BAB IV APLIKASI METODE GRANADA
DALAM MENERJEMAHKAN AL QURAN
A. Proses Belajar Mengajar
1. Pra Menerjemah
Sebelum memasuki praktek menerjemah menggunakan metode Granada, ada beberapa hal yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh seorang pelajar, yaitu:
a. Pelajar harus menguasai perubahan kata dalam dua bahasa, bahasa asal
dan bahasa terjemah. b.
Pelajar harus menguasai pola kalimat pada dua bahasa tersebut. c.
Pelajar harus menguasai kosa kata pada dua bahasa tersebut. d.
Pelajar harus memahami kata-kata idiom pada dua bahasa terebut, dan e.
Pelajar harus memiliki emosional yang hidup ketika membaca sebuah teks asli dan bisa mengungkapkan kembali dalam bahasa terjemah
dengan baik.
2. Proses Menerjemah
Untuk dapat menerjemah dengan baik dengan menggunakan Metode Granada, peserta didik harus melalui empat langkah proses menerjemah metode
Granada. Langkah pertama yang harus ditempuh oleh peserta didik adalah
“menguasai komponen kalimat dalam bahasa Arab”.
31
31
Solihin Bunyamin Ahmad Lc, Panduan.. h.9
28
Jika kita perhatikan, komponen dalam bahasa Arab hanya ada 3, kata benda, kata kerja dan huruf.
1. Kata benda
B 1ﺱ
Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut: -
Diawali
:
seperti kata
E.NH
- Bertanwin O
— P
Q
— R
Q
—
seperti kata
R
Q
P
Q
O
- Diawali oleh
Sﻡ
Q
STﻡ
Q
Sﻡ
dengan catatan setelah huruf
I
terdapat tiga huruf atau lebih seperti kata
R TD5ﻡ
Q
RU 9Tﻡ
Q
RTﻡVﻡ
- Menunjukkan sebuah nama; nama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
tempat, dsb. Seperti kata
R .ﻥ
Q
R .ﻡ
Q
RW T
Q
R ﻡ
lebah, Muhammad, anggur dan makkah.
- Kemasukan huruf yang mengkasrahkan huruf jar, seperti kata
1
kata
1X
adalah kata benda yang kemasukan huruf jar, yaitu
E
. -
Idlafat kata majemuk seperti kata
Y :=ﺱ
terdiri dari dua kata tetapi artinya satu benda yaitu seorang utusan Allah.
- Menunjukkan arti dengan sendirinya dan tak terikat oleh waktu.
2.
Kata Kerja
B A
Kata kerja terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Kata Kerja Bentuk Lampau KKBL
Kata Kerja bentuk Lampau memiliki 11 pola. Lihat tabel 4.1. Ciri-cirinya diakhiri oleh salah satu huruf dibawah ini:
Q
6
Q
,
Q
ﺕ
Q
7
Q
,
Q
ﺕ
Q
1ﺕ
Q
T,
Q
ﺕ
Q
,
Q
ﻥ .
Tabel 4.1
32
Pola dan Contoh KKBL
1
A :
A A
A9 ﺱ :
A9ﻥ :
A 9ﺕ
A9ﺕ A
A
2 Akar
kata
[ -\
3ﺱ 7
[ ,
, [
, [
-\ -\
Akar kata
3
ﻡ] I
]=ﺱ ﺱ
D9ﻥ J
ﺏ ﺕ X
7_`ﺕ a
ﻥ
b. Kata Kerja Bentuk Sedang Akan atau Kebiasaan KKBSAK
Kata Kerja Bentuk Sedang Akan atau Kebiasaan KKBSAK dapat dilihat dari ciri awalannya, yaitu:
1. Diawali oleh salah satu huruf
aku,
Sی
dia,
Sﺕ
engkau,
Sﻥ
[kami] dan huruf akhir berharakat dlammah.
2. Kemasukan huruf memfathahkan
7
Q Q
7_b
Q
cB
dan huruf mematikan
S1
Q
7b
Q
T:
Q Q
ﻡ
Q .
Tabel 4.2 Pola dan Contoh KKSAK
1
TA9ی N A9ی TA9ی TA9 5ی TA9 ی
TA 9ی 9 ی
T 9ی ی
A9 dA9ی
A9ی
2
[ -\
[ 3ﺱ
[ 7
[ ,
[ ,
[ [
[ ,
[ -\
[ -\
3
IT ﻡ ی N]=5ی
T9ی T9 5ی
TD9 ی T ی
ﺏ ی TX Dی
7_` ی ad ی
9ی
32
Solihin Bunyamin Ahmad Lc, Metode Granada.., h. 61
c. Kata Kerja Bentuk Perintah KKBP
KKBP memiliki pola dan rasa bahasa yang khas. Untuk lebih bisa menghayati apa yang kita baca dari ayat-ayat suci al Quran, maka KKBP ini harus
dikuasai lebih baik dengan cara sering membaca secara berulang-ulang pola KKBP beserta artinya.
Metode Granada menyusun KKBP menjadi dua cara penulisan, yaitu: 1.
KKBP horisontal, dimaksudkan untuk mengetahui pola-pola KKBP secara garis besar. Lihat tabel 4.3.
2. KKBP vertikal, dimaksudkan untuk mengetahui siapa subjek dari
KKBP tersebut. Lihat tabel 4.4. Tabel 4.3
Proses KKBSAK menjadi KKBP horisontal
TA9ی TA9ی
TA9 5ی TA9 ی
TA 9ی T 9 ی
T 9ی A9 ی
\A9ی A9ی
TA TA
TA9 ﺱ A9ﻥ
TA 9ﺕ
T A9ﺕ
\A A
TA TA9 ﺱ
A9ﻥ TA
A
Tabel 4.4 KKBP vertikal
Contoh Pola Jenis
Akhiran Pola
9ﺕ B
Engkau Tunggal
-
A 9ﺕ
ﺏB .
Kalian berdua
Ganda
-A 6 9ﺕ
=ﺏB .
=
Laki- laki
Kalian Jamak
6 = A
T 9ﺕ cTﺏB
T. c
Engkau Tunggal
C
ETA 9ﺕ
ﺏB .
Kalian berdua
Ganda
-A 7 9ﺕ
ﺏB .
Orang ke II
Perem- puan
Kalian Jamak
7
A
3. Huruf
e B
Huruf terbagi menjadi dua, yaitu: a.
Huruf Pembentuk Kata Huruf pembentuk kata adalah huruf yang jika digabungkan dapat
membentuk kata, seperti kata yang terbentuk dari empat huruf, yaitu
U I
dan
]
. Huruf pembentuk kata juga terbagi menjadi dua, yaitu huruf hijaiyah dan huruf abjadiyah
. Dari segi jumlah dan macam hurufnya, keduanya sama saja, yang membedakan hanya urutan dan nilai bilangan yang dimiliki oleh huruf
abjadiyah. Huruf abjadiyah sering digunakan untuk menulis nilai angka tertentu atau tanggal, bulan dan tahun. Misal Imam Syafii lahir di Gaza Pelestina pada
tahun
R1 T
yang artinya tahun 150 H, karena jika dijumlahkan maka kata tersebut nilainya 150.
b. Huruf Bermakna
Huruf bermakna adalah setiap kata yang bermakna, bukan kata kerja dan bukan kata benda. Huruf bermakna tidak mengalami perubahan bentuk, sifatnya
ststis, tetapi maknanya selalu dinamis. Seperti yang sering kita temukan dalam satu kalimat, satu huruf memiliki berbagai pengertian, tergantung posisi huruf
tersebut dalam struktur kaimat. Jika kita lihat dari segi jumlah hurufnya, huruf bermakna terbagi mejadi lima bagian, yaitu:
1. Satu huruf bermakna; lihat tabel 4.5
2. Dua huruf bermakna; lihat tabel 4.6
3. Tiga huruf bermakna; lihat tabel 4.7
4. Empat huruf bermakna; lihat tabel 4.8 dan
5. Lima huruf bermakna; lihat tabel 4.9
Tabel 4.5
33
Satu Huruf Arti
Apakah
T
Sungguh, dalampada, karena, dengan, demi
,
Demi, engkau
Sﺱ
Akan
e
Makalalukemudian
f
Sebagaimanaseperti, kamu
:
Benar-benar, pastipercaya, sungguh, untukbagi
T:
Untuk, milikbagi, pada, karena, supaya
:
Hendaklah
7
Kami
P g
7
Pastiniscaya untuk mengahkiri bacaan
Nyadia
6
Orang-orang, mereka
6
Sedang, padahal, bersama, dan, demi, tetapi Tabel 4.6
34
Dua Huruf Arti
_Tb
Ketika, karena, ingatlah ketika
:
Segala, semua, yang, ini, itu
7
Bahwasanya
7b
Jika, tidak lain, sungguh
6
Atau
Cb
Ya
I
Atau Tentang, dari, karena, mejadi ganti
g ﻡ
Dalam
1 g
ﻡ h
Tentang apakah
33
Solihin Bunyamin Ahmad Lc, Metode Granada.., h. 29
34
Solihin Bunyamin Ahmad Lc, Metode Granada.., h. 30
cT
Karena, dalampada
J
Sungguh
cB
Supaya
1S
Tidak Tidak akan
=
Jikalau, kalau kiranya, walaupun Tidak, tidak sebagai jawaban, tidak ada, janganlah
Tﻡ
Di antaraantara lain, sebabkarena, dari
ﻡ
Mengapa, tidak, alangkah, apa yang, selamaselagi, sebagai pelengkap
\7
Sungguhbenar-benarsekali-kali
X
Apakahadakah
X
Ambillah
Tabel 4.7
35
Tiga Huruf Arti
P_Tb g
7_Tb
Kalau demikian adanya
_Tb
Apabila, jika, tiba-tiba Mengapakah tidak, ingatlah, apakah tidak
E Tb
Ke, kepada
7Tb
Sungguh
E ﺏ
Ya
1i
Kemudian Seringkalibanyak
e=ﺱ
Kelak
E
Atas, dalam, untuk mengalahkan, terhadap
j A
Agar
,
Bukanlah
3
Andaikatakiranya
1Aﻥ
Yabetul
35
Solihin Bunyamin Ahmad Lc, Metode Granada.., h. 31
Tabel 4.8
36
Empat Huruf Arti
Bahwa, janganlah
Tb
Kecuali, jikalau tidak, tetapi
ﻡ
Adapun
ﻡTb 00
ﻡTb6
pilihan apakah…atau…
E
Sehingga, sampai
7`B
Seakan-akan, seolah-olah
B
Sekali kali jangantidak
T
Tetapi Ketika, belum
=
Seandainya tidak, hendaklah, mengapa tidak
ﻡ=
Mengapa tidak
Tabel 4.9
37
Lima Huruf Arti
T
Bahwa, janganlah
Langkah kedua yang harus ditempuh peserta didik adalah “Menguasai kata-kata tak berubah”
38
Ada empat kata tak berubah yang sangat penting untuk dipelajari, yaitu; huruf bermakna, kata ganti, kata penghubung bermakna “yang”,
dan kata tunjuk.
1. Huruf Bermakna