ArcView 3.3 Perangkat Lunak Pengembangan Sistem

Dengan ArcView 10 , pengguna dapat memiliki kemampuan- kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-eksplorasi, menjawab query baik basis data spasial maupun non-spasial, menganalisis data secara geografis, dan sebagainya Dari struktur data yang telah dibahas di atas, Arcview lebih memfokuskan pada struktur data vektor. Selain itu untuk menggambarkan dan juga menganalisa peta dan informasi spasial diperlukan tambahan aplikasi yaitu menggunakan Spatial Analyst 2.0a.. Kemampuan-kemampuan perangkat SIG ArcView sebagai berikut : 1. Pertukaran data: membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2. Melakukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. 3. Menampilkan informasi basis data spasial maupun atribut. 4. Menjawab query spasial maupun atribut 5. Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG 6. Membuat peta tematik ArcView terdiri dari beberapa komponen : 1. Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView yang dapat digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan mengorganisasikan komponen- 10 http:www.esri.comsoftwarearcgisarcviewindex.html [ 14 November 2009, Pukul 15.17 wib] 63 komponen program: view, theme, table, chart, layout, dan script dalam satu kesatuan yang utuh. 2. Theme Merupakan kumpulan dari beberapa layer ArcView yang membentuk suatu tematik tertentu. 3. View Merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa “layer” atau “theme” informasi spasial titik, gatis, polygon dan citra raster. 4. Table Merupakan representasi data ArcView berisi fata atribut dari layer tertentu. 5. Chart Merupakan representasi grafis dari table data. 6. Layout Digunakan untuk menggabungkan semua dokumen view, table, dan chart 7. Script Merupakan bahasa semi pemrograman sederhana yang digunakan untuk mengotomasikan kerja ArcView. 64 65

2.11 Penelitian Sebelumnya yang Berhubungan

Berdasarkan hasil pengamatan, penulis menemukan beberapa penelitian yang mengambil objek yang sama dengan yang penulis lakukan, yaitu sistem informasi kehutanan. Penelitian tersebut diantaranya adalah: Sistem Informasi Perkayuan Di Bidang Usaha Hutan Produksi. Penelitian ini dilakukan oleh salah satu dosen jurusan Teknologi Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Viva Arifin. Keterlambatan sumber data atau informasi tentang kehutanan yang tersebar secara wilayah geografis, pengumpulan data atau informasi memakan waktu dan biaya yang relatif tinggi, kondisi hutan yang jauh dari fasilitas pengumpulan data. membawa kegagalan pada sektor-sektor pembangunan kehutanan. tulisan ini mencoba mengembangkan konsep sistem informasi kehutanan untuk memberikan akses kepada pengusaha, orang industri, dan masyarakat dalam memperoleh informasi tentang kesempatan bisnis di hutan produksi. Batasan masalah pada penelitian ini adalah: bagaimana merancang konsep penyediaan data atau informasi kepada pihak terkait dalam hal ini adalah; pengusaha, negara dan masyarakat terkait dengan hutan produksi. dengan menggunakan database yang dikembangkan oleh diagram aliran data, diagram entitas hubungan dan elemen kamus data Inforsains, Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, Vol.I, No.1,2007.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bahan dan Perangkat Penelitian

3.1.1 Bahan Penelitian

Dalam penelitian perancangan aplikasi sistem inventarisasi hutan ini, ada beberapa bahan yang diperlukan diantaranya adalah: 1. Data hasil inventarisasi hutan kelas perusahaan accacia mangium akasia periode tahun 2000-2005, Kawasan Hutan Parung Panjang. Data ini tersedia di SPH I Bogor. 2. Data Spasial Kawasan Hutan Parung Panjang yang didapatkan di Unit III Perum Perhutani Bandung. 3. Draft bentuk laporan hasil inventarisasi.

3.1.1.1 Ringkasan Keadaan Umum KPH Bogor a.

Letak Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Bogor secara administratif pemerintahan berada pada 3 tiga Daerah Tingkat II, yaitu: 1. Kabupaten bogor 2. Kabupaten Bekasi 3. Kabupaten Tangerang 66