakan interface utama dalam melakukan pemrograman di SQL Server. Bahasa yang digunakan adalah Transact SQL T-SQL. Anda dapat membuat perintah untuk mengambil data, sortir, manipulasi data serta melakukan perhitungan tertentu terhadap sekumpulan data dalam database. Script yang telah dibuat dapat disimpan sebagai View ataupun Stored Procedure, sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan aplikasi. Gambar 2.25. Query Analyzer Choirul Amri, 2003:7 Di dalam Query Analyser juga tersedia tool lainnya, misalnya yang digunakan untuk menganalis performa sebuah query dan mencari alternatif agar 60 query tersebut dapat lebih dioptimalkan. Apabila toolbar Estimated Execution Plan diaktifkan maka ditampilkan estimasi waktu dan urutan eksekusi sebuah perintah. Gambar 2.26. Contoh penggunaan Query Analyzer Choirul Amri, 2003 : 9 Query Analyser juga dapat digunakan untuk membuat script sebuah database maupun obyek- obyek di dalamnya. Script ini selanjutnya dapat dijalankan di server lain untuk membuat database yang serupa, atau digunakan dalam sebuah aplikasi untuk mendukung pemrograman.

3. Service Manager

Digunakan untuk mengatur service yang ada di SQL Server, apakah akan dijalankan atau dimatikan. 61 Sebuah service juga dapat disetup agar berjalan otomatis sebagai Windows service, atau dijalankan secara manual. Gambar 2.27. Service Manager Choirul Amri, 2003:14. Ada 3 service standar dalam setiap instalasi default SQL Server: • Distributed Transaction Coordinator • SQL Server • SQL Server Agent

2.10.4 ArcView 3.3

Software ArcView merupakan salah satu perangkat lunak sistem informasi geografis dan pemetaan yang telah dikembangkan oleh para ahli yang tergabung dalam ESRI Environmental Sistem Research Institute. Nuarsa, 2005:5 62 Dengan ArcView 10 , pengguna dapat memiliki kemampuan- kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-eksplorasi, menjawab query baik basis data spasial maupun non-spasial, menganalisis data secara geografis, dan sebagainya Dari struktur data yang telah dibahas di atas, Arcview lebih memfokuskan pada struktur data vektor. Selain itu untuk menggambarkan dan juga menganalisa peta dan informasi spasial diperlukan tambahan aplikasi yaitu menggunakan Spatial Analyst 2.0a.. Kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView sebagai berikut : 1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. 3. Menampilkan informasi basis data spasial maupun atribut. 4. Menjawab query spasial maupun atribut 5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG 6. Membuat peta tematik ArcView terdiri dari beberapa komponen : 1. Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan komponen- 10 http:www.esri.comsoftwarearcgisarcviewindex.html [ 14 November 2009, Pukul 15.17 wib] 63 komponen program: view, theme, table, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang utuh. 2. Theme Merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu. 3. View Merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa “layer” atau “theme” informasi spasial titik, gatis, polygon dan citra raster. 4. Table Merupakan representasi data ArcView berisi fata atribut dari layer tertentu. 5. Chart Merupakan representasi grafis dari table data. 6. Layout Digunakan untuk menggabungkan semua dokumen view, table, dan chart 7. Script Merupakan bahasa semi pemrograman sederhana yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView. 64 65

2.11 Penelitian Sebelumnya yang Berhubungan

Berdasarkan hasil pengamatan, penulis menemukan beberapa penelitian yang mengambil objek yang sama dengan yang penulis lakukan, yaitu sistem informasi kehutanan. Penelitian tersebut diantaranya adalah: Sistem Informasi Perkayuan Di Bidang Usaha Hutan Produksi. Penelitian ini dilakukan oleh salah satu dosen jurusan Teknologi Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Viva Arifin. Keterlambatan sumber data atau informasi tentang kehutanan yang tersebar secara wilayah geografis, pengumpulan data atau informasi memakan waktu dan biaya yang relatif tinggi, kondisi hutan yang jauh dari fasilitas pengumpulan data. membawa kegagalan pada sektor-sektor pembangunan kehutanan. tulisan ini mencoba mengembangkan konsep sistem informasi kehutanan untuk memberikan akses kepada pengusaha, orang industri, dan masyarakat dalam memperoleh informasi tentang kesempatan bisnis di hutan produksi. Batasan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana merancang konsep penyediaan data atau informasi kepada pihak terkait dalam hal ini adalah; pengusaha, negara dan masyarakat terkait dengan hutan produksi. dengan menggunakan database yang dikembangkan oleh diagram aliran data, diagram entitas hubungan dan elemen kamus data Inforsains, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, Vol.I, No.1,2007.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bahan dan Perangkat Penelitian

3.1.1 Bahan Penelitian

Dalam penelitian perancangan aplikasi sistem inventarisasi hutan ini, ada beberapa bahan yang diperlukan diantaranya adalah: 1. Data hasil inventarisasi hutan kelas perusahaan accacia mangium akasia periode tahun 2000-2005, Kawasan Hutan Parung Panjang. Data ini tersedia di SPH I Bogor. 2. Data Spasial Kawasan Hutan Parung Panjang yang didapatkan di Unit III Perum Perhutani Bandung. 3. Draft bentuk laporan hasil inventarisasi.

3.1.1.1 Ringkasan Keadaan Umum KPH Bogor a.

Letak Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Bogor secara administratif pemerintahan berada pada 3 tiga Daerah Tingkat II, yaitu: 1. Kabupaten bogor 2. Kabupaten Bekasi 3. Kabupaten Tangerang 66 KPH Bogor secara geografis terletak pada koordinat : 106° 20’ 28’’ BT sampai dengan 107° 17’ 09’’ BT dan 05° 55’ 24’’ sampai dengan 06° 48’ 00’’ LS. Sedangkan untuk kelas perusahaan Accacia Mangium terletak pada koordinat: 106° 26’ 03’’ BT sampai dengan 106° 35’ 16’’ BT dan 06° 20’ 59’’ sampai dengan 06° 27’’ 01’’ LS. Wilayah kerja KPH Bogor di bagi menjadi 1 satu Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan SKPH yang terdiri dari 5 lima wilayah Bagian Kesatuan Pemagkuan Hutan BKPH, yaitu: 1. BKPH Bogor – Jonggol 2. BKPH Jasinga – Leuwi Liang 3. BKPH Parung Panjang 4. BKPH Tangerang 5. BKPH Ujung Krawang Menurut Pengelolaan Kawasan Hutan Kelas Perusahaan Accia Mangium berada di wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Parung Panjang yang terdiri dari 3 wilayah Resort Pemangkuan Hutan RPH, yaitu; 1. RPH Tenjo 2. RPH Maribaya 3. RPH Jagabaya 67